Suasana sebuah ballroom hotel G' hotel and restaurant sangat ramai dipenuhi siswa-siswi kelas 9 GARUDA BANGSA JUNIOR HIGH SCHOOL.
" Papih " Panggil fathan berjalan ke arah rival yang berada di samping Harry. Rival sengaja tak menggunakan kursi roda karena tak ingin menarik perhatian. Ia menahan rasa sakit yang ia derita kakinya sebetulnya tak sanggup menumpang berat tubuhnya sendiri
" Kamu kesini sama siapa? " Tanya Harry
" Sama abang " Jawab Fathan
" Oh, mana gaga "
" Tau malah pergi, kak gaga malah tadi pengen ke SMP lamanya " Jawab Fathan. Harry melirik rival
" Selamat ulang tahun rival " Ucap fathan
" Keponakan om ultah ya? Selamat ya " Timpal Harry
" Terimakasih om ini pura-pura lupa padahal om sudah menyiapkan hadiah kan untukku? " Goda rival
" Pasti dong kan buat keponakan om tercinta " Jawab Harry mencubit pipi rival lembut
" Eh,maaf ya kamu pasti tak kuat menahan sakit. " Harry menuntun rival tapi ditolak oleh rival. Ia duduk di dekat mamak dan bapak nya yang sengaja di undang oleh Harry. Rival duduk di barisan ke dua dari tamu-tamu penting.
" Mak, pak rival pamit dulu ya " Pamit rival
" Mau kemana? " Tanya Amir
" Jalan-jalan "
" Kaki kamu kuat? " Tanya Lina
" Sekalian therapy " Jawab rival
" Mau mamak temenin? " Tanya Lina
"Makasih ,nggak usah mak " Jawab rival
Rival berjalan secara ringkih sambil menahan rasa nyeri
" Rival " Panggil Billy
" Billy " Jawab rival menghampiri alya dan Billy
" Billy doang apa yang disapa? " Tanya alya pura pura ngambek
" Bercanda kok val " Lanjut alya memukul lengan rival pelan.
" Nggak kerasa ya kita udah graduation aja. Ninggalin putih biru buat putih Abu-Abu " Lontar Billy
" Temen-temen nanti kalau rival nggak bisa reunian lagi sama kalian jangan sedih ya rival bakal ada di dalam hati dan fikiran kalian " Ucap rival membuat alya dan Billy bungkam
" Siapa juga yang bakal kangen sama kamu val? " Tanya sinis alya
" Yaudah deh. Rival duduk dulu ya " Rival pergi meninggalkan kedua sahabatnya dengan senyuman
" Alya kamu tidak boleh seperti itu " Peringatan Billy
" Aku hanya bercanda bil. Lagian juga rival nggak mungkin baper kok sans ae " Jawab alya menonjok lengan Billy yang membuat Billy meringis kesakitan
" Lebay lu ah " Kesal alya lalu berlalu duduk di samping kedua orang tuanya.
Lina mengenggam tangan rival lembut dengan senyuman teduh yang menghiasi wajahnya
" Rival " Pangggil Lina
" Mamak sayang sama rival " Lanjut Lina masih tersenyum tak lama setetes air matanya turun
Amir yang menyadari istrinya menangis itu dengan cepat mengelus lembur punggung sempit milik Lina
" Mamak jangan nangis. Katanya mamak sayang sama rival itu artinya mamak harus kuat biar bisa nguatin rival " Jawab rival membalas genggam an Lina
" Kamu harus kuat sayang buat mamak, bapak, tuan Harry, nyonya Fenny, den nathan, den bagas dan den dhito " Lina tersenyum tangannya mengelus lembut pipi rival yang terasa dingin
" Tapi rival akan berusaha walau sebenernya rival udah pasrah mak " Ucap rival yang membuat Lina meneteskan air mata lebih deras.
" Selamat ulang tahun sayang " Bisik Lina memeluk rival dan juga Amir yang ikut memeluk rival
*
Acara satu persatu segera dimulai tibalah saat pemilik yayasan memberikan pidatonya untuk murid-murid kelas 9 yang akan mau meninggalkan seragam putih Birunya
" Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Saya selalu ketua yayasan GARUDA BANGSA NASIONAL SCHOOL memberikan selamat atas kelulusan siswa-siswi kelas 9 yang telah mengikuti setiap kegiatan belajar, praktek ujian hingga sampai pada tahap ini.
Saya memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada para siswa-siswi yang telah berjuang dan membantu mengagumkan nama sekolah tercinta kita ini.Tak perlu panjang lebar disini juga saya ingin mengumumkan sesuatu kepada hadirin yang hadir di ruangan ini. Hari ini anak kandung saya berulang tahun yang ke 15 saya minta RIVALZRY NAUFAL GUNAWAN silahkan menaiki panggung " Ucap erick yang disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.
Semua terpukau dicampur rasa kaget luar biasa. Tak ada yang tahu yang mereka tahu rival adalah seorang anak dari pembantu yang berkerja di rumah erick. Rival selalu berpenampilan sederhana dan berprilaku apa adanya.
Rival melangkahkan kakinya mukanya datar tak ada ekspresi di wajahnya.
Erick menyambut rival dengan sebuah bentangan tangan menyambut anak semata wayang nya dari pernikahannya dengan Della
Rival masuk ke dalam pelukan erick tak ada balasan membuat erick binggung dibuat nya. Pelukan itu berlangsung lama
" I miss you daddy " Bisik rival
Erick terdiam
" I miss you too my son " Balas erick membuat rival meneteskan air mata.
Pelukan itu masih berlangsung rival tak mau melepaskannya. Erick binggung lalu tanpa sengaja ia merasakan jas nya basah. Erick melepaskan pelukannya dengan anaknya itu
" Rival " Ucap erick histeris melihat wajah rival yang pucat ditambah darah yang mengalir dari hidungnya.
Semua panik termasuk Harry yang langsung menyuruh ambulans yang sengaja ia suruh standby di parkiran hotel
" Cepat bawa masuk rival ke ambulans " Perintah Harry
Rival memasuki mobil ambulans lalu dengan segera dipasang alat-alat medis dibadanya
Suasana ricuh. Wakil kepala sekolah mengambil alih acara. Alya dan Billy izin untuk ikut bersama rival menuju rumah sakit dengan segala pertimbangan
Erick menagis histeris sambil memeluk rival. Sedangkan Harry yang berada dimobil berbeda mencoba menghubungi Della
" Halo "
'...... '
" Kamu kerumah sakit G' hospital sekarang juga "
'...... '
" Ini penting Della kalau kamu masih mau egois terserah ini tentang rival"
'...... '
" Ini tentang nyawa rival. Datang atau kamu akan menyesal seumur hidup karena telah gagal menjadi seorang ibu "
Harry mematikan sambungan secara sepihak
#prayforrival
Satu chapter lagi tamat yeay
Makasih readers 😘
Mohon maaf bila selama ini kalian dipertemukan oleh typo yang banyak bergentayangan 😅
Lovelove to my readers
Jangan ada yang jadi pembaca gelap ya, tinggalkan jejak
Makasih
Salam hangat author
Anandataurisna
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY ✅
Teen FictionR E V I S I banyak orang yang menyalurkan kesedihan, kekecewaan, penyesalan dan lainnya dengan cara berbeda- beda. sama halnya dengan seorang remaja laki-laki yang melewatkan masa remajanya dengan kebahagiaan yang ia buat demi menutupi kesedihan nya...