Halo,
Apa kabar?
Semoga baik. Jikapun tidak, tak apa. Mungkin setelah ini akan ada sebuah kejutan indah yang sedang dipersiapkan Tuhan untukmu.
Siapapun kamu, kamu berharga. Kamu berhak bahagia. Kamu bermakna. Bahkan dalam dunia yang terlampau besar ini, kamu adalah bagian di dalamnya, sama berharganya.
Jangan pernah merasa kecil di hadapan orang lain, karena ya, aku pernah merasakannya. Dan itu menyakitkan.
Bangunlah, bangkit. Berdiam dan larut dalam kesedihan takkan mengubah apapun, hanya membuatmu semakin terpuruk hingga tak tahu lagi bagaimana caranya untuk berdiri.
Ingat, sedetik kamu bermalas-malasan, di waktu yang sama orang lain sedang berjuang mati-matian untuk menggapai mimpinya.
Jangan lupa untuk tersenyum.
Senyummu indah, jangan biarkan orang lain merusaknya.
'52 Reasons Why I Love You' awalnya hanya sebuah angan. Terinspirasi saat berkelana di internet mencari ide kado untuk seseorang yang sampai detik ini masih begitu berharga bagiku. Waktu itu aku menelusuri satu persatu daftar ide yang sekiranya cocok untuk kuberikan padanya sebagai hadiah, hingga rasa penasaranku jatuh pada ide "52 kartu alasan mengapa aku mencintaimu".
Caranya adalah kamu membuat 52 kartu. Menghiasnya semenarik mungkin, lalu menuliskan satu alasan mengapa kamu mencintai seseorang di tiap kartu.
Aku berpikir, "tapi mungkin ini akan terasa sia-sia untuknya. Mungkin saja nanti kartunya ada yang terbuang dan tak lengkap lagi saat ia ingin membacanya lagi. Lagipula, itu konyol. Ia pasti akan menertawaiku."
Dan, ide itu berakhir menjadi sebuah fiksi yang ku publish di sini.
Dan jujur, ternyata menulis "52 Reasons Why I Love You" tidak semudah yang aku kira.
Mengingat seseorang dalam luka sedang kamu harus menulis kilas balik kenangan yang bahagia. Ketika waktu mengatakan, "sudah cukup atas semuanya." Sedang kamu masih ingin mempertahankannya lebih lama.
Memang setidak masuk akal itu.
Memang semenggelikan itu.
Tapi kamu akan mengerti suatu saat ketika merasakannya juga.
Dan kuharap, akhir dari ceritamu tidak semenyedihkan ceritaku. Yang berakhir bahkan sebelum memulai.
Terimakasih untuk yang begitu sabar membaca cerita ini hingga selesai.
Aku tidak menyangka bisa menyelesaikan kisah ini setelah segala hal yang ku lalui.
Terimakasih.
Ah ya, bagaimana tanggapan kalian dengan cerita ini? Ku tunggu komentar-komentar dari kalian:)
Dan juga, 52 Reasons Why ILY ini punya spin-off, kalau kalian mau baca, silahkan cari di profilku ya. Judulnya, Diksi (tak) Bermakna.
Sampai jumpa lagi.
With Love,
Asharumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
52 Reasons Why I Love You
Short Story[LENGKAP] Sebenarnya, 52 alasan itu tidak cukup untuk menjelaskan mengapa aku mencintainya. Lebih dari 52 alasan. Asal tahu saja, sih. Dan lagipula, ini sesuatu yang konyol. Apa dia akan peduli? Apa dia akan membaca ini? Ah, sudahlah. Anggap saja...