The daddies
Kemenangan keduanya atas pasangan ganda putra Malaysia mengantarkan keduanya kepada gelar kedua All England setelah 5 tahun lamanya. Mereka berdiri di atas podium dengan bangga, senyuman bahagia merekah di bibir keduanya. Hendra dan Ahsan mendapatkan penghargaan juga medali emas terkalung di leher keduanya.
Keduanya turun dari podium setelah upacara penghargaan selesai, dan langsung di sambut oleh Taufik dan juga Lin Dan ketika mereka selesai di wawancara, yang menggendong Andrea Kirania Setiawan, putri kecil mereka yang baru saja berusia 10 bulan.
"Selamat ya Hendra, Ahsan," Taufik menyalami keduanya masih dengan menggendong Andrea tak luput dari jepretan Mba Wid yang memang sedang berjalan di belakang mereka.
"Makasih Om, maaf ngerepotin," Hendra berjabat tangan dengan Taufik dan juga Lin Dan, sebelum pria itu pergi menemui perwakilan negaranya. Lalu Taufik kembali menyerahkan bayi cantik itu kepada Ahsan.
"Gapapa kok, lagian kalau mau dititipin semalem lagi juga boleh," Taufik memasang muka menggoda pada Ahsan yang di balas oleh tawa dari Hendra.
"Jangan lah om, kasian om Lin Dan udah kepengen gitu," Hendra memberi isyarat kepada Lin Dan yang sedang mengobrol pada Siwei yang baru saja mendapat penghargaan.
"Hahahaha... Lin Dan juga seneng loh sama Andrea, nurut banget katanya," Taufik tersenyum lembut bersama Hendra ketika melihat interaksi ibu anak di belakang mereka.
"Asique, bisa pamer sama isobat misqueen di twitter deh~" ujar Mba Wid dengan senang ketika melihat hasil jepretannya. Mba Wid juga mengambil beberapa foto ketika Ahsan menggendong Andrea sementara Hendra mengobrol dengan Taufik dan Lin Dan yang akhirnya bergabung.
"Mama," Andrea kecil menatap Ahsan dengan mata bulat yang begitu identik dengan miliknya, namun berbeda dengan Ahsan yang memiliki iris emas yang indah, Andrea memiliki iris heterochromia lengkap, dimana mata kanannya berwarna merah cerah seperti milik Hendra, sementara mata kirinya emas elegan seperti milik Ahsan.
"Kenapa sayang?" Ahsan tersenyum lembut ketika jemari kecil Andrea meraih medali emas yang masih melingkar di lehernya, lalu mengemutnya.
"Ehhhh jangannn nanti kamu sakit perut sayang," Ahsan buru buru menarik medalinya jauh dari jangkauan Andrea, sebelum ia menepuk pundak Hendra yang masih asik mengobrol dengan Taufik juga Lin Dan. Sepertinya topik obrolan mereka kali ini cukup serius.
"Ndra, Andrea lapar. Aku ke ruangan duluan ya,"
"Saya ikut San, sekalian mau nyapa sama pemain Indonesia yang lain," Taufik menyaut tapi tangannya di tahan oleh Lin Dan.
"Baobei," Lin Dan menatap Taufik dengan datar, namun pria itu menangkap apa maksud tatapan dari sang suami.
"Iya iya, aku gak akan capek capek kok," Taufik mengecup pipi Lin Dan sebelum berjalan bersama Ahsan. Dasar pasangan baru otw punya momongan. Hendra sih hanya tertawa karena ia pernah mengalaminya.
*
Hendra dan Ahsan berjalan keluar dari gor ketika langit sudah gelap. Hendra membawa kedua tas berisi raket milik dirinya dan Ahsan juga babybag, sementara Ahsan menggendong Andrea dengan gendongan bayi berjenis soft structure carrier. Andrea juga terbungkus jaket tebal untuk melindunginya dari dinginnya malam Inggris.
"Ndra, kamu yakın gapapa bawa semuanya? Aku bisa bantuin bawa babybagnya kok," Ahsan terlihat khawatir, apa lagi betis kanan Hendra masih cidera. Maksudnya mumpung Andrea tidur ia bisa meringankan beban dari betis Hendra yang masih terlilit oleh kinetic tape.
"Bisa kok sayang, tenang aja aku gapapa kok," Hendra kembali tersenyum manis. Dari kejauhan hotel mereka sudah terlihat.
"Tuh juga udah keliatan hotelnya," Ahsan mengangguk, lalu mengaitkan tangannya ke tangan Hendra yang sedang memegang babybag.
"Ndra,"
"Ya San?"
"Nanti... Andrea boleh di titipin dulu ke Jojo?" Ahsan menatap sepasang manik merah yang begitu indah, ia pasti selalua terbuai jika menatap manik itu. Bisa di bilang Jonatan adalah orang yang paling semangat kalau diminta merawat Andrea, apa lagi kalau ia bisa melihat Anthony berinteraksi dengan anak bayi. Ia dukung 100%.
"Loh? Kenapa emang?" rupanya manusia setengah vampir di hadapannya ini belom mudeng.
"Mau... Maungasihkamuhadiah," Ahsan berkata dengan cepat, mungkin jika ia manusia biasa, Hendra tak akan mengerti ucapan Ahsan. Seringai penuh arti mengembang di bibir Hendra.
"Boleh, tapi ada syaratnya,"
"Apa?"
"Kita main sampe aku puas," Seringai Hendra semakin manjadi ketika semburat merah menghiasi pipi Ahsan. Lalu apa yang Hendra lakukan selanjutnya benar benar mengejutkan Ahsan. Pria itu menggigit lehernya tanpa taring, cukup keras untuk meninggalkan bekas disana.
"Hendra!" Ahsan mendelik pada Hendra, Andrea yang berada di gendongannya mengeluarkan suara suara yang menandakan apa yang di lakukan oleh kedua orang tuanya mengganggu bobo cantiknya.
"Anggap aja itu tanda janji," Hendra tersenyum puas walau harus kena pukul yang cukup keras dari Ahsan. Oh betapa menyesalnya Ahsan berinisiatif memberikan hadiah kepada Hendra.
Tak ada yang lebih nikmat selain nulis wp sehabis belajar~
Maaf update kali ini pendek, request akan saya tulis sehabis UN, see you later guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Shuttle F-ing Cock one shot! (BxB) [Very slow update]
FanfictionBxB Sekumpulan one shot- mungkin lebih tentang penyiksa bulu angsa demi olahraga. Rata rata mengandung unsur AU Bagi nama atlet ataupun orang yang namanya saya mention disini, tidak ada sangkut pautnya dengan yang di dunia nyata. Buku ini hanya sek...