Udah

2.4K 389 259
                                    

Yang deg tadi adalah minju. Minju diam terpesona sesaat memerhatikan guanlin yang meniup jarinya.

"P3K lo ada?" Tanya guanlin.

Minju berkedip tersadar,

"A..ada"

Mpus bidadari terpesona

Guanlin mengambil p3k dan menyuruh minju untuk duduk di sofa. Guanlin memberi obat merah perlahan dan memberi handsplast untuk menutup luka minju.

"Lain kali hati hati" kata guanlin masih memegang jari minju.

"Makasih"

"Yaudah biar gue aja yang masak" guanlin berjalan menuju dapur di susul oleh minju.

"Emang lo bisa masak?" Tanya minju

"Ga jago sih, tapi bisalah"

Guanlin mulai melanjutkan memotong sayur yang terhenti karna luka minju. Minju memperhatikan segala gerak gerik guanlin.

"Tolong dong garem lo" kata guanlin.

Minju mencari garam dan memberikannya pada guanlin yang sedang mengaduk panci. Ia memasak udang saos tiram, terlihat sangat lihai ia memasak sampai mata minju tak berkedip.

"Awas terpesona" kata guanlin santai.

"Eh, ehekm" minju langsung terbatuk setelahnya.

Guanlin hanya tertawa melihat pipi minju merah walaupun samar. Mereka seperti pasangan muda yang lagi masak bareng di dapur.

Setelah itu mereka melanjutkan makannya,

"Hmmm, masakan lo enak banget parah" kata minju tak berbohong.

"Lebay lo"

"Seriuss, katanya ga jago tapi enak gini" kata minju dengan wajah sangat memuji masakan tersebut.

Guanlin tertawa pelan melihat minju, ekspresi minju sangat menggemaskan katanya.

"Makasih" kata guanlin memberi senyum terbaim.

"Sama sama" yang juga di balas senyum oleh minju.

Mereka makan dan mengobrol ringan sambil sesekali juga tertawa renyah. Sungguh seperti pasangan.

Guanlin pamit pulang setelah membersihkan semuanya bersama minju. Minju pun mengantar guanlin sampai ke pintu apart.

"Makasih makanannya" kata guanlin.

"Gue yang makasih, kan lo yang masakin"

"Yaudah gue balik yaa" kata kongguan tersenyum lalu melambaikan tangan.

Setelah guanlin pergi, minju menutup pintu dengan cepat lalu memegang pipinya yang terasa panas.

"Astaga Kim Minjoo, sadaarr" kata minju memukul pipinya pelan.

.
.
.
.

Yujin pulang dari kantor jam 5 sore dan langsung mandi, ia sudah liat berita guanlin merangkul minju tadi.

Tapi yujin ingin coba sabar dan ga meledak ledak, ia tak ingin memberatkan minju dengan kelakuannya.

Malam hari yujin mau bertemu minju di apart minju. Ingin melanjutkan pelukan yang tadi sempat tertunda.

"Sayaangg" minju berhamburan ke pelukan yujin setelah yujin masuk apartnya.

"Aku kangen" kata yujin membenamkan wajahnya pada bahu minju.

"Aku juga"

"Maaf ya kalau aku nyusahin kamu akhir akhir ini" kata yujin.

"Ngga, aku yang udah nyusahin kamu" minju mengelus punggung yujin lembut.

"Aku sayang sama kamu" kata yujin pelan.

"Iya, aku tau" minju tersenyum, ia senang jika pacarnya ini sedang manja.

Yujin melepaskan pelukannya dan beralih mencium bibir minju lembut. Sangat lembut sampai minju merasa ada kesedihan pada ciuman yujin ini.

Minju membalas dengan lumatan agar semangat yujin muncul. Benar saja, yujin seperti langsung on dan semakin dalam mencium minju.

Yujin melumat dan menggigit bibir minju yang manis, tangannya tak henti meraba punggung minju di dalam baju minju.

Merasa semakin panas, minju menghentikan kegiatan yujin dengan menahan bahu yujin.

Yujin sedikit bingung pada minju yang menahannya. Biasanya minju akan membiarkan kegiatan sampai yujin berhenti sendiri.

"Aku udah ngantuk" kata minju lalu masuk ke kamar meninggalkan yujin.

Yujin semakin bingung dengan minju, minju seperti menolak dan tak benar benar merindukan yujin.

Yujin tak mau marah dan menyalahkan minju, lebih baik dia keluar aja dan tak ingin menganggu istirahat minju.

.
.
.
.

Saat berjalan di lorong apartement yujin berpas pasan dengan nako yang membawa makanan.

"Woe, mba boncel lo nipu gue ya kemaren?!" Yujin langsung mencerca pertanyaan ke nako.

"Gue salah sebut kemarinn, 207 sama 202 kan kalo di baca mirip, jadi ya maap" kata nako.

"Yeuu dasar batako oren!" Ucap yujin.

Nako yang kesal cuma bisa melototin tiang di depannya.

"Lo mau kemana?" Tanya yujin.

"Mau anterin makanan buat minju" jawab nako.

Makanan? Tadi saja minju bilang mau tidur bukan mau makan.

Yujin mulai merasa ada yang ngga beres pada minju sejak di antar guanlin.

"Emang minju belum makan?" Tanya yujin.

"Belum, tadi dia terakhir makan sama guanlin" jawab nako.

"Yaudah sini gue anterin" kata yujin menerima kotak makan dari nako.

.
.
.
.

DING DONG

Minju membuka apartementnya yang di bel. Pasti nako pikirnya.

"Loh, yujin" minju terkejut kenapa yujin mem-bel bukannya langsung masuk aja.

"Ini, makanan buat kamu" yujin menyerahkan kotak makan tersebut.

"Mana nako?" Tanya minju melihat kiri dan kanan.

"Mulai sekarang makan yang bener, istirahat yang bener," kata yujin bukannya menjawab minju

"Hah?" Minju bingung.

"Aku ga bisa ingetin lagi, kita udahan aja sampe disini"

JEDER





























------

MONMAAP EPILOG DI HAPUS, KAPAL BISA BERGANTI HALUAN YA WKWKWK😂😂😂😂



PRÈCIOUS [S4] || JinjooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang