2

150 7 0
                                    


Rival terbangun dari tidurnya, ia mulai beranjak dan merapikan tempat tidurnya lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk mengambil wudhu.

"Rival, kamu sudah bangun?" Tanya seorang pria berumur 45 tahunan.

"Udah pak," Jawabnya lalu masuk kamar mandi.

Setelah mengambil wudhu, ia berjalan beriringan bersama bapak nya ke masjid dekat rumahnya.

"Bapak bangga sama kamu, disaat anak muda se usiamu tidur,kamu bangun untuk sholat shubuh berjamaah di masjid," Ucapnya menatap Rival.

"Kan itu kewajiban seorang muslim apalagi Rival kan laki-laki," Jawabnya tersenyum.

*

"Mak, rival berangkat sekolah dulu ya!" Ucap Rival mencium punggung tangan mamak nya.

"Iya kak, belajar yang rajin ya!" Jawab seorang perempuan berumur 43 tahun.

"Kamu nggak sama bapak?" Tanyanya menatap anak semata wayang nya tengah membenarkan dasi biru.

"Nggak mak, Rival mau naik sepeda aja biar sehat," Lina hanya bisa tersenyum ia tahu bahwa Rival keras kepala.

"Oh ya mak, mamak cantik hari ini," Puji Rival, sang mamak yang tersipu memilih mencubit pipi Rival.

"Pagi-pagi gombal nih," Jawab mamak nya tersenyum.

Rival berjalan ke arah teras depan, ia melihat bapaknya yang tengah sibuk mencuci motor kesayangan dan satu-satunya.

"Bapak,bapak yang ganteng, Rival yang tampan berangkat dulu ya!" Ucapnya sambil mencium punggung tangan sang bapak.

"Iya Rival," Jawab bapaknya tersenyum.

"Bapak mau kemana kok dah rapi?" Tanya rival memperhatikan pakaian laki-laki tersebut.

"Bapak mau kerja lah,kasian rumah tuan Erik nggak keurus," Jawabnya menatap anaknya lekat, "Kamu berangkat sana nanti telat!" Ujarnya.

"Bapak ngusir nih?" Rival memasang ekspresi sedih membuat pak Amir menahan tawa nya.

"Ada ada aja kamu!" Ucap pak Amir.

*
*

Rival menaruh sepedanya di dekat sebuah pohon rindang. Ia sempat terdiam beberapa waktu untuk merenung.

"Lu ngapain?" Tanya seseorang.

"Merenung," Jawabnya sambil memejamkan mata.

"Kamu nggak tahu saja Alya. Dia kan setiap hari seperti itu, katanya biar hari yang cerianya lancar," Jelas Billy.

Hanya terdengar suara kekehan  kecil Alya yang terdengar, "Kamu hendak kemana?" Tanya Billy melihat gadis itu sudah melangkah menjauh.

"Gw mau refresing, stres gw punya temen nggak bener semua," Protesnya  lalu benar-benar pergi dari pandangan Billy.

"Rival, apakah kamu sudah selesai?" Tanya Billy sambil menguncang bahu Rival.

"Billy kamu mengacaukan acara renung ku!" Kesal Rival bangkit berdiri.

"Ayo kita ke kelas, sebentar lagi pelajaran  Bu Hesti pertiwi S. Pd akan di mulai. Apakah kau sudah mengerjakan PR yang bu Hesti kasih?" Tanya Billy  memastikan.

"Billy harus banget ya aku kerjain?" Jawab Rival.

"Kau ini,Apakah kau mau kenal omel bu Hesti, ayo lah aku ini ketua kelas!" Ucap Billy sedikit kesal.

"Please," Pinta Rival memberikan puple eyes nya.

"Bisakah kamu tidak melakukan hal itu rival, aku sangat benci dan merasa jijik!" Lontar Billy yang disambut tawa keras dari Rival.

"Rival,Stop!" Pinta Billy kesal tatkala Rival justru malah semakin menjadi menggoda Billy.

"Aku tidak mau tahu bila nanti kamu dihukum!" Ucap Billy berlalu meninggalkan Rival.

1
2
3

Skakmat....

"Billy!" Teriak Rival mengejar langkah pendek milik Billy.

















Jangan lupa vote dan Comment

Mohon maaf bila banyak typo bertebaran

Salam hangat author

Revisi

HAPPY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang