1

375 13 0
                                    

Seorang anak berseragam SD terdiam menatap gerbang sekolah yang ada didepannya. Ini hari pertamanya menjalani MPLS. Ia di terima masuk di sebuah SMP yang sangat terkenal dan favorit itu.

Langkah kakinya menyusuri tiap-tiap sudut disekolah itu. Ramai, banyak anak anak sebayanya yang sedang berbincang-bincang.

Ia berhenti tepat dimana kelas nya berada. Cukup lama ia terdiam memandang pintu kelas.

"Masuk dong ngalangin jalan tau nggak?!" Ucap seseorang jauh dari kata ramah.

"Maaf," Jawabnya pelan lalu mempersilahkan orang tersebut  masuk.

Ia berjalan memasuki kelas, mencari tempat duduk yang kosong. Di bangku terdepan dekat dengan meja guru seorang anak laki-laki berkaca mata tebal dengan buku yang tak kalah tebal. Ia menghampiri anak tersebut yang cuek dengan keadaan kelas yang sangat berisik.

"Hai, aku boleh duduk disini?" Tanyanya seraya tersenyum.

"Silahkan," Jawabnya singkat.

Ia duduk disamping anak tersebut yang hanya diam fokus dengan buku tebalnya itu.

"Hai, kenalin nama aku Rivalzry Naufal. G. Panggil aja Rival," Ucap Rival mengulurkan tanganya ke depan anak laki-laki berkacamata tebal itu.

Cukup lama, akhirnya uluran tangan itu terbalas.

"Nama saya Ferril Billy Azka Putra Derrick Andrean. Anda bisa panggil saya Billy," Jawabnya.

Rival melongo dengan nama panjang teman sebangku nya itu. Apalagi kata-kata nya lebih baku dari kalimatnya.

"Bila tak ada lagi saya ingin melanjutkan membaca, bolehkan?" Tanyanya.

"Tentu!" Jawab Rival sambil tersenyum.

Ia menengok kearah belakang bangkunya. Ia menemukan seorang anak perempuan dengan muka datar dan menyeramkan.

"Ngapain liat-liat?!" Ketus nya menatap nyalang ke arah Rival.

Rival baru ingat bahwa perempuan itu ternyata orang yang menegurnya di depan kelas.

"Eh, boleh kenalan nggak?" Tanya rival sekadar basa-basi.

"Alya!" Jawabnya singkat.

"Aku Rival,"Ucap Rival mengulurkan tangan nya tapi tak disambut oleh Alya.

"Gw kan udah nyebut nama,repot banget sih. Jangan sok basa basi!" Ucap Alya ketus.

"Tidak baik bila kita berbicara kasar kepada seseorang apalagi tanpa adanya sebuah sebab musabab," Lontar Billy sambil membenarkan letak kacamatanya.

"Nanya?!" Ketusnya, "Oh my god, ada 2 orang parasit disini!!" Lanjutnya berlengang pergi dari tempat duduk nya tersebut.

"Emosi dia sedang memuncak mungkin saja dia sedang mengalami masa atau fase datang bulan. Biasanya perempuan akan lebih sensitif apabila sedang mengalami haid," Jelas Billy.

Rival hanya bisa mengganguk mengerti.

"Apa kamu nggak ngantuk baca buku setebal itu?" Tanya Rival penasaran sambil melirik buku milik teman sebangku nya.

"Tidak, justru aku akan bosan dan mengantuk apabila tidak membaca buku,buku itu gudang ilmu sekaligus jendela dunia," Jelasnya.

"Sepertinya kamu memang pintar," Puji Rival.

"Semua manusia dilahirkan didunia pintar. Hanya saja tingkat kepintarannya berbeda-beda. Ada yang pintar dari lahir karena IQ nya tinggi,ada juga yang meningkatkannya dengan belajar dan belajar. Itu semua tergantung dari individu masing-masing," Jelasnya panjang kali lebar.

"Alya!" Sapa Rival ketika Alya berjalan melewati mejanya. Alya tak merespon ia berjalan lalu duduk dibangku nya dengan raut wajah angkuh.

"Diem!" Ucap Alya karena tak nyaman terus ditatap oleh Rival.

"Aku kan cuma ngeliat," Jawab Rival tanpa dosa.

"Sebaiknya perempuan yang dalam masa menstruasi jangan diganggu, mood mereka sedang tidak baik," Ucap Billy.

"Siapa yang pms?" Tanya Alya ketus.

"Kamu," Jawab Billy singkat.

"Gw nggak pms ni orang aj— " Kalimatnya terputus karena seorang kakak kelas dengan kartu anggota OSIS yang tergantung di leher berjalan memasuki kelas.

______________________________________

Hai guys.....
Ini karya ketiga ku lho.....

Jangan bosen ya baca ceritaku....
Budayakan membaca.......

By:  ananda taurisna

HAPPY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang