Ruang Kerja

2.7K 396 125
                                    

"Kamu keluar dari pintu itu kita putus!"





"Putus?," Kata yujin tersenyum miring.

"Emang kita ada hubungan apa?"

Minju membelalak dengan perkataan yujin barusan, ia tak percaya dengan sikap yujin saat ini.

BLAM

Yujin keluar meninggalkan minju, terdengar teriakan samar dari minju yang memanggil namanya.

Sepertinya satu masalah lagi datang akibat perkataan terakhir yujin.

Yujin mengejar chaewon sampai ke depan apartementnya,

"Aku anter" yujin menarik tangan chaewon tanpa persetujuan.

Sesampai di dalam mobil, yujin hanya diam dan tanpa sadar kuku jarinya memutih karna genggamannya terlalu kuat.

"A..aku yang bikin kalian brantem ya?" Tanya chaewon hati hati.

Yujin melihat sebentar ke arah chaewon,

"Ngga kok, bukan"

"Aku minta maaf"

"Loh kenapa minta maaf, kamu ga salah. Aku emang ada masalah sebelumnya" kata yujin.

"Jangan brantem, kalo kamunya yang salah jangan gengsi minta maaf,"

"Kalau minju yang salah, dengerin dia dulu" kata chaewon.

Perkataan chaewon sedikit menenangkan yujin, chaewon sungguh dewasa dan baik. Yujin tersenyum dan mengelus kepala chaewon. Hati hati jatuh cinta lagi

.
.
.
.

Di rumah sakit.

Yena, chae dan hyewon menjenguk papa yujin yang hari ini sudah di perbolehkan pulang, untung om papa belum pulang.

"Loh, udah sehat om?" Kata yena yang melihat papa sultan duduk di pinggi ranjang dengan pakaian santainya.

"Yeuu, kemana aja baru muncul" kata om papa.

"Maklum kekurangan scene dari author" ucap yena gablek.

Pintu kamar kembali di ketok, beberapa dokter masuk termasuk sakura. Mereka ingin menemui papa sultan yang terhormat.

"Oh dokter, makasih udah rawat saya dengan baik" kata papa sultan menjabat dokter yang berdiri paling depan.

"Sama sama pak, suatu kehormatan bapak memilih rumah sakit kami" kata sang dokter.

Saat dokter dan om papa sedang mengobrol, chae malah mengedipkan mata pada sakura.

Sakura yang melihat langsung tersenyum malu, sang pacar menggodanya di saat ia berdiri dengan dokter lainnya.

Tak hanya mengedip, chae melemparkan kiss jauhnya untuk sakura. Yena yang melihat langsung menabok bibir chae yang nakal.

"Ngga boleh godain dokter lagi nugas!" Kata yena dengan bibir bebeknya.

"Ohiya, dokter sakura juga udah baik sama saya" semua mata jadi tertuju pada om papa yang lagi bicara.

Om papa mendekati sakura dan menjabat tangan sakura.

"Masa saingan sama papa temen sendiri sih om" kata chae pelan.

"Saingan? Emang kamu siapanya sakura?"

Sebenarnya papa sultan sudah kenal sakura dan tau hubungan keduanya. Di cuma ingin menggoda chae.

Chae hanya bisa diam di pandangi oleh dokter lelaki muda seperti penasaran apakah chae pacar sakura atau bukan.

"Ah iya semoga lekas sembuh om," kata sakura mengalihkan percakapan.

"Dan itu calon suami saya" kata sakura pelan pada papa sultan.

"Haha, dia bilang kamu calon suaminya" kata papa sultan dengan suara yang ia besarkan, agar terdengar oleh semua dokter muda yang seperti ingin menerkam sakura.

Karna perkataan itu malah chae yang jadi malu malu kucing. Yena dan hyewon menyikut chae, tingkah anak SMA mereka tak pernah pudar.

Papa sultan pamit untuk pulang. Yena, chae, hyewon juga ikut pamit tapi hanya pamit pada sakura.

"Kita balik ya kkura" kata hyewon.

"Aku balik ya sayang" ucap chae.

Mereka bertiga jalan meninggalkan sakura yang lagi kerja. Tapi sekitar 4 langkah chae berjalan, sakura menariknya tanpa ba bi bu.

Chae kaget kenapa sakura menariknya. Sedangkan yena dan hyewon sudah mengerti chae akan di bawa kemana.

Sakura membawa chae ke ruang kerjanya, lalu mengunci pintu.

"A..aku ada salah yang?" Tanya chae yang bingung.

"Aku kangen" ucap sakura manja dan memeluk chae.

Chae menghembus nafas lega, kirain dia ada salah sampe di seret seret.

"Kirain apaa" kata chae balas memeluk sakura dengan erat.

"Aku sibuk banget ya sampe ga ada waktu buat kamu?" Kata sakura sedih.

"Ya mau gimana lagi, kamu kan dokter" kata chae mencium kepala pacarnya.

"Give me kiss" kata sakura tersenyum penuh arti.

CHUP

Ciuman singkat di bibir sakura.

"Nooo, yang lama sayaangg" rengek sakura membuat chae gemas.

Gak mau kehilangan kesempatan, chae mencium dan melumat bibir tipis sakura. Chae memegang pipi sakura memperdalam lumatan antar keduanya.

Rindu membuat ciuman mereka seperti tak ingin di lepas. Ciuman makin dalam, suasana mendadak panas, chae menggigit dan memainkan lidah sakura.

"Mmphh" desah tertahan akibat ciuman maut dari chae.

Chae semakin melanjutkan aktivitas dengan memasukkan tangan di punggung sakura, mengelus dan merabanya.

Chae melihat ada sofa dan mendorong sakura menuju sofa tanpa melepas lumatan keduanya.

Tangannya melepas kaitan bra yang di pakai sakura, bibirnya turun mencium leher sakura.

Setelah kaitan terlepas, chae meraba pinggir dada sakura dengan bebas.

"Ahhhh"

Tangan satunya ia buka satu persatu kancing baju yang di pakai sakura. Sakura tampak sudah sangat terbuai, ia memegang kepala chae untuk melumat lagi bibirnya.

Kemeja telah terbuka dengan bra longgar yang sudah tak terkait. Untung pintu sudah di kunci.

Chae hanya mencium sakura dan mengelus punggung sakura, ia belum berani.

"I want more" kata sakura dengan mata sendunya.

Chae kembali membungkam sakura dengan ciuman lebih panas lagi, kali ini tangannya berani memegang dada sakura setelah mendapat persetujuan.

"Chaeehhhh" desahan sakura memanggil nama chae sungguh sexy.

Chae mulai turun mencecap leher sampai ke dada sakura. Mencium dan menyesap apa saja yang bibirnya sentuh.

"Ah mmhh"

Sakura meremas rambut belakang chae dan menekan kepala chae lebih dalam lagi tak ingin cepat menyudahinya. Kenikmatan saling mereka berikan, chae tak henti mengabsen yang kiri dan kanan.

TOK TOK TOK

Membuat kesadaran keduanya kembali dan buru buru merapikan pakaian.

BANGSAT YANG NGETOK, NANGGUNG ANJIR








-----

PENGALIHAN ISU DULU DARI JINJOO MONMAAP WKWK

PRÈCIOUS [S4] || JinjooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang