Tidur

2.6K 434 112
                                        

"Kang Hyewon!"






"Lo apain bunny gue njir?!" Bentak yujin memegang kerah hyewon.

"Sabar jin" kata yena melepaskan genggaman yujin.

"Apa sih lo?" Kata hyewon.

"Bangsat lo masih aja nanya apaan!" Kata yujin.

"Lo ngapain di apart lantai 18?" Tanya chae.

"Ke..mau ke apart yujin" elak hyewon yang pasti membuat semuanya tak percaya.

"Udahlah lo ga usah bohong, kita ini temen lo atau apa?" Kata chae mencoba tenang.

"Lo punya pacar?" Tanya yena pada hyewon.

"Pacar apaan?"

"BANGSAT LO" teriak yujin.

"Kita liat lo tadi pelukan sama cewe di lantai 18" kata chae.

"Shin suhyun" kata yujin.

Hyewon sudah tak bisa menghindar. Dia sudah tertangkap basah sekarang, yang di lakukannya hanya diam.

"Lo serius ngga sama wony?" Tanya chae memegang bahu hyewon.

"Gue.."

"Ngomong lo keparat!" Bentak yujin yang masih di tahan yena agar tak menyerang.

"Lo goblok atau apa, selingkuh di kawasan yang sering kita kunjungi!" Kata yena juga mulai menaikkan nada suaranya.

"Jadi bener itu pacar lo?" Tanya chae.

Hyewon diam.

"Jawab njir!" Kata yujin.

"Sekali lagi gue tanya, itu pacar lo?" Kata chae.

"I..iya"

"Anjing!" Teriak yujin ingin melayangkan tinjunya.

BUGH

Pukulan mendarat di pipi hyewon, bukan dari yujin melainkan dari chae yang dari tadi terlihat tenang.

Yujin dan yena sedikit terkejut dengan yang di lakukan chae. Chae bukan tipe orang yang suka berkelahi. Kali ini chae terlihat seram tanpa ekspresi, dia sangat marah pada hyewon yang mempermainkan lil bunny mereka.

"Udah gila lo?!" Bentak chae.

"Sorry" kata hyewon pelan.

"Brengsek juga lo selama ini ya" kata yena sinis.

"Gue ga maksud mainin wony" kata hyewon.

"Ga maksud pala lo petak anjir!" Kata yujin.

"Suhyun itu pacar gue dulu banget, dia baru balik ke sini setelah pindah dari luar negri,"

"Jujur gue lost contact sama dia, tapi kemarin dia hubungi gue lagi kalau dia baru pindah kesini" jelas hyewon.

"Terus lo tanpa mikir nemuin dia lagi?!" Kata chae.

"Gue juga bingung. Gue ga mau mainin wony, tapi hati gue bergerak kesini tanpa sadar"

BUGH

Kali ini pukulan keras dari yujin sampai membuat hyewon terhuyung hampir jatuh.

"Mulai sekarang jauhin lil bunny kita!" Kata yujin menunjuk hyewon tajam.

"Jangan sampai gue liat lo nemuin wony lagi!" Kata chae lalu pergi dari sana di ikuti yujin dan yena.

Yujin, yena, chae berjalan menuju kamar yujin. Saat di lorong, mereka ketemu suhyun. Chae dan yena baru pertama kali melihat suhyun secara langsung.

"Cantik juga tu cewenya" kata yena setelah masuk apart yujin.

"Bego!" Kata yujin menoyor kepala yena.

"Si robocop jago amat dah nggebet cewe cantik" kata yena sambil monyong.

"Iya emang cantik sih" jawab yujin.

"Hadeuhhh kerdus ampe mampusss" kata chae.

"Mantep tadi pukulannya paklee" kata yena menggoda chae.

"Belum pernah gue liat lo ninju orang" kata yujin menyikut lengan chae.

"Lo bedua mau juga?" Kata chae mengangkat kepalan tangannya.

"Gue udah sering sih, nih kasi bebek aja belum pernah di bogem kayaknya" kata yujin mendorong yena.

"Jangan aku mas!" Kata yena menutup dadanya dengan tangan.

"Lo bukan mau di perkosa anjir!" Kata yujin.

"Ya kali aja mas nya nafsu" kata yena sembarangan.

"Mati aja lo bebek!"

.
.
.
.

Sudah seminggu pasca baku hantam di basement. Wonyoung belum tau hyewon sudah punya pacar, yang wonyoung tau hyewon ninggalin dia gitu aja membuat wony terus terusan menangis sepanjang hari.

Yujin cs, minju cs bergantian menemui wonyoung yang patah hati. Mereka semua pernah merasakan sakit yang wonyoung rasain. Wonyoung terlalu dini bagi mereka untuk menerima sakit dari hyewon.

Dulu wonyoung tidak menyukai hyewon layaknya perasaan lebih. Ia hanya berteman dengan keempatnya, tapi lama kelamaan sikap hyewon baik dan membuat wonyoung jatuh.

Setelah jatuh, hyewon malah meninggalkannya seperti ini. Tidak ada satu pun yang memberi tahu kenapa hyewon meninggalkan wonyoung agar sakit wonyoung tidak menjadi dua kali lipat. Sekarang yujin yang menemai wonyoung yang masih menangis.

"Udah ga usah nangis" bujuk yujin mengelus rambut wonyoung.

Mereka tengah duduk di sofa panjang, kepala wonyoung bersandar di dada yujin. Wonyoung memeluk yujin dan yujin pun tak masalah dengan posisi mereka yang bisa di bilang sangat mesra.

Elusan di kepala wonyoung yang lembut membuat ia kehilangan kesadaran dan tertidur di dada yujin.

Ada yang masuk ke kamar wonyoung. Yuri, sakura dan minju. Minju diam sebentar melihat pacarnya yang memeluk mantannya. Yujin juga melihat minju tapi tangannya tak berhenti mengelus kepala wonyoung.

Kali ini hati minju sedikit teriris melihat keduanya. Mungkin tak seharusnya minju cemburu sekarang, wonyoung sedang patah, wajar yujin memberi perhatian lebih.

"Tidur?" Tanya sakura pelan menunjuk wonyoung. Yujin menjawab dengan anggukan.

"Udah di kasi makan tadi?" Tanya sakura lagi.

"Udah kak" jawab yujin.

"Lo ga balik?" Tanya sakura.

"Bentar lagi aja"

"Mantan meluk mantan di depan pacar banget ni?" Tanya yuri pelan tapi dapat di dengar semuanya.

"Minju" panggil yujin menyuruh duduk di sebelahnya yang kosong.

Minju menurut dan duduk di sebelah yujin. Minju dapat melihat mata bengkak wonyoung yang sangat nyaman di dada yujin.

"Maaf" kata yujin memegang tangan minju dan mengelusnya.

"Gapapa" senyum pahit dari minju.

Yujin mencium tangan minju berulang kali, memberi tanda bahwa ia tak akan bermain api dengan mantan yang lagi tertidur ini.

"Enaknya tuan muda, tangan kiri ngelus mantan, tangan kanan ngecup pacar" kata yuri.

"Untung ada yang tidur, kalo ngga udah gue gas lo!" Kata yujin pelan agar tak menganggu.

"Aku nanti mau tidur di rumah aja" kata minju.

DEG

"Mampus udah. Tadi katanya gapapa, sekarang malah minta tidur di rumah. Gapapa nya cewe tu beda banget ya, selalu ada arti di baliknya. Pusing orang ganteng kalo gini caranya mah" kata yujin dalam hati.




















------

PRÈCIOUS [S4] || JinjooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang