"Natalie, ini bukan apartemen biasa, ini sebuah pent house!"Pekik Bianca saat dia membantuku memindahkan barang ke apartemen, hem... pent house ini.
Aku juga tidak menyangka ini adalah sebuah pent house,dimana sebuah rumah yang dibangun diatas gedung apartemen.
Sungguh luar biasa, aku hanya menyewa dengan harga murah dan memiliki tempat ini untuk milikku sendiri.
"You're lucky,tetapi aku tidak melihat satupun foto Spenny teman kakakmu itu," Kata Bianca sambil menginspeksi pent house ini.
"Yeah, kurasa dia bukan tipe yang senang memasang fotonya di rumah,"
"Kau bilang dia tinggal di Hollywood? Seberapa kaya kah Spenny ini?"
"I don't know Bianca, aku bahkan tidak ingat nama aslinya dan wajahnya,"
"Spenny nama panggilan?" Aku mengangguk pelan.
"Seperti Setheroni?" Aku tertawa dan mengangguk.
"Yeah, seperti Setheroni,"
Setelah itu aku mengangkut barang milikku yang diam-diam kuambil dari apartemen lamaku dna meletakkannya di lantai atas pent house ini.
Aku berbisik pada diriku sendiri.
"Kamar ini akan menjadi kamarku dan tempatku untuk berkreasi banyak hal,"
***
Kurasa aku tertidur cukup lama di kamar baruku. Tempat tidur kamar ini pun sangat nyaman, memang sangat berbeda dengan apartemen biasa. Kurasa tempat tidur ini berkualitas tinggi.
Kulihat layar ponselku dan waktu sudah menunjukkan tepat empat pagi.
Ponsel ku berbunyi dan tampak nomor tidak dikenal. Siapakah yang menelponku pagi-pagi seperti ini?
"hei, Natty! Kau sudah bangun?"
"Hm... sorry who is this?"
"Oh, come on!Siapa lagi yang memanggilmu Natty?"
"My brother, my mom, my dad, and my sister! Who the hell are you?"
"Kau melupakan satu orang lagi Natty," Aku mengerenyit.
Siapa orang menyebalkan yang meneleponku jam empat pagi dini hari? Matahari saja masih enggan muncul. Satu orang lagi yang muncul di ingatanku.
"Spenny?" Suara di seberang ponselku tertawa. Yap, aku kenal suara tawa ini dia Spenny.
"Yeah, Natty... kau sudah beristirahat di tempat barumu?"
"Yeah yeah yeah... thanks Spenny, aku tidak tahu harus apa, kalau kau tidak menawari pent housemu,"
"My Pleasure Natty, ini nomorku, simpan baik-baik, jika ada apa-apa langsung hubungi nomor ini okay? Mrs Helena akan datang siang nanti untuk mengurusi makan siang dan membersihkan tempat jadi kau tak usah khawatir,"
"What? Kau ada maid pribadi?" Tanyaku terkejut. Spenny hanya terkekeh.
"Yeah, aku tidak mau repot-repot membersihkan pent house Natty,"
"Tapi aku bisa melakukannya, aku bisa—"
"Kau tidak perlu, biarkan Mrs Helena yang mengerjakan semuanya,"
"Okay, thank you Spenny, hei bukankah saat ini masih pukul satu pagi di Hollywood?"
"Natty, sepolos itukah kau? Apa yang laki-laki sepertiku lakukan di tengah malam?"
"Ew, Spenny... kau sehabis berhubungan seks dengan teman kencanmu dan meneleponku?You're a pig," Spenny hanya tertawa dari balik ponsel ku.
"Florina bukan teman kencan, kami hanya bersenang-senang,"
"A big EW from me," Spenny tertawa lagi dan aku merasa rileks berbicara dengan orang yang sudah lama kukenal.
Aku juga senang pembicaran kami tidak canggung sama sekali.
Kami cukup lama mengobrol di telepon hingga tanpa sadar matahari sudah menampakkan dirinya di langit dan sudah pukul tujuh pagi.
Woah, baru kali ini aku mengobrol selama itu di telepon dengan seseorang yang sudah lama sekali tidak kujumpai.
"Sepertinya weekend ini aku akan ke New York, karena mengunjungi pesta teman dekatku,"
"Kau rela ke New York hanya karena mengunjungi pesta?Gosh Spenny kau betul-betul sukses sekarang,"
"Nah, I just love my job and doing some business that's all,"
"That a cocky talk Spen,"
"Hei, kau duluan yang memujiku, aku hanya mencoba merendah!" Aku terkekeh.
"Cocky Spenny," Kataku mengejeknya.
"Natty, kau sangat tidak berubah,"
"Manusia akan kembali kepada sifat alami nya Spenny, aku sulit berubah,"
"Well,aku akan menghubungimu jika weekend ini aku mengunjungi pent house dan kita harus bertemu dan minum bersama,"
"Okay, got it!"
"See you this weekend Natty,"
"See you Spenny, and have a nice after sex sleep,"
"yeah..." Spenny tertawa lalu aku mematikan telepon ku dan siap-siap untuk berangkat ke kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST, SKIP THE SHIT (#3 THE SHIT SERIES) [END]
Chick-LitWARNING! 21++ ( Due to some mature scene and content, underage is not allowed to read this story... please be a responsible reader) Natalie Kim, 27 tahun seorang COO Runway Fashion Online. Uang bukanlah masalah baginya. karena dia seorang business...