(ENAM)

2K 137 1
                                    

An pov.

Clek.

"Haaaa.... Ahirnya pulang" ucapku langsung tiduran di kasur.

Ya sekarang aku ada di kamarku, kamar sedehana, tempat tidup putih polos, meja kimia, lemari, dan kamar mandi.

Obat

Aku baru ingat harus minum obat, em soal kenapa aku harus minum obat? Karna jika aku tak minum kondisiku langsung drop, dan lebih parahnya lagi darah akan keluar dari mulutku.

Uh aku tak mau kejadian seperti itu.

Aku bangun dari tempat tidurku,
Tapi saat aku menghampiri meja, rasa pusing yang teramat menyerangku,

Owh aku harus cepat sebelum..

Brug

Sebelum aku menyentuh laci aku sudah jatuh, tubuhku lemas, kucoba meraih laci tapi tak sampai.

Prang.

Nampan obatku jatuh, ah ini menyebalkan.

Someone pov

Prang.

Piring yang ada di atsa laci jatuh. Membuat 2 orang yang ada di lantai bawah naik,

Kesadaran an mulai menghilang.

Brag.

"An!" triak seorang mereka val dan reward.

An masih berusaha menggapai obat yang jatuh walau susah payah,

"O...obat" lirih an

Val membantuya duduk, Reward-paman an- mengambil obat dari laci dan meminumkanya ke an.

Val tampak bingung, melihat kondisi an yang sudah kacau, darah keluar dari mulutnya, dan tubuhnya lemas,

Setelah meminum obatnya an pingsan di pangkuan val.

"Taruh dia di tempat tidur" printah reward

Val mengangguk dan menidurkan an di tempat tidur.

Val menatap Reward.
"Apa yang terjadi? Kenapa dia bisa seperti itu? Dan obat apa tadi?" tanya val beruntun.

Reward menghelan nafas, "kau tak perlu tau soal-"

"Ber..i tau di..dia paman"

Suara itu membuat 2 orang itu menengok, an sadar walau masih lemas.

"An, apa tak apa?" tanya reward.

An mengangguk, "dia sudah terikat paman, dia harus ta-u"

Reward tampak terkejut. "Baiklah ku beritahu tapi tidak disini"

"Paman" panggil an

Reward tersenyum. "Lain kali jangan bandel minum obatnya tepat waktu" tegur reward.

An tersenyum. Ia melihat val yang menatapnya bingung.

Ini keputusan val bukan aku aku tak akan memaksa. batin an yang terbaca val.

Entah apa yang kau sembunyikan tapi aku akan menerimanya.batin val dan pergi ke bawah.

An jangan memberi tahu kekuatanmu. Rainbow power dan Drak fair Wings, ya itu yangku tau.
Maaf val aku salah merahasiakan ini. batin an penuh sesal.

Sedangkan dibawah val duduk di sofa menatap penyihir reward yang akan menjelaskan.

"An bukan keponakanku, aku menemukanya di air terjun dengan surat yang bertulis 'Tolong jaga stevian xavier fransais, dan tolong bawa dia ke magic' hanya itu yang di tinggalkan

Tapi val tolong panggil dia an saja, jika aku boleh, aku memintamu mendaftarkannya dengan nama Stevian fransais" jelas reward.

Val mengangguk tapi ada yang menganjal, nama Xavier yang tak asing.

"Aku akan merahasiakan itu, tapi kenapa ia jadi seperti itu, tadi dia..."

"Karna Drak Wings yang ia punya"

Ia menatap tajam penyihir itu. "Jangan bergurau Drak fair? Baiklah itu sudah jelas dengan aurah yang sangat jelas" gumam Val

“Tenang penyihir Wilson aku akan menjaganya, karna ia sudah terikat denganku dan kau tau aku ini apa kan?" tanya val dengan senyumnya.

Reward menggeleng gelengkan kepalanya, "Dasar! Bagaimana pekerjaanmu?" tanya reward balik.

Val menghelan nafas, "Kau tau sepertinya aku memang masih perlu banyak belajar, lagian aku juga akan masuk 2 hari lagi" jawab val santai.

Reward mengangguk, ia berdiri dan berkata "Temui dia sepertinya dia sedang larut dalam pemikirannya"

Val tersenyum dan pergi ke kamar an yang berada di atas.

Sesampainya di atas, apa benar an itu pengguna Drak fair wings? Ya aku merasa aurah gelapnya walau sedikit tapi ku pikr itu hanya nafsunya saja. batin val.

"Mom usiaku sudah 16 th, di usia ke 17 aku akan mengendalikan Drak fair, aku tak akan kecewakanmu mom" kata seorang dari dalam.

Suara an tapi kenapa sangat sedih? Aneh dan Drak fair? Aku akan membantunya

Tok tok tok.

"An aku boleh masuk?" tanya val.

"Maduklah" jawab an.

Clek.

Val melihat an yang sudang berkutat dengan obat dan helas reaksi,

"Istirahat!" titah val tegas.

An membalikan badanya. "Wow kau marah? Hemm sepertinya tidak, hehe maaf, ada apa?" tanyanya dengan nada santai.

Apa ini? batin val kesal

"Kau keras kepala, 2hari lagi kita berangkat ke magic, aku sudah bolos 1 bulan dan ini tengah semester" jelas val langsung ke inti.

"Yes! Wilayah magic! Asik!" kata an sambil melompat lompat seperti anak keci.

Val melongok melihat itu, itu an?

An melirik, dia tersenyum. "Val jika aku kesana dan em... lupakan istirahatlah aku juga sudah selesai walau ya obat untuk criserus masih di buat tapi tenang aku hampir selesai kok" kata An berusaha menghilangkan malu karna tingkah kekanak kanakannya

Academy Magic Power.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang