Kamu tidak baik untuk kesehatan jantungku.
♡♡♡
Batu
Anda
maksudnya?Batu
Anda
😶Anda
Kakak gak baik untuk kesehatan jantung SyaBatu
😂😂Batu
Intermezzo ajaHah? Apa dia bilang?
Intermezzo?
Menyebalkan. Apa ia tidak tahu kalau ia sudah membuat detak jantungku berantakan?
Kenapa dia sangat menyebalkan, sih?
Sebenarnya apa maunya?
Kenapa ia membuatku terus memupuk harapan?
Lamat aku mulai mengetikkan balasan pesan untuknya.
Anda
NyebelinBatu
EmangSebenarnya, hubungan seperti apa yang sedang kami jalani?
Aku seakan menebak-nebak apa maunya, seperti apa perasaannya.
Aku tidak tahu, rasanya seperti tersesat. Dan aku lelah harus menebak. Aku tidak bisa menemukan jalan keluar.
Bertanya padanya pun aku enggan.
Pernah sekali aku bertanya padanya, hubungan kami apa?
Dan tahu ia menjawab apa?
"Sya itu adik yang harus dijaga buat kakak."
Lalu aku harus seperti apa lagi?
Di sisi lain, aku merasa bersalah. Aku merasa tengah menghancurkan hubungan seseorang. Aksi pernyataannya ini tidak lantas membuatku sangat senang, aku malah gusar. Apakah yang kulakukan ini benar?
Tapi kenapa hatiku sakit. Kenapa aku malah memikirkan perasaan perempuan di ujung sana, yang mungkin saja, jika ia tahu apa yang kami lakukan, ia akan sangat sakit hati.
Aku seperti digerogoti oleh perasaaan bersalah.
Harus bagaimana lagi yang ku lakukan?
Batu
Tahu kenapa kakak ngasih perhatian lebih ke Sya?Anda
Kenapa?Batu
Karena cuma Sya yang suka kakakBatu
Dan kakak berusaha supaya orang itu gak pergiCheesy, but it's true.
Aku pun merasakan hal yang sama.
Tapi ia tidak mengerti, bukan hanya tentang perasaan kami. Tidak sesederhana itu.
Kami seakan berputar-putar dalam permainan tak berujung.
Ini memang rumit, atau aku yang membuat segalanya menjadi rumit?
Apakah hadirku adalah sebuah kesalahan?
Apakah aku telah merusak apa yang telah ada?
Apakah aku egois?
Kepada siapa aku bisa menemukan jawaban atas pertanyaan itu?
♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
52 Reasons Why I Love You
Short Story[LENGKAP] Sebenarnya, 52 alasan itu tidak cukup untuk menjelaskan mengapa aku mencintainya. Lebih dari 52 alasan. Asal tahu saja, sih. Dan lagipula, ini sesuatu yang konyol. Apa dia akan peduli? Apa dia akan membaca ini? Ah, sudahlah. Anggap saja...