18

45 4 0
                                    

Keluarga Ferdi Andrean mengunjungi sebuah rumah yang berada ditengah perkebunan teh dan stroberi.

Billy beserta keluarga berjalan melalui jalan setapak. Udara disini masih sejuk. Bebas dari polusi maupun debu.

Seorang wanita paruh baya keluar dari sebuah rumah yang bisa dibilang sederhana tapi luas itu.

Wanita itu tersenyum ramah ke arah Ferdi sekeluarga. Itu adalah Nina Andrean, wanita paruh baya yang tampak anggun nan berkelas.

"Grandma!" Lontar Fina dan Billy memeluk Neneknya yang tinggal seorang diri itu.

"Hai cucu Grandma apa kabar?" Tanya Nina, membalas pelukan nya.

"Baik Grandma. Grandma gimana?" Tanya balik Billy dan Fina.

"Masih sama. Seperti ini kesepian," Jawab Nina tersenyum hambar keluarga Ferdi terdiam.

"Grandma!" Ucap seorang wanita seumuran Billy berlari ke arah mereka.

"Hei, cucu Grandma tambah lagi nih!" Jawab Nina.

"Grandma Widya kangen banget!" Lirih Widya memeluk Nina erat.

"Nah sekarang Grandma nggak sedih lagi. Anak, menantu dan cucu Grandma ada disini," Ucap Nina tersenyum hangat.

"Ayo kalian masuk ke dalam. Grandma udah siapin semuanya. Kalian pasti capek bukan? Ayo masuk!" Lontar Nina mengajak 2 keluarga itu masuk.

*

"Bagaimana sekolahmu?" Tanya Fina.

"Baik kak,cuma sahabatku lagi koma," Lirih Widya sendu.

"Siapa?" Tanya Billy.

"Shireen, dia tertabrak waktu selesai acara pensi." Jawab Widya.

"Gadis SMP 1 bakti bangsa yang tertabrak mobil BMW warna hitam yang sedang lari dikejar seorang laki-laki?" Tanya Billy panjang lebar seperti biasa.

"Yang ngejar itu kakaknya," Jawab Widya menambahkan.

"Semoga Shireen cepet sembuh ya!" Lontar Fina.

"Aamiin"

*

Ditempat berbeda Ferdi, Bintang, Linda dan Jerry berkumpul diruang tamu menemani Nina.

"Kami akan berusaha membuat orang itu menyadari kesalahannya Mom," Ucap Ferdi tegas.

"Iya Mom. Kita sudah berusaha sejauh ini,"timpal Jerry tak mau kalah.

"Mom nggak minta apa-apa. Kalian jangan terlalu pusingkan soal itu. Mom udah ikhlas. Sekarang kalian harus jaga cucu Mom,Mom cuma minta itu. Soal Derrick Mom udah lupain dia, toh Mom udah bahagia punya kalian," Jawab Nina tersenyum menatap anak maupun menantu nya.

Jerry dan Ferdi memeluk Mom nya itu. Kini merekalah yang menjadi penguat untuk Nina.

Derrick. Ah lelaki itu yang konon katanya mengelar status sebagai Profesor itu melupakan Nina. Nina yang selalu bersamanya saat-saat sulit. Tapi ia memilih bersamamu seorang perempuan yang dijodohkan oleh nya, seorang model dari Australia.

"Mom tenang aja,Kila maupun Kira itu kalah jauh dibanding sama Fina, Billy, dan Widya mereka sudah terdidik dibidang akademik. Walaupun Widya hanya mampu di bidang non akademik," Lontar Linda.

"Iya Mom,semoga saja semua berjalan sesuai rencana," Timpal Bintang.

"Batalkan rencananya ya nak,Mom pengen kayak gini aja nikmatin hari tua Mom,"

"Sekarang kita makan yuk udah masuk jam makan siang!" Ajak Nina bangkit berdiri.

Ferdi, Jerry, Linda dan Bintang menyerah. Jika Nina menyuruh mereka untuk membatalkan rencana nya apa boleh buat. Mereka yakin suatu saat nanti Derrick akan berlutut meminta maaf kepada mereka.

______________________________________

Maaf bila banyak typo bertebaran

HAPPY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang