; Lerai dalam Derita ;
.
.
.
.
.Willy terbangun dari tidurnya karena tenggorokannya terasa kering, namun tubuhnya terasa berat karena kepala Jezzy berada di atas dadanya, tangannya yang kecil memeluk pinggangnya.
Wajah yang tenang membuat Willy takut untuk menggerakkan badannya sedikit saja, takut Jezzy bisa terbangun. Wiily menyunggingkan senyum manisnya melihat istrinya tidur dengan nyenyak. Mata bulat yang terpejam serta bibir tipis sang istri yang sedikit terbuka membuatnya terlihat lucu.
"Kenapa aku baru menyadarinya?" Gumam Willy lalu mengelus pipi Jezzy.
"Heemm." Jezzy meregang dan memindahkan posisinya membuat Willy menahan napas, ia pikir Jezzy akan terbangun dari tidurnya.
Di lihatnya Jezzy dari atas kepala sampai ujung kakinya. Pinggang yang kecil membuat ia terlihat sangat sexy, bahu yang terlihat karena baju tidurnya turun memperlihatkan sedikit payudara bagian atas, dada Willy terasa sesak, pikirannya mulai kemana-mana, namun ia tidak mau menyatikit Jezzy.
Willy segera mengambil minum yang sudah di sediakan oleh istrinya itu sebelum tidur, meneguknya sampai habis sambil melihat Jezzy merubah posisinya lagi. Dan suasa hati Willy semakin kacau saat melihat paha putih Jezzy.
"Astaga, aku benar-benar ingin menyentuhnya." Lirih Willy.
Willy mengecup bibir Jezzy lama sebelum ia berpindah ke sofa dekat jendela, ia akan tidur di sana agar aman dan jauh dari godaan.
Belum sempat ia terlelap, Jezzy terbangun dan mencari keberadaan suaminya yang tidak ada di sampingnya. Tadi saat Willy menciumnya, Jezzy terbangun dan merasakan hal aneh saat bibirnya di sentuh oleh benda kenyal milik Willy.
"Wil, kenapa tidur di sana?" Suara parau keluar dari bibir kecilnya, Willy terbangun dan segera duduk.
"Apa kamu jijik tidur di sebelahku?" Jezzy benar-benar sakit hati saat mengatakan kalimat itu, hatinya teriris menyadari suaminya tidak ingin tidur bersamanya.
Namun Willy segera menggeleng dan mendekati Jezzy dengan wajah murungnya.
"Tidak, Jez. Akuㅡaku hanya tidak ingin menyakitimu." Willy glagapan, matanya terus melihat payu darah Jezzy yang sedikit terlihat.
"Justru kamu menyakiti hatiku karena kamu tidak mau satu ranjang denganku."
Willy segera menggeleng dan merapikan baju Jezzy kemudian memegang kedua bahu istrinya itu.
"Jangan pernah berpikiran seperti itu, aku benar-benar mencintaimu, tapi aku tidak bisa menahan semuanya. Aku takut tidak bisa mengontrol nafsuku dan malah membuat kamu sakit. Aku tidak mau."
Hati Jezzy terasa mencelos ke dasar perut, bagaimana wajah frustrasi suaminya dapat Jezzy lihat. Harusnya wajah bahagia yang ia lihat malam ini, tapi ini kebalikan dari semuanya.
"Sekarang kamu tidur, ya."
Jezzy menggeleng lemah, ia menundukkan kepalanya sambil menautkan jemarinya gelisah.
"Sudah, aku tidak apa-apa, sekarang tidur, ya."
Willy membaringkan Jezzy dan menyelimutinya sampai menutupi bahu, memeluknya langsung agar sang istri percaya bahwa dia baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagiaku, Kamu! ✔ Re-up
Fiksi UmumFINISH!! {Masih banyak typo} #11 romance on 270319 REVISI. UPLOAD ULANG . . . Warning 📢 21+ Anak yang di bawah umur dilarang MEMBACA ❌🔞 Terdapat konten dewasa, kekerasan dan kata-kata kasar!!! Dilarang War! Novel Dewasa, jadi pintar-pintar membaca...