6🌻

5.9K 583 40
                                    

Siang ini (Namakamu) sedang bersantai di sofa kamarnya sambil menonton acara TV, suhu sore ini sangat panas menurut (Namakamu)  padahal diluar sana sedang hujan.

"Hujan.."

"Apa bumi juga ngerasa sedih kayak gue, ketika bintang yang selalu menemaninya hilang gitu aja?" gumam (Namakamu) yang sudah meneteskan air matanya.

Walaupun disini (Namakamu) terlihat sedang menonton tv, nyata nya sekarang ia sedang melamun. Memikirkan hal yang tadi terjadi saat dikantin.

Flashback on

"Eh eh (Nam), liat deh."

Deg,

Terpampang jelas muka iqbaal yang sedang bersama zidny di sebuah tempat perbelanjaan. Zidny melakukan boomerang, kepala nya ia tempelkan ke dada bidang iqbaal. Iqbaal hanya diam saja di Boomerang itu.

"Hallo yang, gimana?"

                           "Baal, kamu dimana?"

"Dikantor sayanggg, aku baru aja mau meeting."

                         " Mau meeting apa mau belanja sama mantan?!,"

Tuttt....

(Namakamu) langsung saja memutuskan sambungan telephone itu secara sepihak. Tidak peduli dengan apa yang diucapkan Iqbaal diseberang sana. Hati nya terasa amat sakit, Apa Iqbaal bosan dengannya karena jika Iqbaal mengajak nya menikah (Namakamu) selalu saja mengatakan 'tunggu lulus baal'? Apa Iqbaal mulai merasa monoton dengan hubungannya? Apa Iqbaal mulai merasa nyaman dengan mantannya ini? Apa rasa cinta Iqbaal kepada zidny muncul kembali? Banyak sekali pertanyaan yang ingin ia lontarkan tapi dia urungkan, ia butuh kesendirian untuk saat ini.

Flashback off

"Dek dicariin tuh." lamunan (Namakamu) buyar saat mendengar bastian berbicara. Dia masuk ke kamar (Namakamu) tanpa mengetuk pintu dan izin.

"Siapa?" tanya (Namakamu) dingin, pasal nya dia tau siapa yang rela datang ke rumah nya siang siang begini disaat cuaca hujan seperti sekarang ini.

"Iqbaal.." ucap bastian

sudah (Namakamu) duga.

"Adek capek bang, bilang aja adek lagi tidur."

"Capek kenapa?" Bukan,bukan bastian yang tanya, melainkan laki laki tampan yang sekarang sudah berdiri di depan pintu kamar nya. Laki-laki itu berjalan mendekat ke arah gadis nya lalu duduk disampingnya. Iyaa, dia Iqbaal.

Bastian yang mengerti kalau mereka perlu berbicara berdua, lalu meninggalkan mereka.

"Capek kenapa hem?" Ulang iqbaal, tangannya sambil mengelus elus puncak kepala (Namakamu).

(Namakamu) menepis kasar tangan Iqbaal yang sedang bergerak mengelus puncak kepalanya itu.

(Namakamu) diam tidak menjawab ucapan Iqbaal, dia hanya berusaha fokus ke tv nya itu, tapi tetap saja tidak bisa, hati dan pikirannya tidak fokus ke tv itu melainkan ke perasaan kecewa nya karena kekasihnya ini.

Iqbaal kaget dengan perlakuan gadisnya.

"Kamu ngapain kesini?!" ketus (Namakamu)

"Mau ketemu kamu lah." jawab Iqbaal

"Nggak mau ketemu mantan?" ucap (Namakamu) sinis

"Mantan apa sih?" Tanya Iqbaal sok polos

"Kamu tadi dari mana?" Tanya (Namakamu) tanpa ekspresi

Relationshit [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang