Val melirik Vian yang duduk santai di sampingnya tanpa memperdulikan Aura kelam yang ada di sekitarnya.
Sekarang mereka berada di istana Drak yang ada di kerajaan Blak Magic milik Acardia. Val duduk di sofa ruang kerja seorang, dan di depannya Arcadia yang menatap tajam.
"Kakak, aku harus temui-
"Ku printahkan kau Diam Stevian Xavier Fransais" printa Acardia yang membuat Vian mengerutu tak jelas."Maaf kita sedang menunggu siapa?" Tanya Val dengan nada tak yakin. Vian bangkit dan menatap kakaknya datar "Aku punya urusan. Ini tugasku sebagai putri dan aku tak mau menundanya lagi!" Tekan Vian lalu pergi melesat keluar melalui jendela.
Val meringis "Kenapa dia seperti itu?" gumamnya "Bawaan sejak lahir, Ah ya Valac kau sepertinya berhasil membujuk adikku untuk kembali" ujar Acardia.
Val menatap bingung pria di depannya "Aku baru ingat. Apa kau benar benar tunangan Melvis? Dan kakak dari partnerku?" Tanya Val yang terdengar ambigun di telinga penguasa kegelapan kedua itu.
"Ya, anak pertama dari Ratu Vezora dan juga Raja Xavier" jawab Acardia
Val mengangguk, suara pintu terbuka terdengar dan seorang yang selama ini Valac hindari muncul "Ah! Menantuku!!" Seru suara Berat itu.
Val dan Acardia melotot mendengar itu "MENANTU?!" seru mereka bersama.
"Wah.... ada Valac" Val menoleh dan melihat wanita yang mirip dengan Vian sedang berdiri di samping pria itu "Ra-ratu?" Ujar Val agak terbata.
Aku seperti di permainkan. batin Val ragu. "Kau kemari Val, bagaimana Vian anakku? Apa dia melatihmu dengan baik" pernyataan yang terlontar dari mulut wanita yang tak lai adalah Vezora Cristin Lezion. Ratu dari penyihir putih.
Acardia menepuk bahu Val membuat pemuda itu tersentak kaget "Mom mengikat perjanjian dengan Dad untuk menyelamatkan nyawa dad yang saat itu sedang di ujung tanduk kerna pemberontak. Saat itu Mom seperti Vian, ya.. kisah cinta yang menurutku aneh"
Raja Xavier menjitak kepala Acardia sampai pemuda itu mengadu kesakitan. "Kau juga aneh Arca karna kau jatu cinta pada seorang pria ya-
"Suamiku kau mau ku siksa" Raja yang bernama lengkap Xavier Arteria Alizon itu hanya bisa tersenyum tanpa dosa ke arah istrinya "Baiklah, Acra kau harus di samping Melvis selama dua bulan. Ya kurang lebih.
Dan tak ada penolakan karna itu satu satunya cara untuk mematahkan kutukannya" jelas Raja Xavier."Ya saya setuju. Karna saya juga perna merasakannya" gumam Val.
"Mom, Val membuka segel Vian"
Val tersenyum kikuk. Jujur ia agak takut dengan pancaran Aura dari Raja Xavier. "Tanpa sengaja aku membukanya. Dan itu di tebing perbatasan kerajaan bintang" jawab Val.
Ratu Vezora mengangguk "Sebaiknya kau pergi ke istana Star kingdom untuk menemui Aila kakak ku" pinta Ratu Vezora dan Raja Xavier mengangguk.
"Dan bagaimana caranya?"
Hening seketika.
"Ekhem Val. Sepertinya aku harus melatihmu" Suara Raja Xavier mengecah keheningan. Ratu mengangguk menyetujui "Ya, tingkat sihirmu sudah meningkat karna latian di bumi dan mungkin latihan dengan suamiku tak masalah" ujar Vezora.
"A-apa?"
"Ah ya satu lagi, area latihannya ada di kerajaan fransais" potong Vezora.
Val mendesah pasrah. Jika ratunya suda berkata, makas tak ada toleran lagi.
Sorenya di AMP.
Vian melangkah menuju ruang kerja Val. Dengan tatapan dari para siswa sisiwi yang menatapnya aneh. Ya Vian tau bajunya yang basah kuyup dan juga matanya yang berubah menjadi merah seperti penyihir api.
"Vian!!"
Suara yang begitu Femilier di telinga Vian, ia berbalik dengan wajah datarnya yang terkesan menakutkan. Dan orang yang memanggilnya langsung diam.
"Wow. Kau berantakan sayang " ujar orang itu. "Jika tak penting jangan ganggu aku! Dan di mana VALAC!!" triak Vian penu amarah.
Gadis itu mengaruk tengkuknya "Nona, tuan Val ada di kerajaan anda dia sedang berlati dengan-
"What?! Kenapa kau tak bilang dari awal Caca! Val belum ku segel bodoh!" Setelah berteriak dan menarik perhatian Vian menghilang meninggalkan Calistah.
"Nona, aku belum bilang ada yang ingin ku bicarakan" gumam Caca.
Cahaya muncul dan Vian suda berada di depan Caca -Roh suci Val yang menjadi guardian sekolah- dengan penampilan yang terlihat seperti kesatria. "Katakan ada apa? Aku gatal ingin cari kerjaan dari pada diam" Caca bergumam pendek.
"Para penyihir yang anda pulangkan datang" dalam sekejap senyum Vian mengembang. "Dimana mereka?" Tanyanya.
"Ruang Mr. Alan no-
Caca mendengus kesal melihat Vian yang hilang menyisakan serbuk putih mengkilap. Sedangkan di ruangan Mr. Alan.
Mr. Alan duduk di kursinya sambil menatap tiga orang laki laki dan perempuan. "Bisa jelaskan kenapa penyihir tingkat tinggi seperti kalian di pulangkan lagi ke sini?" Tanya Mr. Alan bingung.
"Prince Fransais yang-
"Aku yang mengirim mereka" mereka menoleh ke arah pintu dan melihat Vian dengan pakayan sekolah dan Lacvian di tangan kanannya."Owh, Vian. Kapan kau pulang dan dimana pelindung?" Tanya Mr. Alan yang terlihat bingung melihat Vian yang datang sendiri.
Sedangkan gadis itu langsung duduk santai di Sofa "Raja Xavier sedang melatinya. Ya aku tak masalah karna itu yang seharusnya aku lakukan sendari dulu" jawab Vian enteng.
"Wow. Sepertinya Val harus bersi keras untuk menghadapi penguasa Blak Magic itu" balas Mr. Alan.
"Fransais akan pulang nanti, dia sedang mengurus sekolah di sana. Ya sekolah yang rata rata muridnya penyihir, dan Mr. Portalnya bergeser ke dekat perbatasan kerajaan bintang. Ah ya aku lupa"
Vian melirik ke enam orang yang sengaja ia kirim, Lacvian yang sekarang melayang di blakangnya. dengan Anggun Vian berdiri di depan mereka yang masi terdiam melihat Vian, mereka hanya tau Vian seorang penjaga dua alam.
"Stevian Xavier Fransai. Saya partner Lelaki yang slalu ada di sampingku saat di sekolah milik kakaku Fransais. Dan saya ingin kalian menjalankan misi dari saya sebagai perwakilan putri dari Magic Kingdom"
Mereka terdiam di tempat. Terlalu syok karna tak tau jati diri penyihir yang bertugas menjaga perbatasan.
Apa lagi nama 'Xavier' yang ada di nama Vian."Bukankah anda adalah Stevian sang penjaga dua alam?" Tanya salah stu dari mereka.
Vian tersenyum "Ya benar, aku sedang dalam masa yang rumit karna satu masalah yang membuat saya harus ke bumi" jawab Vian.
Mereka membungkuk "Suatu kehormatan bisa berkerja sama dengan Anda Princess" ujar mereka serentak.
"Kau cuarang An. Aku di siksa ayahmu di kerajaanmu sediri, dan kau malah... tolonglah aku?!"
Vian tertawa membuat orang di depannya bingung "Mr. Tolong berikan mereka kelas yang sama denganku, dan sepertinya aku harus menolong partnerku yang di siksa ayahku" ujar Vian.
Mr. Alan mengangguk "Dan Vian, bagamana dengan Segel Val? Apakau-
"Aku percaya padanya. Walau satu kesalahan dulu itu sangat Fatal tapi itu tak masalah bagiku. Ah ya... habis makan malam kalian keruang kerja Valac, dan bilang pada Melvis dan Zen jika aku yang akan mengurus kalian" jelas Vian dan menghilang menyisakan butiran putih berkilau."Tak berubah. Seperti dulu" gumam Mr. Alan.
"Memangnya dia siapa Mr?" pandangan Mr. Alan beralih pada penyihir di depannya.
"Ah, akan ku jelaskan nanti. Kalian berada di kelas awal 3-A sekelas dengan An dan kamar asrama kalian ada di lantai 4 di gedung 2. no. 201-206."
KAMU SEDANG MEMBACA
Academy Magic Power.
FantasyAku seorang pendamping. Tapi kenapa aku menjadi sebaliknya? Mengemban 2 tanggung jawab besar sebagai seorang putri segaligus pelindung sementara. Itu membuatku lelah. Sampai ahirnya aku bertemu dengan Pelindung ku Valac Namun kesalahan ia lakukan me...