Chap 33 ; Kehilangan akal

6.7K 199 7
                                    

; Lerai dalam Derita ;
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Marco menutup wajahnya, sudah beberapa kali ia mengusap wajahnya dengan kasar karena tidak percaya dengan apa yang terjadi, ia salah memilih orang untuk menghancurkan Willy. Angel menautkan jemarinya karen takut dengan sikap Marco yang selalu semena-mena. Di dalam mobil mereka cukup lama diam setelah berhasil keluar dari restoran itu tanpa sepengetahuan mereka; Willy dan Jezzy.

"Sial!" kesal Willy dan langsung menghidupkan mobilnya, membelah jalan dengan kecepatan melewati batas.

"Marco pelan-pelan," kata Angel ketakutan. Ia memegang pegangan mobil yang ada di atas kepalanya dengan kuat.

Marco tidak peduli dengan teriakan Angel, ia terus menjalankan mobilnya, bahkan tidak peduli saat melewati lampu merah. Melewati dengan kencang membuat para pengendara lain protes dengan Marco.

"Marco kita mau kemana?!" teriak Angel, namun percuma saja Marco tidak menjawab.

Mobil terus berjalan sampai mereka tiba di sebuah club, bahkan masih sepi. Angel mengatur napasnya yang memburu, melihat Marco dengan tajam. "Kamu mau mati?" Marco menoleh dan menatap Angel lebih tajam.

"Kalau iya, kenapa? Keluar!" ketus Marco dengan wajah dinginnya.

Angel tidak peduli dan tetap diam, melipat kedua tangannya di depan dada.

"Aku bilang keluar!"

"Aku tidak mau, kalau kamu mau minum, sana minum sepuasnya."

Marco mengeraskan rahannya, dengan cepat ia keluar dan membuka pintu dengan kasar, menarik tangan Angel dengan paksa, menyeretnya masuk ke dalam club.

Bukannya masuk untuk minum,Marco menyeret Angel menuju kamar yang sudah di sediakan oleh club itu untuk bercinta.

Marco melempar Angel dengan kasar ke atas tempat tidur. Wajah Marco yang merah padam karena marah membuat Angel takut.

"Apa yang kamu lakukan?" suara Angel bergetar sambil melihat Marco melepas bajunya.

Marco menindih tubuh Angel,merobek baju yang melekat di tubuh Angel dengan paksa. Tanpa aba-aba Marco langsung memasukkan miliknya sekali hentakan membuat Angel meringis, merasakan benda besar nan keras masuk ke dalam vaginanya.

"Akh Marco sakit aahh!"

Marco tidak peduli, ia mendorong pinggulnya membabi buta membuat Angel kualahan dan merasakan sakit di bawahnya. Rasanya Angel seperti di perkosa oleh Marco.

Di perlakukan kasar seperti ini membuat hati Angel sakit. Marco meremas payudarah Angel dengan kasar, mengenjotnya dengan kasar sampai air mata Angel keluar dari pelupuk matanya.

"Ah ah ah ah!"

Marco mendesah, Angel memejamkan kedua matanya menahan sakit di vaginanya, ia yakin nanti dirinya tidak akan bisa berjalan dengan sempurna kalau di perlakukan kasar seperti ini.

Marco kehilangan akal sehatnya, rasanya hidup itu tidak adil baginya. Semuanya tidak ada yang berpihak padanya. Satu kali organsme belum cukup untuk Marco melampiaskan rasa kesalnya, ia membalikkan tubuh Angel dengan kasar dan menyuruhnya untuk menungging. Menampar pantat putih Angel dengan keras sampai meninggalkan jejak merah di sana.

"Akh! Marco!"

"Aahhh sshh aaahh aahhh~"

Marco terus menusuk liang surga Angel dengan kasar, sesekali ia akan meremas dan menampar pantat Angel dengan keras.

Suara penyatuan mereka semakin terdengar, decitan kasur semakin cepat terdengar membuat Marco semakin gila. Angel hanya bisa meremas seprai yang sudah tak berbentuk itu dengan erat.

Bahagiaku, Kamu! ✔ Re-upTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang