26

6.4K 528 36
                                    

Spencer Frye

Aku berbohong kepada Natalie bahwa aku menginap di Four Seasons. Well,aku punya rumah di Hollywood yang jaraknya hanya beberapa menit saja dari tempat tinggal keluarga Kim di Korean Town. Aku jadi teringat ketika aku merayakan Chuseok dan Seollal—tahun baru korea— bersama keluarga Kim. I'm not part of this family, but they treated me like one, and I love it.

Aku tidak tahan tinggal bersama Ayah dan Ibuku yang penuh kepura-puraan di hadapan media serta orang lain, maka aku sering menghabiskan waktuku bersama Harry di rumahnya pada saat mereka masih tinggal di Manhattan. Miss Ha Na atau Ibu dari Harry mengajarkanku banyak hal yang tidak pernah Ibuku sendiri ajarkan padaku. Seperti memasak, aku hampir membakar sebagian dapur milik keluarga Kim pada saat waktu itu hanya untuk belajar merebus telur.

Miss Ha Na dan Mr Kim tidak memarahiku melainkan hanya menepuk pundakku dan mengatakan "kesalahan adalah pembelajaran," hal tersebut tidak pernah dikatakan oleh kedua orang tuaku sendiri.

Bahkan, aku merasa bahwa keluarga korea ini sudah menjadi bagian dari keluargaku.

Tetapi semenjak aku memutuskan untuk kuliah di Inggris, aku sedikit memutuskan komunikasi dengan keluarga Kim dan hal tersebut membutku sedikit merasa bersalah.

Saat usiaku genap delapan belas tahun aku memutuskan untuk pergi jauh-jauh dari jangkauan kedua orang tuaku. Well, they have a lot of money maka aku tidak khawatir masalah biaya dan lain sebagainya, yang aku khawatirkan jika aku berada lebih dekat lagi dengan kedua orang tua ku aku akan menjadi gila nantinya. Aku tidak mau hidup segila seperti mereka.

Setiap malam mereka akan mengadakan sebuah pesta yang mereka anggap sebagai 'charity' padahal hanya untuk menaikkan derajat dan pamor mereka untuk lebih dikenal oleh kalangan konglomerat Amerika Serikat. I'm sick of that, jadi aku memutuskan untuk pergi sejauh mungkin dari Amerika dan membangun karirku disana.

Harry sempat menangis ketika aku memutuskan untuk mengambil kuliah di Inggris, Oxford dan tidak dengan rencana awal yang kami buat bersama yaitu mengambil kuliah di Universitas Brown.

"It's too far away dude," Kata Harry hari itu ketika dia mengantarkanku ke bandara. Aku menepuk pundaknya dan tersenyum padanya.

"Don't be a crybaby," Kataku dengan bercanda.

"I'm, not!" Harry menggigit bibir bawahnya dan tidak mau menatapku.

"Harry, aku akan pulang ke Amerika jika waktunya libur kuliah, I promise, aku akan menghubungimu dan kita masih bisa mengirimkan surat or maybe by phone,aku tidak pergi berperang Harry, aku hanya akan berkuliah di negara yang berbeda darimu," Harry menatapku dan aku tahu dia masih menahan tangisnya lalu dia mendorongku dan aku tertawa.

"Fuck you, you broke our promises," 

"To get laid with a lot of college girls and join some sorority?" Tanyaku dengan menaikkan satu alisku dan Harry sedikit menggangguk lalu menahan tawanya dengan menggigit bibir bawahnya lagi.

"Harry, jangan khawatir... you already get laid withTania," Harry kini tertawa lalu memukul perutku dan aku tertawa. Tania adalah anak perempuan terseksi di sekolahku dulu yang memiliki dada besar di usianya yang baru delapan belas tahun, dan Harry melepaskan keperjakaannya di malam prom kami bersama Tania.

"You promise will get back here?"

"To states? Of course, dude..."

"I hate you Spenny,"

"If you hate me that means you love me Harry," Harry merangkulku lalu menendang bokongku dan hal itu membuatku tertawa.

"You better get laid with a lot of brit chick," Kini aku tertawa mendengar Harry mengatakan hal ini dan aku memasuki ruangan pemeriksaan sekuriti bandara di hari itu dan sekilas melihat Harry meneteskan air matanya di depan pintu sekuriti setelah aku benar-benar masuk ke dalam ruangan.

JUST, SKIP THE SHIT (#3 THE SHIT SERIES) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang