; Lerai dalam Derita ;
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jezzy mengecup pelan bibir Willy sebelum bangun untuk membersihkan badannya yang lengket. Berada dalam dekapan Willy membuatnya tidur sangat lelap sampai tidak sadar sekarang sudah siang.
Cepat-cepat Jezzy menyelesaikan acara mandinya sebelum Willy terbangun dan berakhir mereka melanjutkan percintaan mereka di kamar mandi.
"Hah~ Segarnya!"
Seru Jezzy dan keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk. Jezzy tersenyum melihat suaminya itu melipat kedua tangannya di depan dada.
"Jadi gitu, ya. Enggak bangunin suami."
Willy bangun mendekati Jezzy yang sedang cengengesan, Willy langsung merangkul pinggang Jezzy membuat Jezzy sedikit berjinjit saat ia mencium bibir Willy.
"Harum dan manis," ucap Willy membuat Jezzy tersenyum lebar.
"Sudah sana mandi, kita sudah terlambat," kata Jezzy sambil menyentil pelan hidung Willy dengan gemas.
"Iya."
Willy kembali mencium bibir istrinya itu, tapi lama kelamaan lumatan kecil ia berikan membuat Jezzy mengalungkan tangannya di leher Willy.
Tangan nakal Willy melepas handuk yang melilit di tubuh istrinya. Meremas langsung payudarah istrinya dengan gemas, kemudian mengisapnya membuat Jezzy memejamkan matanya sambil menggigit bibir bawahnya agar desahannya tidak keluar.
"Wil, Ahh~"
Gagal, Jezzy gagal menahan desahannya, tangan Willy terlalu keras meremas buah dadanya, Willy kembali merauh bibir Jezzy sampai mereka ke habisan napas.
"Aku sudah selesai mandi," gerutu Jezzy sambil mengerucutkan bibirnya, membuat Willy terkekeh dan mengecup beberapa kali bibir Jezzy.
"Iya, aku mau mandi sekarang," ucap suaminya itu membuat Jezzy memutar bola matanya malas, bilang mau mandi, tapi tangannya masih berada di buah dadanya.
"Kenapa?" Tanya Willy karena Jezzy menatapnya kesal.
"Tangannya," jawab Jezzy sambil menunjuk tangan Willy.
"Bodo! Kita mandi lagi!"
Willy langsung mengangkat tubuh Jezzy ke dalam kamar mandi membuat Jezzy tertawa dan menikmati setiap detiknya bersama Willy.
Melupakan semua apa yang pernah terjadi padanya, tidak ada salahnya, kan melupakan semua kesedihan itu demi kedamaian hati?
Jezzy kembali mendesah dan benar-benar melanjutkan kegiatan malam panas mereka di dalam kamar mandi.
Tubuh kecil istrinya seakan tenggelam dalam dekapan Willy yang memeluknya dalam penyatuan mereka."Wil, kamu sudah dua kali keluar, enggak capek apa?"
Mereka diam sejenak, milik Willy masih menyatu sempurna di dalam liang surga istrinya.
"Jez, kamu tahu berapa hari aku puasa? Jadi sekarang aku harus mengeluarkan semuanya. Lagian aku suka, kamu juga suka, untuk apa merasa lelah. Aku mencintaimu Jez," ucap Willy membuat Jezzy terkekeh dan semakin erat memeluk tubuh Willy.
"Ahh~ kita sudah terlambat Wil, tapi kita masih asyik di dalam kamar mandi."
Willy terkekeh dan terus menaik turunkan pinggul Jezzy dengan lembut.
"Mereka pasti paham kok," kata Willy membuat Jezz melepas pekukannya dan meraba wajah Willy yang semakin hari terlihat semakin tampan, di ciumnya kening Willy lama, kemudian kedua matanya secara bergantian. Meskipun pinggulnya naik turun, itu tidak membuat Jezzy terganggu sampai akhirnya ia mencium bibir Willy lama dan di akhiri lumatan kecil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagiaku, Kamu! ✔ Re-up
Fiksi UmumFINISH!! {Masih banyak typo} #11 romance on 270319 REVISI. UPLOAD ULANG . . . Warning 📢 21+ Anak yang di bawah umur dilarang MEMBACA ❌🔞 Terdapat konten dewasa, kekerasan dan kata-kata kasar!!! Dilarang War! Novel Dewasa, jadi pintar-pintar membaca...