; Lerai dalam Derita ;
.
.
.
.
.
.
.Terimakasih semuanya!! Yey 🎊🎉 tembus 5k, jadi rajin Up-nya 😁 wkwkwkww
.
.
.
.
.
.
.
.Berlarut-larut dalam kesedihan tidak akan mendapatkan apapun, yang ada hanya penyesalan dan rasa sedih yang akan menutup hati kita dan juga awan hitam akan selalu bersama kita, dalam masa sulit yang dialami oleh pengantin muda ini; Willy dan Jezzy, Willy selalu menguatkan istrinya agar tidak terlalu lama untuk bersedih ia juga mengurus kuliahnya yang sebentar lagi akan selesai.
Ia rela bolak-balik ke kampus, ke rumah bahkan ke rumah sakit dalam waktu yang sedikit, kadang ia tidak akan ke rumah dan langsung menuju rumah sakit.
Jezzy tidak mau orang tuanya yang di kampung tahu tentang kondisinya saat ini, karena ia tidak mau mereka yang di kampung merasa khawatir tentangnya, jadi hanya Mommy-nya saja yang tahu bagaimana kondisi Jezzy, meskipun ia juga merahasiakan kalau dirinya sedang mengalami keguguran anak pertamanya. Ia tidak mau Kerly kecewa. Sedangkan Ibunya masih sibuk di kampung.
Untung saja Willy mau mengerti dan menerima apapun yang di minta istri tercintanya itu, bahkan sekarang pun Willy rela menggendong Jezzy dari mobil sampai ke kamarnya, meskipun punggu Jezzy sudah di nyatakan sembuh total oleh dokter setelah pengobatan panjang, hampir empat minggu.
"Ah, berat juga kamu, Jez," keluh Willy sambil melirik istrinya yang sudah berbaring di sampingnya.
Jezzy terkekeh lalu berhadap ke samping melihat suaminya yang sedang berbaring dengan tangan melipat menjadi bantalannya.
"Iya, berhari-hari aku makan dan tidur saja," grutu Jezzy membuat Willy tertawa sambil melihat wajah istrinya.
Meskipun sudah lebih cerah dari biasanya, tapi Willy masih khawatir tentang kondisi Jezzy saat ini.
"Engga apa kamu makan banyak, biar subur," kata Willy sambil merapikan anak rambut yang menutupi kening Jezzy.
Jezzy memukul pelan bahu suaminya sambil terkekeh lalu memeluknya dengan erat.
"Terimakasih Wil, sudah menjadi suami terbaik di dunia ini. Aku sangat mencintaimu," ujar Jezzy tulus membuat hati Willy berdebar bahagia.
"Heum, ngomong-ngomong kita di undang sama Friska." Jezzy melepas pelukannya dan menatap willy.
"Jadi nikahnya di Paris?" Tanya Jezzy, Willy mengangguk.
"Jadwalnya di majuin, mau nikah dulu baru sarjana, katanya." Jezzy terkekeh dan mengangguk, lagian Willy belum selesai membuat skripsi saja sudah menikah
"Malam ini mau makan apa?" Tanya Willy, Jezzy menghela napas panjang, baru saja ia makan banyak sebelum pulang dari rumah sakit.
"Aku belum lapar, mau sama kamu dulu disini. Aku merindukanmu." Rengek Jezzy dan kembali memeluk Willy, menghirup aroma tubuh suaminya tanpa bosan.
Willy tidak menolak, dirinya juga sangat merindukan istrinya, dan sekarang ia tidak lagi memikirkan skripsi karena itu sudah selesai. Satu minggu lagi ia akan sarjana dan akan memulai untuk bekerja di perusahaan Mommy-nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagiaku, Kamu! ✔ Re-up
General FictionFINISH!! {Masih banyak typo} #11 romance on 270319 REVISI. UPLOAD ULANG . . . Warning 📢 21+ Anak yang di bawah umur dilarang MEMBACA ❌🔞 Terdapat konten dewasa, kekerasan dan kata-kata kasar!!! Dilarang War! Novel Dewasa, jadi pintar-pintar membaca...