S2.19 -new School-

1.2K 84 1
                                    

Seorang lelaki paru baya keluar dari rumah itu dengan wajah terkejut melihat siapa yang keponakannya bawa. "Hai Wilson" sapa Val.

Stev hanya menatap mereka berdua -wilson pamanya dan Val.

"Valac? Kau kemari? Tapi bagaimana?" tanya pria paru baya itu.

"Paman aku kedalam ya mungkin dia butuh pengenalan di sini, aku uda ngantuk jadi dah" pamit stev lalu pergi ke dalam.

Hening beberapa saat.

"Valac, kita bertemu lagi. Dan ku tebak, untuk menjemput pendampingmu?" tebak Wilson.

Val hanya mengangguk ya itu memang benar. "Dia Stevian Fransais, tapi nama Xavier ia sembunyikan. Begitukah?" ucap Val.

Wilson hanya menghelan nafas. "Ya itu benar. Tapi Val, kau tak tau dia berubah seratus delapan puluh derajat, pendiam dan sangat sulit bergaul. Dia juga penyendiri dan sangat tak tersentuh, aku tidak tau apa yang merubahnya. Tapi ini membuatku khewatir" jelas Wilson.

"Dia sudah 3 bulan di sini? Apa setahun?" tanya Val.

"3 bulan. Ya 1 hari di sana sama saja 1 bulan di sini" jawab Wilson

"Eh?"

"Semenjak Stevian di sini" lanjutnya

"Aku tidak tau soal itu" gumamku.

"Di lebih pendiam dan juga penyendiri, sifat aslinya hilang dan dia sekarang pobia terhadap kegelapan, oh ya mulai besok kau akan sekolang di tempat yang sama dengannya. Ku harap kau bisa menjaga pendamping mu Val" ucap Wilson dan di balas anggukan.

Baiklah.

"Aku akan membawa An jika dia siap" putus Val

"Ayo kita masuk. Ya walau kau tak akan bisa tidur karna ku yakin kau pingsan dan Stevlah yang menjagamu" cecar wilson membuat Val tersenyum

"Kau tau dia tak berubah" balas Val dan maduk ke rumah bersama Wison.

"Aku jatu hati pada gadia se seram An... wow aku brani sekali" gumam Val sakratis

Wilson tertawa mendengar itu. "Ya benar, tapi kamu kaya deja vu saja ya" tipal pria itu.

Val terkekeh "ya… seperti dulu, an merawatku dan menjagaku. Bedanya aku bukan burung jadi jadian lagi, kalo kaya dulu pasti aku uda di makan atau di jadiin sup lagi" gurau Val.

Pagi yang cera saat Val dan Wilson berada di meja makan dan menunggu gadis itu turun. "Val kau berangkat dengan Stev bisa kan?"

Val mendelikan bahunya "sepertinya tidak, aku akan ikuti dari belakan. Lagian sihirku tak terkunci di sini, kar…

" yaya, kau seorang pelidung dan Stev adalah anak dari Ratu kita. Apa lagi kekuatannya yang teramat besar sampai ia tak bisa mengendalikannya. Kau tau, tanaman anggur di blakang rumahku hampir menutup seluru rumahku karna Stev tak sengaja mencampur sihirnya pada ramuannya. Lucunya lagi angurnya sebesar bola kristal yang di miliki Rany bahkan lebih besar" jelas wilson.

"Wow… benarkah?"

"Ya benar, kau lihat pintu di sana" kata Wilson sambil menunjuka pintu dekat dapur "ya aku lihat" jawabnya.

"Disanalah tempatnya, ya… aku agak menyihirnya sedikit karna buahnya sangat bayak dan karna buah itu terlalu banyak. Aku sampai bosan minum jus dan yang berkaitan dengan buah itu"

Suara derap kaki mengalihkan perhatian mereka, di sana stev turun dengan rambut coklat dengan mata hijaunya. Val mengerutkan dahinya, saat gadis itu sampai baru Val angkat bicara "Styel mu ganti Stev?" ucap Val

Academy Magic Power.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang