"Aku gak suka berharap sama yang gak pasti. Tapi untuk kamu, aku rela berada dalam ketidakpastian ini."
♡♡♡
Anda
Ini gimana caranya?Anda
*send a pict*Batu
Itu bukannya materi kelas 11?Anda
Iya 😅Anda
Bisa ajarin? Tapi kalo dijelasin lewat chat gak ngerti 😶Batu
Mau diajarin kapan? Besok?Anda
Boleh,Anda
Di perpustakaan, ya? Abis makan bareng di kantin?Aku kembali membaca pesan yang terkirim tadi malam. Bukan janjian sih, sebenarnya kami hanya berniat untuk makan bersama di kantin. Cuma itu.
Besoknya, atau lebih tepatnya hari ini, saat aku sudah menumpuk begitu banyak harapan. Berekspetasi kelewat tinggi hingga lupa akan daratan. Kenyataan segera menamparku dengan telak.
Oh, hukum alam.
Takdir tidak suka berjalan sesuai dengan ekspetasi manusia.
Dia selalu punya cara agar segalanya jadi menarik, walau caranya kadang menyakitkan.
Aku melihatnya tadi pagi, tapi seakan orang asing yang hanya lewat sekilas dalam hidup seseorang. Begitulah sikap kami. Entah karena alasan kenapa, mungkin itu hanya karena sikap alami.
Makan bersama di kantin sekolah itu berakhir gagal.
Gagal.
Menyisakan aku yang terpaksa menelan pil pahit kenyataan.
Harapan-harapan itu seakan tertawa mengejek diriku ini yang sendirian. Yang lagi-lagi kalah, yang seakan tak dibiarkan memiliki kesempatan.
♡♡♡
Terimakasih untuk spacezone13 yang udah bikin cover unyu ini wkwk
Dan untuk seseorang, terimakasih banyak sudah membantuku kembali ke permukaan dan kembali menulis. (Kemarin sempat stuck dan kepikiran buat hapus cerita ini hehe maaf sekali 🙏)With love,
Sha.
KAMU SEDANG MEMBACA
52 Reasons Why I Love You
Short Story[LENGKAP] Sebenarnya, 52 alasan itu tidak cukup untuk menjelaskan mengapa aku mencintainya. Lebih dari 52 alasan. Asal tahu saja, sih. Dan lagipula, ini sesuatu yang konyol. Apa dia akan peduli? Apa dia akan membaca ini? Ah, sudahlah. Anggap saja...