Happy reading 💗💋
Sempatkan waktu sebentar untuk klik '🌟'ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
; Lerai dalam Derita ;
.
.
.
.
.
.
.
.Angin malam yang dingin tidak membuat dua insan yang sedang berdiri di luar mobil sambil melihat lampu kota bak bintang di bawah sana. Seakan menyatu dengan langit lampu-lampu cantik itu sama seperti bintang di langit.
Jezzy melihat sekali lagi wajah Willy di belakangnya, dimana pinggang Jezzy di peluk posesif oleh Willy. Bersandar di depan mobil menikmati malam indah ini.
"Kamu tahu sejak kapan aku mulai jatuh cinta sama kamu?"
Jezzy menggeleng sambil mengelus tangan Willy di pinggangnya.
"Sejak pertama kamu datang ke rumah Tante Rere, aku sudah tertarik padamu."
Jezzy sedikit mendongak lalu tersenyum.
"Itu sudah lama sekali."
Willy menggelengkan kepalanya lalu menjatuhkan kepalanya di bahu Jezzy.
"Itu belum seberapa. Aku sudah senang saat itu menjadi teman curhatmu. Dan sekarang aku menjadi suamimu."
Jezzy terkekeh sambil mengelus pipi Willy dengan lembut.
"Sejak dulu sampai sekarang kamu tidak pernah berubah. Suka mengoceh, tertawa dan marah-marah tidak jelas. Aku kadang tersenyum sendiri melihat tingkahmu itu. Dan aku berharap kamu tetap seperti itu."
Hati Jezzy berdesir hangat, menjalar ke seluruh tubuhnya.
"Wil," Panggil Jezzy lembut sambil melihat hamparan lampu kota. Mereka benar-benar berkeliling kota sampai akhirnya mereka tiba di sini, di tempat tinggi ini untuk melihat seluruh isi kota.
"Iya?" Willy semakin erat memeluk Jezzy membuat Jezzy memejamkan kedua matanya, menikmati malam hangat ini.
"Terimakasih untuk semuanya." Lirih Jezzy, Willy diam tidak menanggapi ucapan Jezzy. Menghirup aroma istrinya dalam-dalam dan menikmati kenyamanan ini bersama Jezzy.
Mungkin dulu Willy terlalu takut untuk mengutarakan perasaannya kepada Jezzy, namun kejadian yang membuatnya marah sekaligus kecewa terjadi begitu saja dan Willy mengambil keputusan dengan cepat untuk menikahi Jezzy, karena Willy tidak mau orang lain memiliki Jezzy hanya dia yang boleh memiliki Jezzy. Willy sangat takut kala itu, kalau Marco mebaruh perasaan untuk Jezzy, tapi melihat wajah bejatnya itu membuat Willy cepat-cepat ingin menikahi Jezzy.
Willy berharap semuanya baik-baik saja sampai mereka tua nanti, mereka tetap bersama.
"Kamu ngantuk?" Tanya Jezzy karena Willy hanya diam saja di bahunya.
"Tidak. Aku hanya menikmati malam indah ini."
Jezzy tersenyum, ia pun begitu. Menghela napasnya sambil tersenyum. Mengingat kembali saat-saat bersama Willy selama ia bekerja di rumah Marco. Dimana hampir setiap hari Willy tidak pernah absen datang ke rumah besar itu, meskipun Marco tidak ada Willy tetap bersih keukeuh ingin menunggu Marco sampai datang, dengan begitu Jezzy akan menemani Willy sampai Marco datang. Dan sekarang Jezzy tahu jawaban kenapa Willy bersikap seperti itu. Itu semua karnanya. Jezzy terlalu bodoh karena tidak menyadari hal itu.
Jezzy membalikkan badannya dan langsung memeluk Willy, membuat suaminya bingung, namun Willy tetap mmenalas pelukan Jezzy.
"Ah~ Akhirnya aku bisa memilikimu, Jez." Gumam Willy membuat Jezzy terkekeh dan menjauhkan sedikit tubuhnya, melihat wajah Willy lekat-lekat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagiaku, Kamu! ✔ Re-up
Ficción GeneralFINISH!! {Masih banyak typo} #11 romance on 270319 REVISI. UPLOAD ULANG . . . Warning 📢 21+ Anak yang di bawah umur dilarang MEMBACA ❌🔞 Terdapat konten dewasa, kekerasan dan kata-kata kasar!!! Dilarang War! Novel Dewasa, jadi pintar-pintar membaca...