20

8K 534 3
                                    

Thank you for the 4K!!!

Fana terharuu sekali kalian mendukung the shit series 3!!!

enjoy reading!

warning this chapter 21+++ only! please, be a responsible reader!

Kurasakan perutku di usap oleh seseorang, tangannya begitu dingin dan membuatku terbangun. Ah, aku lupa kalau aku tidur dengan Spencer semalam. Semalam dia berteriak hingga aku panik, bahkan Spencer menangis dan menyebutkan nama seseroang, Becca.

Aku sangat ingat kata-kata nya 'Becca don't go...Becca...' Siapakah Becca? Apakah dia mantan kekasih Spencer? Apakah sesuatu hal terjadi kepada Becca hingga Spencer meneriakkan namanya?

Kurasakan bibir Spencer menelusuri leherku dan aku menoleh ke arahnya.

"Sorry,kau jadi terbangun," Katanya pelan, wajahnya masih terbenam di leherku. Saat Spencer mengangkat wajahnya mata kami bertemu dan dapat kulihat kelembutan disana. Oh, ada apa ini? kenapa jantungku seperti menari-nari.

"Can I...?" Tangan Spencer sudah mencapai tulang bawah dadaku dan aku mengangguk pelan dan sedikit mendesah. Gerakannya membuatku memanas dan ingin sekali setiap sidik jarinya menempel ke seluruh kulitku hingga dia meninggalkan bekas seperti sebuah jejak kriminal.

Spencer mengangkat tank top yang kupakai dan menampakkan dada-ku yang tidak berbalut bra. Kulihat di luar sana masih gelap dan kuyakin ini masih tengah malam. Aku membantu Spencer melepaskan tank top ku dan melemparnya ke sudut tempat tidur.

Spencer memainkan lidahnya di putingku dan aku mengerang dengan nikmat sambil memandang lidahnya melakukan gerakan magic tersebut yang membuatku menggila. Tangan satunya lagi menekan dan memainkan putingku dengan jarinya. Aku tak ingin dia berhenti melakukannya, sepertinya Spencer juga menyadari hal itu maka dia menghisap dan menjilat dengan lebih kencang kali ini.

Kini bibirnya menggapai leherku dan dia menggigitnya hingga kurasakan bagian bawah ku sudah memohon untuk ia sentuh. Tangan satunya masih tidak melepaskan dadaku dan tetap merematnya dengan gerakan liar.

Tangan satunya lagi masuk ke dalam celana pendek yang kupakai dan kurasakan jarinya menggesek bagian depan celana dalamku di titik sensitifku dan membuatku terkesiap, lalu aku menekankan jari-jariku di setiap celah rambutnya.

"God, Doll, keep moaning my name..."Katanya dengan suara parau. Aku bahkan tidak sadar dari tadi aku mendesahkan namanya dan menyebut namanya berkali-kali. Kuturunkan celana ku dengan terburu-buru hingga aku hanya memakai celana dalam dan kini Spencer menelusuri tubuhku dengan bibirnya dan mengecupnya hingga ke tulang atas bagian intim-ku yang membuatku sedikit menggigil dalam artian bagus.

Dapat kulihat Spencer menurunkan celana dalamku dengan giginya hingga kurasakan adrenalinku meningkat.

"You're so wet..."

"Yes, I think my pants already soaked..."Jawabku terengah-engah.

Spencer hanya menyeringai dan memperlebar kakiku hingga milikku benar-benar terekspos olehnya. Spencer mendekatkan wajahnya ke milikku dan ia mengusap paha dalamku dengan gerakan lambat dan lembut yang membuatku ingin berteriak untuk segera merasakan diriku secepat mungkin.

Spencer akan melakukan gerakan magic nya dengan lidah luar biasa itu. Spencer mencium paha dalamku hingga menuju ke daerah intimku dan aku terkesiap dengan lidahnya yang mulai menjilat bagian klitorisku hingga aku mengerang dengan kencang.

JUST, SKIP THE SHIT (#3 THE SHIT SERIES) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang