Chap 31 ; Kembalinya Marco

7.3K 172 10
                                    

; Lerai dalam Derita ;
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah menghabiskan malam panjang bersama empat pria yang Angel kenal memiliki banyak uang, Angel merasa sangat lelah, ternyata laki-laki itu memiliki over sekual.

Dan sekarang Angel hanya bisa berdiam diri di dalam kamar, tubuhnya masih telanjang, hanya di tutupi selimut ia memainkan ponselnya.

Empat laki-laki itu sudah pergi dua jam yang lalu, tapi Angel terlalu malas untuk beranjak, meskipun perutnya berbunyi nyaring sejak tadi, apa pedulinya dia, toh itu termasuk dietnya agar tubuhnya tetap ideal dan menjadi incaran laki-laki kaya yang bejat. Angel sangat menyukainya.

Sejak umurnya tujuh belas tahun, ia sudah melakukan hubungan sexsual, bersama kekasihnya dulu dan ia terus ketagihan untuk melakukan itu, untungnya dirinya tidak pernah hamil, dan saat di periksa ke dokter saat Mamanya curiga Angel bernah sakit gejala ngidam, ternyata Angel tidak hamil, malahan dirinya di fonis mandul oleh sang dokter karena kelainan rahimnya. Akhirnya saat dirinya umur dua puluh tahun, rahimnya di angkat, itu tidak membuat Angel terpukul karena dirinya tidak menjadi seorang wanita yang sempurna, tetapi menjadikannya semakin bebas melakukan sexs dengan siapapun, dan tidak perlu khawatir lagi tentang hamil.

"Aku sangat menyukai tubuh ini," kata Angel, kemudian mengambil foto dari depan dadanya, sehingga paha putihnya terlihat jelas di layar ponselnya.

"Mereka membuatku gila," keluh Angel mengingat empat laki-laki itu yang sedah membuat tubuh Angel mengerang kenikmatan.

Angel sangat terkejut saat mendengar ponselnya berbunyi nyaring, memutar bola matanya malas saat melihat siapa yang meneleponnya.

"Ada apa lagi?" ketus Angel sambil berdiri dari tempat tidurnya.

"Buka pintunya!" teriak orang yang ada di sebrang sana, sampai terdengar ke dalam kamar hotel Angel.

"Kenapa kamu bisa tahu aku ada di sini?" tanya Angel tidak percaya.

"Buka atau aku dobrak!"

Angel memutar bola matanya kesal lalu berjalan mendekati pintu dan langsung membukanya serta menarik kerah baju laki-laki yang tadi meneleponnya dengan kasar agar laki-laki itu cepat masuk dengan begitu tidak akan ada yang melihatnya telanjang bulat.

"Apa yang kamu lakukan? Kamu mencoba menggodaku?"

Marco langsung melepas jasnya dan menutupi tubuh elok Angel.

"Tidak, kamu menyuruhku untuk cepat-cepat membuka pintu, sedangkan aku masih telanjang, dan aku tidak memiliki pilihan."

Marco tidak menanggapi dan melihat seisi ruang kamar yang berantakan. "Apa yang terjadi?"

Angel melipat tanganya di depan dada sehingga payu darahnya yang besar itu menonjol kuat.

"Bukannya aku sudah mengatakanya, aku sedang berpesata kemarin, ngapain kamu kesini dan kapan kamu ke indonesia?"

Marco menghampiri Angel, dirinya kesal juga melihat tubuh Angel yang terbuka seperti itu.

Ia pun mengancing semuanya meskipun tangan Angel tidak masuk ke dalam lengan baju.
"Apa yang kamu lakukan?" Marco tidak peduli sampai ia berhasil menutupi bagian atas tubuh Angel.

Bahagiaku, Kamu! ✔ Re-upTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang