; Lerai dalam Derita ;
.
.
.
.
.
.
."Apa kamu mau bermain-main denganku?"
Perempuan itu menggeleng ketakutan.
"Lalu kenapa kamu melakukan ini?"
Lengan kecil itu di tarik paksa oleh laki-laki yang burtubuh kekar yang ada di depannya.
"Ka kamuㅡkamu menyebalkan, tidak tahu diuntung, tidak tahuㅡAkh!" bibir mungil itu di tampar begitu keras oleh tangan laki-laki itu.
"Jaga mulutmu ini, kau pikir kau siapa, Ah?"
Perempuan itu mengangkat kepalanya, mengabaikan rasa panas di bibirnya, cengkraman kuat di pergelangan tangannya membuatnya meringis, namun ia tahan dan harus tetap terlihat kuat.
Menatap tajam kedua mata laki-laki menahan amarah itu, "Akuㅡiya aku hanya pembantu di rumah ini, tapi aku bukan budakmu!" Laki-laki bersurai hitam itu tertawa dan mendorong tubuh kecil itu ke atas tempat tidur.
"Siapa bilang kau bukan budakku, mulai sekarang kau menjadi budakku."
Laki-laki itu melepas dasinya, kemudian mengikat tangan perempuan itu dengan kuat, menariknya ke atas kepala si pemilik tangan, membuat sang wanita tidak bisa berontak.
"Apa yang kau lakukan, lepaskan!" teriak perempuan yang ada di bawah kungkungannya. Seringai kecil tercetak jelas di bibir laki-laki itu. Diambilnya sapu tangan miliknya dan di masukkan ke dalam mulut perempuan itu dengan paksa, agar tidak mengeluarkan suara khasnya lagi.
"Diam!" bentaknya.
Air mata perempuan itu mulai meluruh membasahi pelipisnya. Baju yang ia pakai di robek paksa oleh sang dominan.
"Tubuhmu indah juga, Jezzy." Suara serak parau membuat Jezzy merinding, ia mencoba untuk berontak namun kekuatannya kalah jauh dengan laki-laki yang ada di atasnya.
Laki-laki bejat itu mulai mengelus bahu Jezzy, di lihatnya payudarah Jezzy yang sedang, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, di remasnya dengan keras membuat Jezzy berteriak di dalam batinnya.
Menangis dan menangis, Jezzy hanya bisa menangis, tubuhnya yang kecil sudah di kuasai oleh atasannya yaitu Marcoles. Anak dari majikannya sendiri.
Benteng Jezzy telah runtuh, hancur begitu saja, saat bibir biadap itu menyentuh putingnya, mengisap dengan rakus payudarahnya yang suci. Kini tlah kotor.
"Diam!" bentak Marco lagi, karena Jezzy terus terisak menangis dan tidak mau diam. Dengan satu tangannya, Marco melepas celananya begitu saja.
"Ini akibatnya kau berurusan denganku, Jezzy Leina."
Tanpa aba-aba, Marco memaksa miliknya masuk ke dalam vagina Jezzy yang masih sempit, yang masih suci. Belum di sentuh oleh siapa pun. Namun Marco terus memaksakan miliknya masuk membuat tubuh Jezzy melengkung menahan sakit yang teramat sakit, tubuhnya terasa terbelah, hatinya hancur berkeping-keping, ia telah di perkosa dan kesuciannya yang sudah ia jaga selama dua puluh satu tahun hancur sudah di tangan Marco begitu saja.
"Ah! Ah! Ah!" Marco terus memaksa miliknya masuk, desahan dari mulutnya keluar begitu saja karena lubang Jezzy sangat sempit. Sampai akhirnya miliknya benar-benar masuk seutuhnya, membuat pelapis perawan Jezzy pecah dan darah merembes keluar dari vaginanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagiaku, Kamu! ✔ Re-up
General FictionFINISH!! {Masih banyak typo} #11 romance on 270319 REVISI. UPLOAD ULANG . . . Warning 📢 21+ Anak yang di bawah umur dilarang MEMBACA ❌🔞 Terdapat konten dewasa, kekerasan dan kata-kata kasar!!! Dilarang War! Novel Dewasa, jadi pintar-pintar membaca...