Selang transparan dengan darah yang mengalir menuju sebuah mesin tengah melakukan kerja nya.
Rival lelaki itu tengah menahan rasa sakit yang luar biasa. Dulu ia melakukan ini sebulan sekali, lalu 2 minggu sekali, satu minggu sekali dan sekarang bertambah parah menjadi 1 minggu 3 kali.
Penyakit rival bertambah parah apalagi satu lagi organ tubuhnya mulai rusak dan hampir kehilangan fungsi nya.
" Om" Lirih rival memanggil Harry
" Ada apa val? " Tanya Harry menahan kesedihannya karena tak kuasa melihat rival yang terkulai lemah
" Om, besok ada graduation kan? " Tanya balik rival
" Iya " Jawab Harry tersenyum nanar
" Rival mau dateng boleh? " Tanya rival
" Kondisi kamu nggak memungkinkan rival. Kamu inget kata dokter kan? Kalau.. "
" Karena itu om, biar rival nge habisin waktu nya dengan berguna. Rival mohon ya om " Pinta rival mengenggam tangan harry.
" Om nggak janji rival. Kita lihat besok sekarang kamu fokus dulu sama perawatan kali ini ya " Jawab Harry. Rival tersenyum lalu memejamkan matanya mencoba menahan rasa sakit yang ia derita.
Harry memandang rival yang tengah tertidur ia tahu rival tak benar-benar tidur ia hanya mencoba manahan sakit akibat jarum suntik yang menyedot darahnya dan mengalirkan darah ke dalam tubuhnya. Walau rival melakukan ini tidak hanya sekali tapi ia tahu rasa sakit itu.
Ia salut dengan keponakannya yang bisa tersenyum walau ia merasakan kesedihan masih bisa tertawa walau terluka intinya ia kagum dengan anak laki-laki berumur 15 tahun ini.
*
Harry menelfon seseorang untuk datang ke ruang rawat rival
" Kamu yakin? " Tanya Harry ragu
" Iya om. Ini yang terbaik " Jawab rival tersenyum miris mengasihani dirinya.
2 orang datang ke ruang rawat ICU VVIP itu. Mereka datang membawa sebuah jas berwarna hitam lengkap dengan celana, kemeja, dan dasi.
" Saya minta kalian buat wajah rival se fresh mungkin jangan sampai ada yang tahu " Ucap Harry
Mereka mulai memakaikan baju untuk rival dari mulai kemeja yang mengantikannya adalah seorang karyawan laki-laki dari boutique milik Della yang masih satu naungan dengan keluarga Gunawan
Setelah dipakaikan jas 2 orang laki-laki itu keluar tak lama seorang perempuan masuk dengan tas penuh dengan alat make up produksi Della yang masih sama juga atas naungan keluarga Gunawan.
Wanita yang sekiranya berumur 20 an itu dengan telaten memakaikan bedak tipis di wajah rival sesuai dengan kulit wajahnya menutupi kulit pucat nya.
Liptint merek ternama sudah menghiasi bibir pucat nya. Awal pertama kali ia memakai liptint terasa aneh tapi ini adalah salah satu cara untuk menutupi kondisi dirinya
Harry tersenyum miris kondisi keponakannya itu tak bisa dikatakan baik-baik saja apalagi prediksi dokter yang membuatnya kehilangan semangat untuk hidup. Walau rival bukan anaknya tapi rasanya ia ingin jika dia saja yang merasakan rasa sakit itu. Tapi takdir tetap lah takdir yang telah di tetapkan Tuhan sebagai hambanya ia hanya bisa meminta yang terbaik untuk keponakan tersayang nya itu.
Memory masa lalu terputar di otak Harry bagaimana awal masalah terjadi antara Della, Harry, Erick dan keluarga masing-masing. Perjodohan yang paling dibenci oleh Della, Harry dan Erick yang menyebabkan Rival korban dari itu semua
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY ✅
Teen FictionR E V I S I banyak orang yang menyalurkan kesedihan, kekecewaan, penyesalan dan lainnya dengan cara berbeda- beda. sama halnya dengan seorang remaja laki-laki yang melewatkan masa remajanya dengan kebahagiaan yang ia buat demi menutupi kesedihan nya...