Baby (The daddies)

3.1K 244 39
                                    

The daddies

Mentari sudah menampakkan sinarnya, burung burung sudah mulai berkicau, namun kedua insan yang masih tertidur di master bedroom sama sekali tidak terusik oleh indahnya pagi itu. Kedua lengan kekar pria bertubuh yang lebih besar memeluk tubuh yang lebih kecil di sampingnya, melingkar secara protektif seolah ia akan kehilangan sosok mungil di sampingnya.

Sang omega- Ahsan, terbangun dari tidurnya ketika cahaya mentari menyinari wajahnya, bersamaan dengan wekernya yang berdering keras. Pria itu mengerjapkan kedua matanya sebelum beralih ke pria di sampingnya.

"Ndra..." Suara parau Ahsan memenuhi ruangan, ia mengguncangkan tubuh pria di sampingnya dengan perlahan, mengabaikan fakta bahwa keduanya sama sama tidak mengenakan pakaian.

"Ngh... Lima menit lagi," Hendra merengek pelan, dan kembali menenggelamkan wajahnya ke rambut halus milik Ahsan. Pria mungil itu menghela napas, sebelum melepaskan diri dari pelukan maut Hendra. Ia harus bebersih diri dari kegiatan mereka semalam.

Hendra awalnya mengeluh ketika Ahsan melepaskan pelukannya, tapi akhirnya ia kembali tidur ketika rasa kantuk kembali menyerangnya. Sang omega tersenyum lembut melihat alphanya menarik bantal yang ia gunakan untuk menghirup aromanya.

Ahsan memulai rutinitas paginya. Sebelum ia pergi mandi, pria itu memasak air hangat untuk kopi Hendra. Lalu ia memasukkan cucian kotor ke mesin cuci, dan terakhir menyalakan televisi untuk menghidupkan suasana rumah.

Kemudian sang omega kembali masuk ke kamarnya, mengambil handuk, lalu masuk ke kamar mandi pribadi di dalam kamar. Ia tidak perlu repot-repot membawa baju masuk ke kamar, toh Hendra juga sudah sering melihatnya tanpa busana sama sekali.

Ahsan membersihkan diri dengan teliti. Ia selalu dengan perlahan membersihkan benih Hendra yang selalu lebih dari cukup untuk mengisinya, jika tidak ia bersihkan bisa bisa nanti saat latihan mengalir keluar dengan sendirinya.

Sang omega keluar dari kamar mandi menemukan alphanya sudah tidak berada di atas kasur. Suara kompor sudah mati dan suara televisi juga membesar. Ahsan tersenyum dan dengan cepat mengenakan pakaian.

Ia menemukan Hendra duduk di meja makan dengan secangkir kopi di tangannya, koran pagi yang selalu berada di kotak pos juga terlipat rapi di atas coffee table, sementara Hendra asik dengan ponselnya.

"Pagi sayang," Ahsan mengecup pipi Hendra sebelum berlalu ke dapur, berniat untuk membuat sarapan pagi. Sang alpha bangkit dari kursinya dan memeluk Ahsan dari belakang, tangannya mengelus perut pria mungil itu yang masih rata dari belakang.

Hendra membenamkan wajahnya di mating gland Ahsan yang terletak lebih bawah dari omega lainnya. Jika omega pada umumnya terletak tepat di bawah tengkuk, milik Ahsan hampir di antara kedua tulang belikatnya. Sebuah kelainan tubuh yang Ahsan syukuri terjadi padanya.

Tangan Ahsan menggenggam tangan Hendra. Ia tau betapa Hendra ingin memiliki keturunan dengannya. Dan kebetulan siklus heat dan rut mereka sedang bersamaan.

*

3 minggu sudah berlalu. Hendra dan Ahsan sudah kembali berlatih dengan junior junior mereka. Namun pagi itu berbeda. Ahsan yang biasanya bangun lebih dulu, kini bangun terakhir dengan Hendra yang sudah memasak sarapan dan membuat kopi untuk dirinya dan Ahsan.

Ahsan juga selalu terbangun dan buru buru menuju kamar mandi, untuk memuntahkan lendir atau makan malam mereka. Sang omega juga lebih moody dari biasanya. Sebagai alpha yang baik, Hendra selalu sabar menghadapi Ahsan dan merawatnya. Ahsan bisa melihat raut penuh harap Hendra ketika ia mengatakan bahwa ia sudah mengecek dengan test pack. Sang omega memberikan test pack tersebut kepada Hendra, lalu ia diam menunggu reaksi sang alpha.

"San..." Air muka Hendra campur aduk. Bahagia, shock, tidak percaya bercampur semua melukis wajah yang biasa tidak berekspresi itu. Perlahan namun pasti senyuman bahagia mengembang di wajah pria itu. Dua garis merah. Positif.

Maaf kalau berbeda dari biasanya. Udah lama gak nulis euy. Btw, ada yang ngistora nanti pas Indonesia Open? 🙋

BONUS:

HARUS YA NEMPEL GITU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HARUS YA NEMPEL GITU

Shuttle F-ing Cock one shot! (BxB) [Very slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang