The One And Only [END]

SEBELAS

Cinta sejati bukan membicarakan tentang bagaimana memiliki tapi bercerita bagaimana dia yang kita cintai dapat hidup bahagia.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Disinilah Charisa berada sekarang. Sebuah pusat perbelanjaan di kotanya. Bersama seseorang yang sangat mengesalkan, dan sangat berharga di waktu yang bersamaan.

"Dev, gue laper."

Deven menoleh sejenak.

"Ya udah, mau makan apa?" Deven memilih mengalah. Ia menatap Charisa.

Charisa menggelengkan kepalanya. "Gak mau makan."

"Lah, terus?"

"Maunya ngemil aja " ucap Charisa nyengir.

Mendengarnyta, Deven terdiam. Sembari mengagumi tingkah hebat -aneh- salah satu sahabatnya ini.

Sebenarnya, Deven berniat menghiraukan permintaan Charisa. Namun, gagal. Ia menyerah. Deven akui, ia tidak akan pernah bisa mengacuhkan Charisa, gadis yang disayangnya.

"Okay, fine," putus Deven kemudian.

Charisa berhenti memohon. Lantas, tersenyum senang.

"Gue beliin lo cemilan. Tapi, sekalian nonton. Entar makannya di dalam bioskop. Gimana?" usul Deven yang diikuti anggukan Charisa.

"Boleh."

***

"Nethii."

Anneth menolehkan kepalanya.

"Kenapa, Jo?"

"Gue minta jajan lo, ya?" pinta Joa.

Anneth tersenyum. Lalu, mengangguk. Tanpa ba-bi-bu, Joa segera menyambar jajan Anneth yang menggunung.

Sepulang sekolah, Joa memilih menginap di rumah Anneth. Ia sudah tau semuanya, kemarin. Joa memutuskan menemani Anneth hingga satu hari kedepan. Ia ingat alasan Anneth tidak mengungkapkan perasaannya.

" Aku mungkin bisa mengungkapkannya. Aku mungkin bisa memperjuangkannya. Tapi, apa dia membutuhkannya? "

Joa menghela nafas mengingat itu semua. Ia juga tidak tau hati Deven untuk siapa. Dan hatinya jatuh kepada siapa.

Tring!

"Jo! Ada notif dari HP mu." Anneth membertahu Joa.

Joa segera mengambil HP nya. Penasaran dengan notif itu.

Via WA On-

Clinton

P

Joa

Apa?

Clinton

Ucha udah pulang?

Joa

Belum kayaknya

5 menit yang lalu, belum

Gak tau sekarang

Clinton

O

Thx

Joa

Yo