Kalau 'Diksi (tak) Bermakna' itu untuk dia. Mewakili semua kata yang tak sempat dan tak bisa kusuarakan padanya.
'52 reasons why I Love You' ini lebih seperti, menjelaskan mengapa aku menyukainya. Hal yang mungkin selalu dipertanyakan setiap orang padaku, "mengapa sih kamu menyukainya? Memang dia seperti apa?"
Aku mulai berpikir, jika orang lain melihatnya seperti aku melihatnya, mungkin, mereka juga akan menyukai dia.
Tapi, 52 alasan itu tidak cukup. Lebih dari itu.
Apa aku bisa mencapainya? Apakah ini sampai padamu?
.
.
.Ini mungkin terkesan naif. Tapi biar saja, karena aku percaya tak semua orang bisa mengerti perasaanku padamu. Terlepas akan berakhir bagaimana kisah ini nanti, aku akan merelakan semuanya.
Segalanya tentangmu. []
KAMU SEDANG MEMBACA
52 Reasons Why I Love You
Short Story[LENGKAP] Sebenarnya, 52 alasan itu tidak cukup untuk menjelaskan mengapa aku mencintainya. Lebih dari 52 alasan. Asal tahu saja, sih. Dan lagipula, ini sesuatu yang konyol. Apa dia akan peduli? Apa dia akan membaca ini? Ah, sudahlah. Anggap saja...