21+++ (THIS CHAPTER MIGHT CONTAIN SOME ADULT SCENE, PLEASE BE A RESPONSIBLE READER...)
Athena akhirnya menceritakan kejadian dimana Martha memukulinya saat usianya masih enam tahun. Athena bercerita bahwa Becca tahu mengenai hal ini namun Becca berkata kepada Athena bahwa jangan memberitahu Ayahnya mengenai masalah ini.
Athena bercerita sambil memegang tanganku dan menautkan jarinya di jariku. Aku mengusap tangannya dan menenangkannya.
Wajah Spencer datar tanpa emosi. Namun, bisa kulihat matanya menyiratkan hal lain. Spencer Frye, marah besar. Jika menyangkut Athena, gadis kecil kesayangannya, Spencer akan murka.
"Why didn't you tell me, sweetheart?" Tanya Spencer kepada Athena dan Athena hanya menangis.
"Aku-aku-aku takut Daddy..." Bukannya tangisan Athena semakin pelan namun tangisannya semakin kencang.
"Apa yang kau takutkan?" Tanyaku pelan sambil mengusap rambutnya.
"Grandma cukup menakutkan... aku sangat ingat dia menyebutku the child of hell Eomma..." Saat Spencer akan berdiri dari duduknya aku menahan pergelangan tangannya. Karena aku tahu kemana ia akan pergi.
"No," Kataku sambil menggeleng pelan.
"Kenapa kau bisa tahu aku akan kemana Babe?"
"Tentu saja aku tahu, ternyata emosi-mu sulit untuk di kontrol... duduklah dulu Spence... kau tenangkan dirimu dulu, setelah itu baru kita menemui Ibumu..." Spencer duduk lagi dan menghela nafas panjang lalu melipat kedua tangannya di dada.
"Fine...aku akan disini hingga besok pagi... jangan suruh aku pulang,"
"Okay, aku takkan memintamu pulang... tetapi aku akan tidur dengan Athena..." Kataku pelan. Athena melepaskan tanganku kemudian dia berdiri.
"No, Eomma...tidurlah dengan Daddy...aku tahu dia merindukanmu..." Entah kenapa kata-kata Athena membuatku merona karena malu dia yang menyuruhku menemani Ayahnya. Astaga, Natalie... kau sungguh memalukan.
"Aku tidak tahu kalau putriku teramat pintar," Spencer mengedipkan sebelah matanya kepadaku dan pipiku memanas.
"Aku akan menuju kamarku... good night everyone..."Athena mencium pipiku lalu memeluk Ayahnya kemudian dia berjalan dengan cepat menuju lantai atas.
Kini tinggallah aku dan Spencer berdua saja di ruang televisi dan Spencer menggapai tanganku lalu menggenggam tanganku.
"So..."
"No, anakmu ada di lantai atas..."
"Babe..."
"What?"
"Ini sudah satu minggu!"
"Lalu?"
"I miss you..."
"No,aku hanya akan tidur di kamarku..." Aku terkejut Spencer mengangkat tubuhku begitu saja dan membopongku ke kamarnya.
Aku memberontak dipelukannya namun melemah ketika bibirnya menggapai bibirku. Aku selalu lemah terhadap sentuhannya. Aku tidak tahu kapan Spencer mampu membopongku dan membuka pintu kamar. Aku hanya merasakan bahwa punggungku sudah terasa di tempat tidur.
Bibir Spencer sama sekali tidak meninggalkan bibirku. Ia menelusurinya seperti ingin mengingat setiap lekukan bibirku dengan bibirnya. Aku membuka mulutku lebih lebar dan aku baru menyadari bahwa aku juga sangat merindukannya. Lidahnya menyapu lidahku dengan begitu lembut, gigi kami bergesekkan serta oksigen kami yang tertukar membuatku melayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST, SKIP THE SHIT (#3 THE SHIT SERIES) [END]
Chick-LitWARNING! 21++ ( Due to some mature scene and content, underage is not allowed to read this story... please be a responsible reader) Natalie Kim, 27 tahun seorang COO Runway Fashion Online. Uang bukanlah masalah baginya. karena dia seorang business...