38

5.7K 536 19
                                    

Spencer Frye

Biasanya rumah kedua orang tuaku yang berada di Palo Alto selalu terasa sepi. Hampir seperti sebuah pemakaman walaupun Ayah-ku masih hidup. Karena Ibuku jarang berada di rumah dan Ayahku hanya berada di dalam kamar bersama perawat sekaligus wanita peliharannya Bunny (Aku tidak yakin apakah itu nama aslinya), selalu sangatlah sepi.

Tetapi, saat ini rumahku dipenuhi banyak orang. Keluarga dari Ayahku, seperti Paman dan Bibiku. Keluarga dari Ibuku seperti Aunt Mertha, saudara kembar Ibuku. Keluarga Natalie dan masih banyak lagi. Bahkan wartawan masih belum pergi dari halaman rumah kedua orang tuaku.

Tetapi semenjak pemakaman kemarin tetap saja rumah ini terasa sangat sepi karena Ayahku telah tiada. Biasanya dia akan bersenandung dengan menyalakan lagu dari gramofon. Kemudian ia akan mengajakku bernyanyi dan bersenandung, tetapi aku menolaknya karena aku sangat membencinya pada saat itu. Satu hal yang aku hargai dari Ayahku, dia menyayangi Athena seperti cucunya sendiri.

Harus kuakui, Athena lebih dekat dengan Ayahku dibandingkan aku sendiri. Karena Athena senang sekali mengunjungi Ayahku dan menginap di rumah ini, tetapi Athena menolak menginap disini jika ada Ibuku, karena kejadian di masa lampau yang aku hampir tidak bisa memaafkannya.

Athena sepanjang hari tidak mau melepaskan tangannya dari-ku atau Natalie. Kami tidur bertiga tadi malam. Natalie sudah seperti sebuah pelindung bagi kami berdua. Dia membawakanku minuman hangat, selimut bahkan memelukku dan Athena sepanjang malam.

Padahal tubuhnya sangat mungil. Tadi malam Natalie berposisi tidur diantara aku dan Athena, aku sendiri takjub dengan lengan Natalie yang bisa dibilang kecil. Dia dapat memeluk kami berdua semalaman, dan aku merasa nyaman begitu juga dengan Athena.

Ibuku tidak bisa berhenti menangis. Aku sendiri tidak biasa melihat dia yang seperti ini. Semalam, saudara kembarnya menemaninya tidur dan aku sedikit terkejut mendengar perkataan AuntMertha mengenai Ibuku yang sangat merindukan Ayahku. Kenapa aku begitu terkejut? Karena sepanjang Ayahku masih hidup hingga dia sakit, Ibuku jarang berada di rumah dan selalu menghabiskan waktunya bersama pacar sialannya itu.

"She knows that she's fucked up a lot of things Spencie..." Kata Aunt Mertha kepadaku ketika kami sarapan tadi pagi.

"Dimana Ibuku sekarang?" Tanyaku sambil menyesap kopi buatan Natalie.

"Dia berada di kamar Ayahmu dan dia menolak untuk ditemani atau menolak makan... I'm trying my best untuk memintanya makan sedikit saja, tetapi dia tidak mau... bahkan pakaian tidur Stewart yang dipakai terakhir kali, Ibumu memakainya kini, that's so... sad right?" 

It is sad. 

Aku tidak menyangka bahwa Ibuku mencintai Ayahku dengan cara yang aneh. Bahkan Aunt Mertha berkata bahwa Ibuku memang masih sangat mencintai Ayahku namun cara mereka mengungkapkannya dan cara mereka menjalaninya dengan cara yang berbeda dari kebanyakan orang.

"I don't get it Aunt Mertha... I just don't get it! mereka tidur dengan orang yang berbeda tetapi masih saling mencintai? That's toxic!" Aunt Mertha mengangguk seperti menyetujui perkataanku kemudian ia menepuk lenganku.

"We can't judge people dengan apa yang kita lihat diluar Spencie,we don't know inside of their hearts or mind...bahkan kita tidak bisa menghakimi kehidupan orang tua kita sendiri, kita tidak tahu apa yang terjadi di dalam you know? Memang hal ini terdengar dan terlihat toxic,but we never know what really happened between them...satu-satunya yang tahu adalah Ayah dan Ibumu sendiri... Aku hanya bisa berkata begitu..."

Setelah itu aku berjalan menuju kamar tidur Ayahku yang letaknya berada di lantai bawah. Semenjak Ayahku yang mengalami stroke dan kanker pankreas yang ia alami, ia meminta kepada pelayan di rumah untuk memindahkan semua pakaian dan tempat tidurnya ke kamar ini. Ayah dan Ibuku sudah lama tidur terpisah. Aku tidak ingat kapan terakhir kali mereka berada di kamar yang sama.

JUST, SKIP THE SHIT (#3 THE SHIT SERIES) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang