"Save me..."
"Val! katakan dimana adikku!"
Val hanya bisa diam melihat gadis yang selama ini ia cari. "Sio? Kau benar benar Sio?" Tanya Val ragu.
Gadis berambut putih dalam sangkar itu mengangguk "Tolong... aku tak bisa terus seperti ini" Val mendekati kurungan itu, tapi ia tak bisa.
"Sio kenapa aku tak bisa?" Val memukul mukul tangannya di perisai itu. "Ini salahku, aku terjerat sihir Vimia. Aku tak bisa jelaskan siapa aku, aku hiks... Stevian...."
Val agak bingung, kenapa Sio mengenal Vian. "Kau kenal Vian? Dan kenapa kau sangat mirip dengannya?" Tanya Val bingung.
Vian mengeleng lemah "An! How are you? Val dimana Vian?!" Val agak bingung dengan gadis yang ia cari.
"A-apa maksudmu? Vian? Di-dia baik baik saja kok" Val menelan salvianya susah payah. Aura sahabatnya sangat kelam. Melebihi Acardia dan Xavier.
Val agak bingung kenapa Sahabat kecilnya tidak membuka matanya? Tapi Val bingung. Sio juga mengenal Vian dan kenapa Aura gadis itu sangat menakutkan!
"Im Sion Lezion Alifen"
Val terdorong sangat kencang hingga ia merasa jika badannya mendarat di benda empuk.
Val langsung bangkit, ia menepuk pipinya beberapa kali. Apa dia sedang bermimpi? Kenapa dia ada di asramanya? Bagaimana bisa?
•••
"Valac!" Val tersadar, ia melihat Ray, Leon dan juga joan.
"Kalian lewat mana?" Tanya Val dengan nada datar.
Tiga sekawan itu tergelak mendengar nada bicara Val. "Val-Sama, apa kau sedang memikirkan Nona?" Goda leon membuat Temannya tertawa.
"Val-Sama?"
Leon, Ray dan Joan seketika berhenti tertawa. Mereka saling tatap dan tersenyum "Um... lupakan itu, itu panggilan untuk senior" jawab Leon.
Val mengangguk. Dan melanjutkan bacanya, ia teringat soal seorang "Leon, apa kau tau siapa Sion Lezion Alifer?"
Leon menatap Val ragu "Kau kenal dia?" Ucap leon dengan nada pelan.
Joan dan Ray menelan ludahnya "Dia… um... sebaiknya anda tanya pada Nona" sehabis mengatakan itu Joan menarik Leon dan Ray keluar mengunakan teleportasi.
Val melihat itu hanya bisa menghelan nafas, di buku tak ada info soal sahabatnya. Mungkin besok ia akan menanyakannya pada Vion. batin Val.
Esoknya....
Kelas 3 perfect.
Val masuk kelas dan di sambut oleh anak anak yang lainnya. Vian dan kawan kawan hanya bisa tersenyum melihat itu, Val duduk di depan Vian.
Para murid sebenarnya tak percaya jika Vian adalah bangsawan, apa lagi Xira, Sera dan briana. Tapi Vian tak perduli, ia lebih memilih diam.
"An, boleh aku latihan denganmu lagi?"
"Sebaiknya kau izin pada enam anggota baru Val" balas Vian datar.
Val melirik Risti, Zea, Alexsa, Joan, Ray dan Leon. Mereka melempar tatapan tajam seolah mereka bilang 'kubunuhkau!' Val mengedipkan satu matanya membuat ke enam kawan itu mendengus.
"Bawa saja tapi jangan lama lama" ucap mereka serentak.
Vian tersenyum "Aku akan gunakan sayap. Ah ya Val, aku ingin bicarakan satu-
KAMU SEDANG MEMBACA
Academy Magic Power.
FantasyAku seorang pendamping. Tapi kenapa aku menjadi sebaliknya? Mengemban 2 tanggung jawab besar sebagai seorang putri segaligus pelindung sementara. Itu membuatku lelah. Sampai ahirnya aku bertemu dengan Pelindung ku Valac Namun kesalahan ia lakukan me...