Pagi ini (Namakamu) berniat akan pergi kerumah Iqbaal, dan saat ini (Namakamu) sedang menikmati sarapannya bersama Iqbaal. Bastian sudah dulu pergi ke kantor karena ada meeting mendadak, katanya.
"Tadi malem jadi?" Tanya (Namakamu)
"Jadi yang," muka nya memelas.
"Kok melas gitu sih, kenapa?" Tanya (Namakamu) lembut
Iqbaal berdecak, "Nggakpapa."
"Hm.. yaudah," (Namakamu) merasa ada yang disembunyikan dari Iqbaal.
Hanya terjadi keheningan setelah percakapan tadi.
Beberapa menit berlalu ..
"Aku nggak mau ya kalau ada yang kamu sembunyiin dari aku. Itu tandanya kamu nggak percaya sama aku, baal." ucap (Namakamu) serius
"Iya yang, enggak ada kok." Ucap Iqbaal was-was
"Bunda dirumah kan?" Tanya (Namakamu)
"Iya dirumah kok." Iqbaal menelan rotinya yang sudah dikunyah, "kalau udah dirumah jangan cuekin aku ya?" Mohon Iqbaal
"Nggak janji yaa, hehe." ucap (Namakamu) sambil memperlihatkan deretan giginya
Memang, (Namakamu) sudah sangat dekat dengan keluarga Iqbaal. Terutama bunda Rike, (Namakamu) sudah menganggap bunda Rike sebagai ibu nya sendiri.
**
"Assalamualaikum," ucap (Namakamu) dan Iqbaal bersamaan.
"Waalaikumslm," ucap seseorang dari dalam sambil membukakan pintu.
"Eh (Namakamu)? Gimana kabarnya nak, lama nggak kesini." ucap ayah Herry
Iqbaal dan (Namakamu) menyalimi tangan ayah Herry.
"Iya yah, lagi sibuk akhir-akhir ini."
"Yaudah yuk masuk, bunda kangen banget sama kamu. Dia pasti seneng liat kamu disini," ucap ayah herry merangkul (Namakamu) dan membawa nya masuk ke dalam rumah.
Iqbaal yang melihat itu merasa senang.
"BUN.." panggil Iqbaal berteriak.
"Apasih baal? Teriak-teriak gitu, ganggu bunda lagi masak aja," ucap bunda yang baru muncul dari dapur.
"Eh sayang? bunda kangen," lanjut ucapan bunda, lalu memeluk (Namakamu).
"(Namakamu) juga kangen bunda, maaf ya baru sempet kesini."
"Iya gapapaa. Eh ini bunda lagi buat cake, bantu bunda buat cake yuk sayang." seru bunda rike
"Ayuk Bun,"ucap (Namakamu) bersemangat.
"Ekhem.." Iqbaal berdehem
"Eh baal, aku sama bunda dulu ya?" ucap (Namakamu) lalu mencium pipi kiri Iqbaal dan langsung lari menuju dapur
Iqbaal terdiam. Mencerna kejadian apa yang barusan terjadi. Senyum nya terukir di wajah tampan nya lalu bergegas ke kamar dan lompat lompat tidak jelas.
Dia sangat senang.
Disela sela memasak, "Bun.. kata Iqbaal tadi malem bunda sama ayah ngajak Iqbaal makan dirumah temen bunda ya?" Tanya (Namakamu)
"Iya sayang, kenapa?" Tanya bunda Rike halus
"Nggakpapa cuma tanya aja," (Namakamu) tersenyum.
"Kamu nggak cemburu kan sayang? Bunda ngajak iqbaal nggakada maksud apa-apa kok. Cuma silaturahmi aja."
"Hm?" (Namakamu) kebingungan
"Loh? Iqbaal nggak cerita kalau tadi malem kami pergi ke rumah Zidny?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit [IDR]
Teen FictionMenceritakan tentang kisah cinta (Namakamu) dan Iqbaal yang berakhir sesuai takdir tuhan :)))