19

41 5 0
                                    


"Maaf ya Rival,gw nggak ngasih tau soal Mama ke lu. Gw salah seharusnya ini nggak gw rahasiain dari sahabat sendiri,"lontar Alya sendu.

Billy dan Rival sama-sama terdiam.

"...Gw salah seharusnya ini nggak gw rahasiain dari sahabat sendiri."

"Nggak papa kok Al, kadang beberapa orang perlu mempunyai yang namanya privasi," Jawab Rival.

"Sebenarnya di hati gw paling dalam bayangan tentang Andien itu masih ada. Andien yang selalu egois tentang banyak hal termasuk kasih sayang Mama sama Papa. Andien yang bisa ngebuat senyum dihati Papa, Andien yang bisa cairin hati Papa," Lirih Alya tersenyum miris.

Billy terdiam. Andien hampir sama dengan Om Alexander. Iya, orang yang merebut Grandpa nya dari Grandma, anak dan cucunya.

Billy benci oleh orang yang egois seperti Alexander dan Andien karena mereka hanya mementingkan diri sendiri dibandingkan orang lain. Hanya ingin mendapat kebahagiaan sendiri tak ingin menanggung kesedihan.

"Kalian tau? Banyak orang yang gampang banget nge judge orang kalau orang lain egois. Karena kegampangan nge judge orang itu mereka nggak sadar kalau mereka lebih buruk daripada orang yang di judge nya itu. Kadang kita bisa nilai seseorang dari sikapnya,

"Misal:  orangnya sombong, egois dll. Tapi tanpa disadari kita juga melakukan hal yang sama,bahkan lebih buruk. Intinya sebelum menilai orang lain lihat diri kita apa kita pantas menilai orang lain?  Apa kita sudah lebih baik dari orang tersebut? Apa kita sudah merasa paling benar?  Paling sempurna?  Di dunia ini nggak ada manusia yang sempurna. Manusia tempat salah maupun dosa," Ucap Rival panjang lebar.

Billy dan Alya terdiam. Iya. Mereka salah, selama ini mereka egois merasa paling tersakiti, terhianati dan menderita. Padahal mungkin orang tersebut mempunyai alasan yang kuat dibalik itu semua.

"Benar kata kamu Val. Aku juga nggak ngaca sebelum berfikir kalau seseorang itu egois. Ternyata benar pepatah mengatakan mulutmu harimaumu." Jawab Billy membenarkan.

"Tapi aku binggung Val. Grandma selama ini menderita,dia kesepian. Lelaki tua itu meninggalkan Grandma, Papa dan Om,"

"Derrick Andrean lelaki yang selalu dikagumi dibalik gelar dan Prestasinya," Lanjut Billy tersenyum miris.

"Aku juga sama. Andien seorang remaja yang lagi gencar nya mengambil tawaran untuk jadi model. Tapi sejak kematiannya semuanya berubah Papa sama Mama selalu susah buat nerima kenyataan nya Val," Timpal Alya.

Rival tau dan mengerti ia juga pernah merasakan yang sama seperti mereka tapi Rival sudah melupakan saat-saat menyedihkan itu.

Kesedihan bukan untuk di kenang, melainkan dijadikan nya sebuah pelajaran agar nanti nya bisa lebih kuat dari sebelum nya.

______________________________________

Maaf bila banyak typo bertebaran

HAPPY ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang