Malam ini Spencer betul-betul tidak kembali ke pent house.Harry menanyakan kepadaku apa alasannya dan aku hanya menjawab silahkan tanyakan hal tersebut kepada temannya. Kenapa harus melaluiku?
Siang ini juga aku membuat suatu kesalahan. Aku datang ke kantor Spencer tanpa peringatan kepadanya. Apa yang kupikirkan sebetulnya?
Jujur, aku tidak sengaja bertemu Valeria di salah satu café yang tidak jauh dari kantorku. Karena kantorku dan apartemenku dulu jaraknya memang sangat dekat. Kurasa Valeria tidak menyadari keberadaanku.
Tampaklah Jim dengan senyuman yang sangat lebar yang biasa dia berikan padaku ketika kami bersama. Jim mencium Valeria dengan penuh cinta dan kelembutan yang tiba-tiba membuatku mual dan pusing. Aku melihat jari manis Valeria menempel sebuah cincin besar yang sangat cantik.
Seketika itu juga aku mundur secara perlahan dari café lalu aku berlari dengan cepat ke arah gedung kantorku dan tidak menyapa semua orang yang sedang menyapaku.
Aku berjalan lagi dengan tergesa-gesa menuju ruangan Bianca dan Bianca menatapku dengan tatapan heran karena aku seseunggukan menangis.
"Natalie? Kenapa? Kau kenapa?" Aku menghampiri Bianca dan memeluknya. Bianca mengusap punggungku dan mengelus kepalaku.
"Oh, apakah ini ada sangkut pautnya dengan Jim?" Aku hanya mengangguk pelan.
"Natalie, ini sudah satu tahun lebih," Aku melepaskan pelukanku dan menghapus air mataku dengan tissue yang berada diatas meja kerja Bianca.
"I know, I know, it's just hard for me to see Jim proposing another woman,"
"Proposing? Who?Valeria?" Aku mengangguk lagi.
"What? That motherfucker!Kalian baru berpisah selama satu tahun! Kalian bertunangan selama tiga tahun dan bersama selama speuluh tahun dan sekarang dia sudah menyematkan cincin di tangan orang lain? How can he do that?" Aku menggeleng dan air mataku kembali pecah.
"I don't knowBianca I don't know... kukira perasaan ini dan rasa ini terhadapnya sudah hilang, kukira Jim sudah benar-benar menghilang dari pikiranku, nyatanya tidak! Padahal aku melakukan segala caraku untuk mengalihkan perhatianku selama satu tahun terakhir... semalam aku juga tidak memikirkannya sama sekali, semalam aku mendapatkan sebuah distraksi yang hebat hingga pagi ini aku melihatnya bersama Valeria dengan penuh suka cita dan cinta!"
"Oh, my poor Natalie... "Bianca memelukku lagi dan aku sesenggukan seperti anka kecil. Aku melepaskan pelukan Bianca dan sebuah ide terbesit di benakku.
"Kau mau kemana?" Tanya Bianca yang mungkin sedikit heran karena aku tiba-tiba terlihat tegar kembali dan merapihkan dandananku.
"Aku harus menemui seseorang,"
"Who?"
"My distraction..."
"What do you mean?"
"Just, Someone...yang bisa menghilangkan rasa sakit ini,"
"A man?" Aku hanya diam tidak menjawab Bianca. Aku mencium pipi Bianca dan tersenyum ke arahnya.
"I'll be right back, maybe after lunch? Hanya sebentar saja..." Kubuka pintu ruangan Bianca aku berjalan menjauh dari ruangannya lalu terdengar Bianca berteriak ke arahku.
"Siapa yang akan kau temui Natalie?"
"Oh, seorang terapis," Aku berjalan menuju lift dan membuka google map untuk mencari dimana letak Frye Publisher.
Aku hampir membatalkan niat gilaku siang tadi. Tetapi aku memang sangat membutuhkan pengalihan. Aku butuh dialihkan dari rasa sakitku melihat Jim dan Valeria bahagia. Apakah aku terdengar seperti seoranng jalang? I don't care.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST, SKIP THE SHIT (#3 THE SHIT SERIES) [END]
Chick-LitWARNING! 21++ ( Due to some mature scene and content, underage is not allowed to read this story... please be a responsible reader) Natalie Kim, 27 tahun seorang COO Runway Fashion Online. Uang bukanlah masalah baginya. karena dia seorang business...