23

7K 558 23
                                    

WAAH THANK U!!!! TERHARU NIIIH JUST, SKIP THE SHIT DAPET 5K 😣😣😣

I LOVE U ALL!!!

XOXO 

FANAMALIA!

Spencer Frye

Saat aku pulang dari kantor aku melihat Natalie duduk di kursi teras pent house. Tampak berbotol-botol soju di sampingnya. Apakah harinya seburuk itu?

Kubuka pintu teras lalu berjalan mendekat ke arahnya. Natalie menoleh ke arahku dan ia menampakkan senyum manisnya. God, she's so beautiful. Aku tahu dia mabuk, tetapi apakah ada orang mabuk secantik ini?

"Spenny!!!" Natalie berdiri lalu melemparkan tubuhnya ke arahku dan memelukku seakan-akan aku adalah orang yang ia tunggu sedari tadi.

"Kau memanggilku Spennyagain," Kataku pelan. 

Natalie melingkarkan lengannya di leherku dan aku tahu sangat tahu seharusnya aku tidak boleh mencium bibirnya, namun kini bibirnya hanya berjarak beberapa senti saja dari bibirku. Bibir Natalie tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis. Bibirnya berwarna merah ceri secara natural dan sedikit penuh di bawah. Astaga, bisakah aku tidak berpikiran seperti ini? Natalie menatap mataku lalu tertawa seperti anak kecil.

"I'm glad you come early Hulk,"

"And now I'm Hulk again," Natalie mengangguk-angguk pelan lalu ia merekatkan dirinya lagi ke tubuhku. Aroma soju menyeruak di indera penciumanku namun arima tubuhnya masih sama lembutnya seperti yang kuingat saat pertama bertemu dengannya.

"Bisakah kau membacakan dongeng untukku Spenny? Aku sedang bersedih dan mood-ku jelek sekali, aku ingat kau akan menceritakan dongeng mengenai planet kucing padaku ketika hariku sedang buruk," Aku terkekeh. 

Bagaimana mungkin bisa wanita mabuk masih mengingat kejadian lalu? Apalagi dia meminta ku untuk menceritakan dongen yang kubuat olehnya hingga dongeng itu kini sudah di terjemahkan ke empat puluh Bahasa di dunia atas nama penaku Martha Stewart? I poke her nose with my index finger and smile at her.

"Bersiaplah Natty, aku akan menceritakannya dengan baik-baik jangan ketiduran," Kataku dengan nada yang sama ketika kami masih kecil dan aku siap menceritakan dongeng milikku. Natalie mengangguk seperti anak kecil lalu melepaskan lengannya dari leherku dan melebarkannya.

"Bopong aku ke situ," Katanya menujuk ke arah ayunan sofa yang cukup untuk berdua dan aku tertawa lirih.

"Kau sangat sangat manja ketika mabuk,"

"Ppalli!"Aku tahu apa arti Bahasa korea itu karena Harry sering menggunakannya padaku ketika dia kesal menungguku terlalu lama. Artinya cepatlah, dan kini aku tertawa melihat sikap Natalie yang begitu manja.

"Alright alright Natty, Spenny akan membopongmu seperti tokoh princess favoritmu,"

"Yes, I love Mulan, tetapi Mulan tidak di bopong dia berjuang di medan perang dia—"

"I know dia superwoman,"

"Yes! Go Feminist!" Kini aku tertawa lagi dengan ocehan absurd Natalie. 

Aku mengangkat tubuh kecilnya lalu Natalie mengalungkan lengannya di leherku dan aku dapat mencium aroma Natalie yang begitu lembut bagaikan wangi parfum bunga tetapi aku yakin ini aroma natural tubuhnya, karena setelah dia berkeringat di malam kami berhubungan seks-pun aroma tubuhnya tetap sama seperti ini. God, I can live a thousand year just to breath her scent.

JUST, SKIP THE SHIT (#3 THE SHIT SERIES) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang