Sahabat sejati adalah tertawa bersama dalam kegembiraan, dan ikut menangis dalam kesedihan
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Kuy, Neth," ajak Joa saat melihat Anneth berjalan menuruni tangga.
"Ayo! Kalian duluan ke depan. Aku mau ijin ke Mami dulu," balas Anneth.
Joa dan Charisa mengangguk. Mereka berjalan ke depan. Semenit kemudian, Anneth keluar dari rumahnya.
"Gue udah pesan ojol nih, tinggal tunggu aja," ucap Charisa yang diikuti anggukan oleh Anneth.
"Btw, duduk dulu Cha, Jo." Selaku tuan rumah, Anneth mempersilahkan Joa dan Charisa untuk duduk.
Joa dan Charisa menurut. Lantas, mengambil posisi duduk di dekat Anneth.
"Tumben."
Sontak, Joa dan Charisa menoleh pada Anneth.
"Tumben kenapa?" tanya Joa.
Anneth tertawa kecil melihat ekspresi serius dari Joa.
"Mukanya santai aja."
Joa mendecak kesal.
"Tumben aja kalian ngajak jalan-jalan sore gini," lanjut Anneth.
Charisa tersenyum penuh arti.
"Ya iyalah! Kan kami pengen ngehibur sahabat kami yang satu ini," timpal Charisa. Joa mengangguk setuju.
Anneth terkekeh. Ia mengerti maksud perkataan Charisa.
"Iya deh."
***
"Kok bisa gitu?"
Clinton tertawa melihat ekspresi Deven.
"Gue serius!" tegur Deven.
"Ya bisa lah," sombong Clinton.
"Kemaren pas gue ajak dia jalan, dia rada ngambek. Kok sama lo enggak?" heran Deven.
Clinton tersenyum penuh arti.
"Kan beda orang, ya beda sikap lah " jawab Clinton logis.
Deven terdiam.
"Gue balik ya, bro!" Clinton menepuk pundak Deven lalu berjalan menjauh.
Jangan tanya mengapa Deven terdiam. Ia sibuk memikirkan perkataan Clinton.
Cha, lo suka Clinton?
***
"Iya lah!"
"Cha! Jangan ngegas dong, pusing gue dengarnya," omel Joa.
Charisa terkekeh mendengar omelan Joa.
"Ya udah, beli yuk!" ajak Anneth.
Charisa bangkit dari posisi duduknya, lalu mengekor Anneth yang sudah berjalan di depan. Joa melakukan hal sama seperti Charisa. Namun bedanya, jika Charisa tampak semangat, Joa justru sebaliknya. Hey, mereka sudah kelas 10 kan? Untuk apa membeli gelang mainan? Dasar Ucha!
"Udah kan, Cha?" tanya Joa saat melihat Charisa keluar dari sebuah toko.
Joa tidak ikut masuk. Malas, katanya.
"Udah, Jo," kekeh Charisa.
Anneth hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua sahabatnya ini.
"Foto disana, yuk!" ajak Anneth sembari menunjuk sebuah lokasi yang tidak jauh dari posisi mereka.
Kini, mood Joa sudah pulih. Ia menatap hasil jepretan tadi. "Gue cantik," gumamnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The One And Only [END]
FanfictionKisah tentang 2 manusia yang terjebak dalam kesalahpahaman dan tidak mau mengakui keadaan. Cerita tentang 2 manusia yang bimbang dalam memilih keputusan. Mencintai atau dicintai? Mana yang lebih baik? . . . Story about Neth.Dev.Cha ________________...