"Iya yang, sabar. Ini lagi dijalan."
"Mau dibawain apa?"
"Mau nya kamu. Sekarang! Cepet baal."
Terdengar kekehan dari sebrang sana
"Yaudah, aku matiin dulu ya telfonnya.""Iya. Hati-hati dijalan."
**
Tok tok tok ..
"Assalamu'alaikum."
"Waalaikumslm. Eh, iqbaal? Masuk."
Iqbaal tersenyum pada calon kakak iparnya ini. Lalu mengikuti Bastian yang memasuki ruang tamu.
"Ni bang, gue bawain jajan." ucap Iqbaal seraya menaruh beberapa kantong plastik yang berisikan jajan an.
"Wuih, apaan ni? Banyak banget." Mata Bastian berbinar melihat isi kantung plastik yang banyak itu, "makasih ya. Emm, kalau mau ambil minum ambil sendiri ya baal?"
"Iya." Iqbaal clingak-clinguk mencari keberadaan gadisnya, "(Namakamu) dimana bang?"
"Di kamar nya, sana gih susulin. Daritadi ngerengek sakit perut terus. Mau nya sama lo." jawab Bastian tanpa melihat Iqbaal, dia sedang menikmati jajan an yang dibawa Iqbaal tadi.
Iqbaal terkekeh, "yaudah. Iqbaal keatas dulu, bang."
**
Tanpa mengetuk pintu, iqbaal langsung memasuki kamar (Namakamu).
Iqbaal tersenyum kala melihat gadisnya sedang duduk di sofa menghadap televisi, namun matanya malah melihat ke arah handphone yang sekarang sedang dia genggam.
"Pasti lagi nonton drakor," gumam iqbaal.
Iqbaal mendekat lalu langsung duduk disamping (Namakamu).
(Namakamu) yang terkejut karena kedatangan Iqbaal yang tiba-tiba, memukul pelan lengan iqbaal "kebiasaan, kaget tau!" Ucap nya kesal.
Iqbaal nyengir, "ya maaf. Hehe, perut kamu udah sembuh?"
Bukannya menjawab, (Namakamu) malah meletakkan kepalanya ke pundak Iqbaal lalu melanjutkan nonton Drakor nya yang sempat tertunda.
Iqbaal mengelus-elus rambut hitam (Namakamu), "Semesta."
"Hm?"
"Pacarnya dateng, dianggurin nih? Masa yang diliatin hp nya terus?"
(Namakamu) beranjak dari duduknya nya, menaruh hp nya diatas meja. Iqbaal yang melihat itu tersenyum senang.
Setelah menaruh hp, (Namakamu) langsung memeluk Iqbaal.
Iqbaal membalas pelukannya lalu menaruh dagunya dipuncak kepala (Namakamu), tangan kanannya ia pakai untuk mengelus rambut hitam (Namakamu), dan tangan kiri nya untuk mengelus punggung (Namakamu).
"Manja banget kalau lagi kedatangan tamu, hm." ucap Iqbaal pelan.
(Namakamu) mendongak melihat wajah Iqbaal, Iqbaal sedikit menunduk untuk melihat wajah gadisnya.
"Emangnya nggak boleh?"
"Ya bukannya nggak boleh. Aku tu malah seneng banget kalau kamu kayak gini."
"Terus?"
"Aku bakal lebih seneng kalau kamu kayak gini setiap hari, nggak cuma sebulan sekali." ucap Iqbaal pelan karena jarak wajah mereka hanya sekitar satu cm.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit [IDR]
Подростковая литератураMenceritakan tentang kisah cinta (Namakamu) dan Iqbaal yang berakhir sesuai takdir tuhan :)))