17. Bukan Opsi Terakhir

99 16 0
                                    

"Karena kamu bukan opsi terakhir dari sekian banyak pilihan. Kamu utama untukku."

♡♡♡

Harusnya aku tahu, semua ini akan berakhir sia-sia.

Membiarkannya tahu perasaanku sama seperti membuka jalan untuk dia membenciku.

Aku menghela napas, menyadari tindakanku barusan yang terlalu gegabah.

Jemariku menekan balon chat yang ku kirim tadi lalu menarik pesan tersebut, membiarkannya seolah aku tak pernah mengirimkan pesan apapun.

Awalnya aku kira aku tak mendapat balasan lagi setelahnya, namun aku salah. Sedetik kemudian balasan pesan darinya muncul.

Batu
😶

Batu
Kakak gak tau harus bilang apa

Iya, pasti kamu terkejut, 'kan?

Semuanya terlalu tiba-tiba.

Aku menghirup napas dalam, berusaha mengusir sesak yang tiba-tiba menyerang.

Kenapa rasanya sakit, ya?

Seperti penolakan tersirat.

Padahal ia tidak mengatakan apapun.

Anda
😊

Anda
Gapapa,

Anda
Sya cuma mau bilang aja kok

Pernyataan itu berakhir mengudara tanpa mendapat balasan.

Seperti sebuah pertanyaan yang dibiarkan kosong tanpa adanya sebuah jawaban.

♡♡♡

52 Reasons Why I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang