The daddies
3 times Hendra successfully makes Ahsan flustered and 1 time Ahsan finally did it.
1. "Ndra Ndra," Kala itu keduanya tengah bersiap siap untuk pertandingan hari itu. Hendra yang sedang memeriksa raketnya menengok ke arah Ahsan yang menyodorkan headbandnya.
"Kenapa?"
"Tolong pasangin dong,"
"Makanya kan aku udah bilang, poninya potong biar gak ngalangin," Walau begitu Hendra tetap menerima headband Ahsan dan membantunya mengenakan headbandnya.
"Iya iya, sampe Jakarta aku potong rambut,"
"Janji ya?" Hendra mengulurkan kelingkingnya ke depan Ahsan.
"Janji," ujar Ahsan dan mengaitkannya kelingkingnya ke kelingking Hendra.
Ketika headband Ahsan sudah terpasang dengan benar, Hendra mengecup kening Ahsan yang kini terekspos.
"Good luck kiss," Ujar Hendra senang dan berlalu untuk kembali mengecek raketnya, meninggalkan Ahsan yang memerah.
*
2. Hendra tengah memeriksa foto foto dari pertandingan terdahulu mereka ketika ia menemukan satu foto Ahsan yang begitu manis, hingga membuatnya tersenyum.
"Senyumin apa Ndra?" Tanya Ahsan yang baru saja selesai satu match permainan di nintendo switch.
"Hmm... Enggak," Hendra langsung menggeser ke foto selanjutnya, sebelum Ahsan sempat melihatnya.
"Ihhh kamu senyumin apa??" Kali ini Ahsan meletakkan switch-nya dan duduk di pangkuan Hendra.
"Enggak kok enggak,"
"Kamu habis ngeliat foto cewek lain ya?" Ahsan menyipitkan matanya dan menatap Hendra dengan curiga.
"Bukan,"
"Trus?"
"Ada deh," Hendra memberikan Ahsan senyum simpul dan mengecup bibir Ahsan tiba-tiba.
"Yang perlu kamu tau itu aku gak akan berpindah hati dari kamu," nada Hendra berubah lebih rendah dan kembali mengecup bibir Ahsan. Wajah Ahsan merona, tetapi ia hanya bisa diam mencerna apa saja yang baru terjadi.
Sementara itu Hendra mengambil switch Ahsan yang berada di atas meja dan menyerahkan salah satu controllernya ke omega di pangkuannya.
"Main yuk?"
*
3. Kala itu keduanya tengah menonton film dokumenter tentang siklus hidup serangga. Kebetulan saat itu yang tengah di bahas adalah kecoa."San,"
"Hm?" Ahsan menengok ke arah Hendra yang masih menatap layar televisi.
"Tau gak hal yang paling menyeramkan dari kecoa terbang?" Hendra menengok ke arah Ahsan dengan senyum manis membuat Ahsan menaikan satu alisnya dengan bingung.
"Emang ada?"
"Ada," ujar Hendra dengan mantap. Oke, ini mulai aneh. Karena Hendra itu paling anti sama ngegombal.
"Apa?"
"Kehilangan kamu :*" wajah Ahsan seketika memerah dan memukul Hendra dengan bantal.
"Apaan sih!"
*
4. Hendra baru saja pulang dari belanja bulanan. Ahsan memang tidak ikut karena ia bilang bahwa ia sedang tidak enak badan.
"Ahsan, aku pulang!" Tapi tidak ada jawaban dari sang omega. Hendra menyerngit bingung. Ia berpikir mungkin Ahsan tidak mendengarnya datang karena ia sedang berada di kamar. Biasanya orang sakit di kamar kan?
"San?" Hendra meletakkan semua barang belanjaannya di dapur, lalu berlalu menuju kamar.
Hendra membuka pintu dengan perlahan, ternyata dugaannya benar, Ahsan berada di kamar dengan di bungkus oleh selimut.
"San?" Hendra membalikan badan Ahsan hingga telentang. Ia lalu menyentuh kening Ahsan untuk mengecek suhunya. Ahsan demam.
Hendra lalu keluar menuju dapur untuk mengambil paracetamol yang ia letakkan di kotak obat. Ia kembali dengan segelas air serta paracetamol di tangannya.
Hendra meletakkan obat serta gelasnya di nightstand dan membangunkan Ahsan dengan lembut.
"San, bangun dulu sayang, minum obat dulu,"
Ahsan membuka matanya perlahan, lalu ia mengubah posisinya menjadi duduk di bantu oleh Hendra.
"Buka mulutmu," Ahsan mengikuti permintaan Hendra, kepalanya terlalu pusing untuk berpikir yang lain. Tak lama sebuah benda pahit di letakan di dalam mulutnya dan Hendra menempelkan bibir gelas ke mulut Ahsan.
"Minum dulu,"
Sang omega menegak air hingga habis, lalu pinggir bibirnya di lap oleh jempol Hendra.
"Makasih Ndra," Ahsan mengecup pipi Hendra dan kembali tidur. Ia juga tersenyum kecil ketika sadar bahwa ia berhasil membuat Hendra merona.
"...sama sama San,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shuttle F-ing Cock one shot! (BxB) [Very slow update]
FanfictionBxB Sekumpulan one shot- mungkin lebih tentang penyiksa bulu angsa demi olahraga. Rata rata mengandung unsur AU Bagi nama atlet ataupun orang yang namanya saya mention disini, tidak ada sangkut pautnya dengan yang di dunia nyata. Buku ini hanya sek...