JoTing
Sudah menjadi makanan sehari hari Jonatan melihat kekasihnya itu didekati oleh banyak perempuan. Mau itu ketika mereka baru tiba di kampus, baru keluar kelas, makan berdua di kantin, atau pulang kuliah, selalu saja ada wanita yang mencoba mendekati Anthony. Terutama seorang gadis bernama Abigail yang selalu saja muncul ketika keduanya tengah berdua.
Awalnya Jonatan maklum, karena Anthony dan Abigail ini memang sekelas dan juga excuse gadis itu adalah menanyakan pelajaran. Namun lama kelamaan hal itu membuatnya risih karena setiap saat gadis itu selalu mengganggunya. Pernah suatu hari ketika Jonatan dan Anthony sedang asik berhubungan intim gadis itu malah menelpon, membuat Jonatan hampir menghancurkan ponsel Anthony.
"Kak,"
"Ya Jo?"
"Aku saranin kakak jangan terlalu dekat sama Abigail,"
"Kenapa? Kamu cemburu?" Pemuda manis itu terkekeh kecil, namun ketika melihat ekspresi Jonatan, pemuda itu langsung diam.
"Enggak, firasatku gak enak aja sama dia," Jonatan menatap Anthony dengan tajam, mengisyaratkan bahwa ia kali ini serius. Anthony mengangguk pelan, sebelum menggenggam tangan Jonatan.
*
Firasat Jonatan terbukti ketika dirinya tidak sengaja menangkap Abigail tengah berburu saat dirinya sedang pergi menuju rumah Anthony.
"Ghoul huh," Jonatan bersandar pada tembok yang berada di mulut lorong buntu itu. Di ujung sana Abigail yang sedang asik memangsa makanannya hari itu dengan cepat membalikkan tubuhnya, menatap sosok di ujung lorong tersebut.
"Apa maumu?" Gadis itu menggeram rendah, sebagai tanda peringatan kepada orang yang telah mengganggu santapan malamnya.
"Kau tau? Anthony sangat tidak suka dengan Ghoul yang makan layaknya binatang," Jonatan mendorong tubuhnya dari tembok berjalan perlahan menuju arah Abigail.
"Jonatan kan? Sepertinya kamu siap untuk mati malam ini," Gadis itu menyeringai lebar, mengeluarkan kagunenya untuk mengancam sosok di hadapannya. Jonatan tentunya tidak takut sama sekali, biasanya ghoul macam ini tidak terlalu berpengalaman dalam bertarung sehingga bisa Jonatan atasi dengan mudah.
"Mati huh," Jonatan terkekeh kecil dan mengedipkan sebelah matanya sebelum mengeluarkan kagunenya, membuat Abigail sedikit tersentak kaget melihat manik merah yang sama menatapnya balik.
"K-Kamu-"
Suara ringtone Jonatan memecahkan suasana mencekam itu. Dengan malas, pemuda jangkung itu mengangkat teleponnya.
"Halo?"
"Jo! Kamu dimana?" Ah, Anthony rupanya.
"Aku lagi di jalan, sebentar lagi sampe,"
"Oh... Aku susul aja kesana ya? Kan searah sama bioskopnya, biar gak buang buang waktu juga,"
"Hm? Gak usah, bentar lagi sampe kok. Kamu tunggu sebentar lagi," Manik merah Jonatan masih terpaku pada gadis itu, mengamati kagune bikaku Abigail yang meliuk-liuk dengan perlahan.
"Yaudah, aku tunggu ya," Dengan begitu, Anthony mematikan panggilannya.
"Kau tau? Ini hanya sebuah peringatan, jangan dekati Anthony," Jonatan menatap gadis itu dengan tajam, sebelum ia kembali melangkah menuju kediaman Anthony dan mengembalikan manik manusianya.
Untuk sementara, Lady killer saya hold dulu, sambil menunggu saya akan post one shot
KAMU SEDANG MEMBACA
Shuttle F-ing Cock one shot! (BxB) [Very slow update]
FanfictionBxB Sekumpulan one shot- mungkin lebih tentang penyiksa bulu angsa demi olahraga. Rata rata mengandung unsur AU Bagi nama atlet ataupun orang yang namanya saya mention disini, tidak ada sangkut pautnya dengan yang di dunia nyata. Buku ini hanya sek...