Minju seharian menangis di apart yujin dan tak pernah melepaskan pelukannya pada yujin.
Yujin tak perlu bertanya pada minju, ia sudah tahu kenapa minju terlihat kacau begini. Karirnya hancur karna keterlibatan dia dengan kongguan sedari shanghai.
Yujin terus mengelus punggung minju mencoba menenangkannya. Minju cuma bisa menangis dan menyesali perbuatannya. Sekarang ia telah sadar bahwa yujin lah satu satunya orang yang tak pernah menjauhinya.
"Ma..af" kata yang minju ulang dalam tangisnya di dada yujin.
Baju yujin sudah terlalu basah karna tangisan minju. Dan yang tadi cuaca cerah tiba tiba menjadi mendung dan langit bergemuruh. Yujin tersenyum tipis melihat ke arah jendela pantas saja hujan turun, soalnya bidadarinya sedang menangis sekarang.
Selagi minju menangis di pelukannya, yujin kembali menscroll hp nya melihat kericuhan media tentang minju sekarang.
Yujin mengirim pesan pada suruhan papanya untuk menghentikan media yang memuat kabar aneh tentang minju, menyuruh take down segala website dan akun antis minju, serta yujin mengirim pesan ke mamanya untuk tidak menekan minju lebih dalam lagi.
"Maafin aku yujin" kata minju membuat yujin kembali menaruh hpnya.
"Iyaa gapapa, kamu jangan nangis terus. Everything will be okay" jawab yujin pelan.
Suara yujin seperti memberi kekuatan sendiri buat minju.
"Tapi nanti di lu..ar sana ban..yak yang ba..kal hujat aku" kata minju sesugukan.
"Gausah peduli, kamu itu ya kamu. Mereka ngga tau kamu gimana" kata yujin.
"Ak..u mau berhenti ja..di artis" kata minju.
"Iyaa, nanti pinalty kontrak kamu biar aku yang urus" kata yujin.
Pinalty kontrak seorang artis pasti sangat mahal, bisa miliyaran sampai triliun untuk menutupi segala kerugian agency, dan yujin akan bertanggung jawab untuk itu semua demi bidadarinya.
Pelukan minju mulai mengendor, yujin memilih untuk melepaskan pelukan dan mengambil air putih untuk minju.
"Minum dulu" kata yujin menyodorkan segelas air.
Minju menenggak minumnya, dan yujin terus mengelus rambut minju serta memperhatikan wajah minju yang semakin mirip kodok dengan mata sembabnya.
"Istirahat di kamar aku yuk" ajak yujin.
Minju udah nangis di pelukan yujin sekitar 2 jam, pasti minju kelelahan. Ia harus tidur agar bisa mengumpulkan lagi tenaganya.
.
.
.
.Selagi minju tidur, yujin langsung mandi. Teman temannya full team akan datang ke apart buat memberi dukungan pada minju.
Saat yena, yuri, chae, sakura, hyewon dan wonyoung datang, minju masih tidur. Mereka semua menunggu di ruang tv sambil ngobrol.
"Lo udah beresin semua belum?" Tanya yena.
"Udah" tanpa di suruh pun yujin sudah bergerak duluan.
"Guanlinnya gimana?" Tanya wonyoung.
"Masih peduli ni sama mantan gebetan" kata hyewon nyindir.
"Cembokur robocop" kata chae.
"Minju pasti stress banget" kata sakura.
"Selagi ada gue, ga bakal siapa pun bisa buat minju stress, gue bakal jaga dia" kata yujin yakin.
"Gue udah bilang monyet mana bisa pisah lama lama sama bidadari" celetuk yuri.
"Mujaer ada kempuan baru, cenayang" kata yujin.
"Eh ayuk ke kamar gue aja, minju udah bangun kayaknya" ajak yujin.
Saat membuka pintu, pas sekali minju baru bangun dan mencoba duduk. Minju mengulurkan 2 tangannya pada yujin, meminta pelukan dari yujin.
Yujin menyambut pelukan minju. Minju sangat manja tak perduli sekarang teman temannya tengah melihat mereka yang berpelukan.
"Eh lo belum bayar kontrakan ya kang?" Tanya yena pada hyewon.
"Hah?"
"Ini dunia serasa milik ber2, yang lain ngontrak" kata yena menujuk yujin dan minju.
Yujin melepas pelukannya, ia duduk membelakangi minju agar dapat melihat temannya. Tapi minju tak ingin jauh, dia melingkarkan tangan di leher yujin, dan menaruh dagunya pada bahu yujin.
"Aku mau dong di peluk kaya gitu beb" kata yena merentangkan tangannya.
"Jangan harap!" Kata yuri galak, yena cuma bisa menunduk dan memajukan bibirnya.
"Minju, lo nanti jangan keluar dulu ya beberapa hari. Yujin tolong jaga minju juga" ucap sakura, chae di sebelahnya mengelus rambut sakura bangga.
"Iya, dengan senang hati" jawab yujin mencium tangan minju.
Minju yang di bahu yujin pun tersenyum, yujin sudah kembali memperlakukannya dengan romantis. Saking senengnya stress minju jadi berkurang sangat banyak, yujin memang obat buatnya.
"Btw, gue mau ngasi undangan ni" kata chae.
"Undangan apa?" Tanya yujin menerima card dari chae.
"Engagement?" Kata yujin.
"Tunangan?!" Tanya minju kaget.
Sakura mendekat dan minju segera memeluk dan memberi selamat pada sakura. Begitu pun yujin memeluk chae. Sahabat mereka akan segera menuju jenjang yang lebih serius.
Minju mendadak lupa dengan masalahnya. Ia menangis terharu buat sakura dan buat teman full team nya yang hadir memberi support padanya.
Kurang beruntung apa minju punya sahabat dan kekasih seperti yujin. Sudah lengkap, ia tak butuh yang lain lagi.
"Jangan nangis sayang" kata yujin menghapus air mata minju.
"Ini air mata bahagia, aku bahagia kamu ga pernah mau benci aku" kata minju memeluk yujin dengan erat.
Sahabat sahabat mereka ikut tersenyum bahagia pada yujin dan minju. Bagaimana pun mereka di pisahkan, pasti akan selalu kembali gimana pun keadaanya.
Minju melonggarkan pelukannya, minju memegang pipi yujin, menarik yujin mendekat dan mencium yujin di bibir.
Sudah lama mereka tak berciuman seperti ini. Yujin membalas ciuman dengan lembut penuh cinta, begitupun minju.
Tak sadar air mata yujin dan minju jatuh saat berciuman, semua rasa rindu, sayang, cinta, pengorbanan, dan rasa bersyukur saling memiliki mereka curahkan dalam ciuman lembut tersebut.
Chae memeluk sakura dari belakang melihat kemesraan yujin dan minju. Yuri berhamburan masuk ke pelukan yena karna ia akan menangis melihat monyetnya menemukan kebahagiaan. Hyewon memutar tubuh wony agar tak melihat adegan dewasa yang di lakukan minju dan yujin.
Bagaimana pun badai, sekencang apa pun angin, pasti akan muncul kecerahan juga dengan bunga indah yang mulai muncul seperti hubungan yujin dan minju yang akan tumbuh bunga semakin banyak lagi. Bunga tanda kebahagian buat hati seseorang.
Undangan pertunangan sudah di sebar. Tanda ending akan segera tiba😭
------
