"Semua hal tentangnya itu lucu buatku. Sampai aku tidak pernah merasa bosan rasanya."
♡♡♡
"Tau gak?" Aku menoleh sedikit sambil berbisik ke arah teman yang berada di sebelahku.
"Apa?" Sahutnya malas.
Dia lagi kelaparan, namun pengenalan ekstrakurikuler di depan kami belum selesai. Membuatnya berkali-kali merutuk dan tidak berselera untuk berbincang dengan siapapun.
Aku tersenyum malu. "Kakak kelas yang di situ namanya siapa?" ucapku sambil mengarahkan pandangannya ke arah laki-laki yang berdiri dengan wajah datar di depan sana. Dia bersama teman-temannya sedang mengenalkan ekstrakurikuler yang mereka ikuti.
"Gak tau."
Aku mengeluh kecewa.
"Kenapa? Suka, ya?"
"Nggak kok!" Sahutku cepat.
"Ah, masa..."
Aku merengut.
Tidak kok, aku tidak suka dia.
Aku hanya... merasa suka melihatnya. Dia itu lucu. Segala tingkahnya itu selalu berhasil menarik perhatianku, bahkan hal kecil sekalipun. Yang kadang luput orang lain sadari.
Ah, sudahlah. Melihatnya dari jauhpun sudah cukup.
Memang aku punya kesempatan untuk mengenalnya?
Rasanya seperti tak pernah ada kesempatan.
Walaupun pada akhirnya, semesta ternyata memberi kejutan padaku.
♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
52 Reasons Why I Love You
Short Story[LENGKAP] Sebenarnya, 52 alasan itu tidak cukup untuk menjelaskan mengapa aku mencintainya. Lebih dari 52 alasan. Asal tahu saja, sih. Dan lagipula, ini sesuatu yang konyol. Apa dia akan peduli? Apa dia akan membaca ini? Ah, sudahlah. Anggap saja...