Jujur

2.4K 406 140
                                    

"UDAH GILA LO MINJOO"









"Gu..gue juga ngga ngerti, tapi gue gamau kehilangan yujin" kata minju memegang kepalanya frustasi.

"You dont deserve puppy like him!" Ucap yuri yang sangat membela yujin saat ini.

Yuri ga nyangka dengan apa yang di ucapin minju, jangan sampai minju mengkhianati yujin yang selalu usaha buat dia.

"Gue harus gimana yuriii"

"Lebih baik lo cek lagi hati lo ke siapa, lo bilang dia cute mungkin itu karna dia udah baik, ga lebih" kata yuri.

Minju diam, mungkin yuri benar pikirnya.

"Udah ya, gue pulang udah di jemput yena di bawah" kata yuri lalu pamit pulang.

.
.
.
.

Pagi ini yujin udah siap siap mau kerja, ga ada waktu buat galau, dia harus kerja dulu yang bener buat gantiin papanya.

Di lobby apart yujin ketemu minju. Minju berdiri dari duduknya dan berdiri menunggu yujin yang mendekat.

Minju telah memberi senyum indahnya pada yujin, minju yakin yujin hanya masuk angin tadi malam.

Senyum minju perlahan memudar melihat yujin tak memberi senyum dan melewati minju gitu aja.

"Yujin, tunggu" minju menahan tangan yujin.

Yujin melihat ke luar, disana ada beberapa wartawan dan mobil guanlin. Pasti menjemput minju.

"Kamu udah di jemput tu"

Minju melihat arah pandang yujin,

"Sayang, aku--"

"Udahlah minju. Aku mau kerja, kamu juga tu udah di jemput." kata yujin lalu berjalan meninggalkan minju. Sedangkan minju cuma bisa diam.

Sebenarnya yujin sakit hati minju di jemput guanlin, tapi dia ga bisa berbuat apa apa sekarang.

.
.
.
.

Setiba di kantor, yujin langsung sibuk mengikut segala kegiatan papanya yang sudah mulai masuk kerja.

Mengikuti berbagai meeting dalam sehari, bahkan yujin di tunjuk untuk memimpin meeting terakhir.

Yujin sangat cepat menyerap pembelajarannya, papa yujin tersenyum bangga pada anak satu satunya yang sangat tekun itu.

"Sekian meeting hari ini, terimakasih banyak" kata yujin tersenyum dan membungkuk ramah.

Satu ruangan bertepuk tangan gemuruh pada anak ceo yang sangat cermat memimpin meeting.

"Kamu sangat berbakat, sudah cocok menggantikan papa kamu" kata salah satu direktur penting yang menyalami yujin.

"Nggalah pak, masih jauh dan kurang" jawab yujin tertawa pelan.

"Bagus bagus" kata papa yujin menepuk pelan punggung yujin.

"Ah bisa aja tuan besar Ahn" kata yujin menyikut perut papanya.

"Aduhhh, ga jadi ni jadi ceo" kata papa sultan memegang perutnya.

"Uhh ngambek papa aku" kata yujin menggoda papanya.

"Anak papa pinter ya" kata papa yujin memegang kepala anaknya gemas.

Yujin cuma tertawa, dia sendiri bangga pada dirinya.

"Papa rasa kamu udah bisa gantiin papa, jadi minggu depan kita buat acara besar dan pers buat ngenalin kamu sebagai ceo baru" kata om sultan.

"Hah? Cepet bener"

"Gapapa, soalnya papa mau cari cewe. Kenalin sama temen kamu eunbi ya" kata papa yujin menaik turun kan alisnya.

"Ih dasar om om!"

Yujin dan papanya tertawa bersama. Ceo sudah di depan mata, tapi sayang hubungannya dan minju sudah kandas.

.
.
.
.

Minju berangkat kerja di antar guanlin, tak banyak yang mereka obrolkan. Minju merasa bersalah pada yujin tapi minju juga mulai ngrasa beda ke guanlin.

"Kenapa?" Tanya guanlin.

"Gapapa" jawab minju.

"Gue jemput lo sampe media udah mereda" kata kongguan.

"I..iya, makasih udah mau bantuin gue"

"Samasama"

Minju harus menentukan kemana hatinya sekarang. Hubungannya dengan yujin sudah lama, mungkin guanlin hanyalah ombak buat hubungan minju dan yujin.

.
.
.
.

Yujin sudah lelah hari ini, ia pulang ke apart ingin langsung mandi dan tidur. Ia melewati lantai 8 tempat minju tinggal, yujin menahan diri agar tak bertemu minju.

Sampai ke lantai apartnya ia berjalan lunglai karna kelelahan. Saat memencet password pintu apartnya,

DUG

Ada yang menabrak yujin dari belakang dan memeluk yujin erat. Tanpa melihat yujin udah tau lewat wangi minju yang khas.

Yujin menutup mata merasakan pelukan minju yang sudah lama ia rindukan.

"Yujin, kamu ga serius kan mau udahan?" Kata minju.

Yujin diam.

"Aku gamau udahan" kata minju.

"Kita ga bisa sama sama lagi kalau komunikasi antara kita udah ngga ada" kata yujin.

Minju masih memeluk yujin dari belakang, minju harus jujur pada yujin tentang guanlin.

"Aku mau jujur kalo gitu,"

"Kemarin aku bawa guanlin ke apart, terus aku kegores pisau,"

Yujin udah mau berbalik mengetahui bidadarinya terluka, tapi tak jadi karna minju melanjutkan ceritanya.

"Dia ngobatin aku, terus ga tau kenapa hati aku ada yang beda,"

DEG

Kenyataan mengejutkan buat yujin. Yujin ingin melepas pelukan minju tapi di tahan oleh minju.

"Tapi aku sayang kamu, itu mungkin perasaan sesaat. Perasaan aku ke kamu yang ngga pernah sesaat, sayang" jelas minju.

Yujin menutup matanya kuat, hatinya sakit, ia melepas tangan minju dan berbicara,

"Aku ga bisa berdampingan dengan orang yang hatinya ngga bisa teguh minju. Maaf" kata yujin datar.

Pelukan terlepas, yujin masuk ke apart meninggalkan minju.

Minju menangis kali ini, ceritanya barusan pasti menyakiti yujin tapi ia merasa lega karna sudah jujur pada yujin.

"Yujinn" panggil minju mengetok pintu.

Tangisnya semakin jadi, minju jatuh di depan pintu, hatinya juga sakit melihat yujin seperti itu. Tapi minju sendiri tak bisa berbuat apa apa.



















------

PRÈCIOUS [S4] || JinjooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang