"Neth, kantin kuy!" ajak Charisa.
Anneth mengangguk. Kejadian tadi pagi, tak menjadi masalah bagi Anneth. Toh, Deven ama Charisa juga sangat akrab kan?
"Gue gak diajak?"
"Eh, gue baru inget lo masih hidup, Jo," kekeh Charisa.
Joa mendecak kesal.
"Terus dari tadi lo nganggep gue apa? Mayat jalan?"
"Bukan sih. Pas gue ngeliat lo, gue cuma kira kalo gue indigo. Soalnya gue gak yakin kalo kaki lo napak." Charisa membalas dengan tampang tak peduli.
"Yuk Neth!" Charisa menarik tangan Anneth keluar kelas.
Anneth hanya menatap Joa. Joa yang mengerti maksud tatapan Anneth, segera mengekor mereka berdua menuju kantin.
"Duduk, Jo," suruh Charisa.
Joa mengangguk.
"Mau pesen apa?" tanya Anneth pada kedua sahabatnya.
"Mie ayam aja, Neth," jawab Charisa cepat.
Anneth mengalihkan pandangannya menuju Joa. Meminta jawaban.
"Sama in aja," balas Joa.
Anneth mengangguk. Anneth berbalik, ingin berjalan menuju tempat pesanan.
"Eh, Neth."
Sontak, Anneth membatalkan niatnya. Ia membalikkan badanya lagi, menghadap ke Joa.
"Iya?"
"Gue aja yang pesen."
"Beneran?" tanya Anneth memastikan.
Joa megangguk pasti. Lalu, berdiri. Berjalan menuju tempat pesanan.
"Joa kenapa?" gumam Charisa.
Anneth mengangkat bahunya. Pertanda tak tau.
"Ya ampun, gue kira lo tau."
Celetuk Charisa hanya Anneth balas dengan cengiran.
"Hai!"
Anneth dan Charisa menoleh. Terlihat, 3 orang lelaki yang mendekati mejanya.
"Juga," balas Charisa ramah.
"Boleh duduk disini?" tanya salah satu diantara mereka.
Charisa menatap Anneth.
"Terserah kamu, Cha." Anneth membalas tatapan Charisa.
"Ya udah, kalian duduk aja." Charisa mempersilahkan .
Ketiga cowok itu pun duduk dihadapan Anneth dan Charisa.
"Dev, Clin, Den, kalian mau pesen apa?" tanya Anneth.
"Kami dah pesen kok, Neth," balas Deven.
Anneth hanya mengangguk. Mengiyakan.
"Hai! Pesanan dah datang."
"Makasih, Jo. Jadi sayang deh," celetuk Charisa tersenyum melihat Joa yang menghampiri.
"Tadi bilang aku hantu, sekarang bilang sayang. Dasar plin-plan," komentarJoa. Ia meletakkan nampan berisi makanan di meja.
"Btw, ini tiga cowok ngapain disini?" tanya Joa kepada tiga lelaki di hadapannya. Baru menyadari ada anggota baru di meja makan mereka.
"Nggak ada kursi, Jo," jawab Friden.
"Kami disini gak papa kan?" lanjutnya.
"Kalau Anneth dan Ucha gak masalah, aku juga begitu."
"Bagus deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
The One And Only [END]
Fiksi PenggemarKisah tentang 2 manusia yang terjebak dalam kesalahpahaman dan tidak mau mengakui keadaan. Cerita tentang 2 manusia yang bimbang dalam memilih keputusan. Mencintai atau dicintai? Mana yang lebih baik? . . . Story about Neth.Dev.Cha ________________...