Heaven and Hell (KamSon Demons AU) request by Kymi97

1.1K 74 2
                                    

KamSon

Request by kymi97

Surga dan Neraka. Dua hal yang berbeda namun saling melengkapi. The good and the evil. The prayer and the sinner. They balance the world. 

Malaikat dan Iblis. Dua kekuatan berbeda yang selalu berdampingan, yang selalu berada di sisi manusia. Takeshi, seorang malaikat yang sudah tinggal di antara manusia semenjak dosa pertama mereka. Sedangkan Keigo, seorang iblis yang menggoda manusia untuk memakan buah terlarang di garden of eden

Takeshi dan Keigo selalu berdampingan, selama ribuan tahun keduanya selalu bisa menemukan satu sama lain. 

"Ah Keigo, masih iblis huh?" Takeshi mengambil tempat di samping Keigo, yang tengah meminum wine di sebuah bar highclass yang berada di Los Angles. Bar tersebut kepunyaan sang pangeran neraka, the one and only Lucifer the Morningstar. Lucifer bisa di bilang sedang liburan, sehingga sekarang neraka di atur oleh salah seorang pangerannya.

"Apa maksudmu 'masih iblis?' hah? Tentu saja aku masih iblis, lagipula mengapa malaikat macam dirimu ada di tempat seperti ini?" Keigo kembali menegak wine miliknya dengan classy, menunggu jawaban sang malaikat yang kini memesan hal yang sama dengan dirinya. 

"Tentu saja mencarimu," Takeshi menyunggingkan senyuman dan berterimakasih pada bartender ketika ia menyerahkan wine miliknya. 

"Ya ya terserahlah," Keigo memutar matanya dengan bosan, dan kembali meminum minuman beralkohol di tangannya. 

*

Kali ini pertemuan keduanya berbeda. Takeshi sedang berada di taman, asik melempari remah remah roti untuk bebek bebek di danau ketika Keigo datang dan menyerahkan secarik kertas untuknya. 

"Keigo? Untuk apa benda ini?" Takeshi menatap Keigo dengan bingung, secercah rasa khawatir hadir di manik biru sang malaikat. 

"Untuk berjaga jaga. Lagipula tidak ada salahnya kan?" Keigo mengangkat bahunya tak acuh, tapi Takeshi bisa merasakan sedikit ketakutan di hati sang iblis. 

"Tapi kalau kau terkena sepercik saja, tubuhmu akan hancur," Takeshi mengantungi kertas tersebut dengan sedikit paksaan.

"Tentu saja aku tau. Lagipula air itu bukan untuk diriku, kan kau tau sendiri sebagian besar neraka tak suka denganku hm?" Keigo menatap Takeshi dengan manik merahnya, mendapat anggukan kecil dari sang malaikat. 

"Baiklah kalau begitu, aku akan memberikannya padamu dalam beberapa hari," 

*

Pertemuan mereka terakhir kalinya. Keigo di kejar kejar oleh iblis lainnya dan memutuskan untuk lari ke toko bunga kecil milik Takeshi. 

"Takeshi," sang malaikat langsung menengok ke sumber suara, melihat Keigo yang terengah engah membuatnya khawatir seketika. 

"Oh dear," Takeshi dengan cepat menutup toko bunganya, membawa Keigo ke bagian rumah dari tempat itu. Takeshi tau, jika Gabriel tau soal ini, dirinya akan dihukum. 

"Berapa? Berapa banyak mereka?" Takeshi mengambil pedangnya, ia sudah siap berperang untuk melindungi sahabat- bukan, ia sudah jatuh pada Keigo. 

"Tinggal Asmodeus," 

"Asmodeus?! Apa yang kau perbuat hari ini hingga kau di kejar oleh Asmodeus?!" 

"Long story short I made him mad," Takeshi mendecih pelan. Itu sama sekali tidak membantu. 

"Terserah lah, Ay-" Sebelum Takeshi bisa menyelesaikan perkataanya, pintu tokonya terbanting terbuka, menampilkan Asmodeus dengan jas putihnya lengkap dengan wajah tampan nan menawan, khas untuk pangeran neraka yang memegang jabatan lust. 

"Ah, disitu kau rupanya Keigo. Dengan teman malaikatmu hm? Tunggu sampai Gabriel mendengar ini," Asmodeus menyeringai, berderap masuk sebelum ia berhenti di ambang pintu, dengan pedang suci yang di bawa oleh semua malaikat teracung padanya. 

"Berhenti di tempatmu Asmodeus!" tangan Takeshi bergetar, dengan mudah Asmodeus mengenyahkan pedang Takeshi, sebelum ia mencengkam leher sang malaikat dan mengangkatnya tinggi. 

"Padahal kau sangat patuh padanya. Sayang sekali kau harus mati," Asmodeus mencengkram leher Takeshi dengan kuat, sebelum Keigo mengambil pedang malaikat itu dan menyerang Asmodeus. Naasnya, Asmodeus menghindar tepat waktu dan pedang itu menusuk Takeshi tepat di dadanya. Sang malaikat sekarat di tempatnya, menatap Keigo yang masih memegang pedang itu dengan terengah engah, sementara Asmodeus melepaskan cengkramannya.

Manik biru Takeshi melebar, menatap Keigo dengan tidak percaya. 

"Good job, Keigo,"

This one was kinda absurd, sorry about that. Tbh Good Omens and Lucifer gave me this idea, mostly Good Omens tho. 

Shuttle F-ing Cock one shot! (BxB) [Very slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang