Jujur, suasana di tempat makan bersama dengan Athena dan Spencer terasa sangat canggung (atau aku saja yang merasakannya?)
Aku merasa seperti orang luar yang menyelip diantara mereka. Apalagi semalam aku tidur dengan Ayahnya (hello! Aku sungguh tidak tahu diri tidur dengan Ayah dari anak gadis manis ini)
Apalagi semalam aku sangat khawatir melihat Spencer yang berkeringat berlebih dan memanggil nama Becca di dalam tidurnya, kurasa rasa bersalah masih menggerogoti Spencer setelah dia menceritakan segalanya padaku.
Semalam kami berciuman dan berpelukan lama sekali sekaligus melakukan seks yang sangat intim dan sangat lembut hingga membuatku ketakutan sendiri bahwa aku akan mengeluarkan kata cinta saat aku mencapai puncak, syukurlah aku dapat menahannya dengan baik.
Aku tidak ingin lagi menjadi Natalie Kim yang kebingungan antara lust dan love. What I have withSpencer is definitely a lust with a big step. We know each other past dan kami tahu apa masa lalu yang menggerogoti diri kami hingga kami menjadi seperti ini.
Mungkin, masa lalu Spencer lebih gelap dibandingkan masa lalu ku namun tidak menutup kemungkinan aku juga trauma akan rasa dalam dan cinta yang selama sepuluh tahun kutahu sangat murni dan tak akan terpecah selamanya. But, well...definitely love is more complicated than that.
Bahkan, aku sendiri setelah mengalami rasanya di khianati oleh satu-satunya orang yang menjadi tumpuanku, panduanku dan orang yang sangat kupercaya bahkan sudah kuanggap menjadi bagian dari keluargaku dan bagian dari hidupku, aku masih tidak tahu apa itu cinta. Aku masih bingung akan hal itu.
At least now I know thataku dan Spencer akan mencoba menjalani hal ini tanpa kami melabelinya. Kami nyaman dengan satu sama lain dan kami merasa cocok dengan satu sama lain. Kami masih takut untuk mengakui dan melabeli apa yang akan kami hadapi di depan.
Kami akan menghadapi kedua orang tuaku (tentu saja), Jim (my fucking ex that ask me to comeback together with him—like the fuck Jim?), Grace (Uhm... dia sudah tahu sepertinya tidak akan kumasukkan hitungan?), Harry! (OMG Oppa! Neomu neomu mianhaeyo... jinjja... I'm really really sorry), Athena (kini aku sedang memakan pancakes dihadapannya dan dia mengamatiku dengan tatapan dalam hingga membuatku salah tingkah sendiri)
"Kau tidak suka maple syrup Gongjunim?" Well, sedari pagi Athena memanggilku Gongjunimkarena dia mencarinya di google bahwa arti Gongjunim dalam bahasa korea adalah putri karena katanya aku berpakaian seperti putri (hanbok yang kupakai berwarna putih dan merah muda, menurut Athena aku tampak seperti putri dari kerajaan korea yang pernah ia lihat di salah satu film korea yang pernah ia tonton di televisi)
"Aku suka," Kataku tersenyum canggung.
Jujur, aku tidak menduga rahasia yang ia pendam ke semua orang adalah Istri yang telah meninggal yang tidak mencintainya dan anak remaja yang bukan anak kandungnya (astaga, bukankah ini seperti kisah drama korea yang sering ditonton Ibuku yang hingga tujuh puluh lima episode di KBS Drama?)
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST, SKIP THE SHIT (#3 THE SHIT SERIES) [END]
Chick-LitWARNING! 21++ ( Due to some mature scene and content, underage is not allowed to read this story... please be a responsible reader) Natalie Kim, 27 tahun seorang COO Runway Fashion Online. Uang bukanlah masalah baginya. karena dia seorang business...