Hidup adalah sebuah perjalanan yang panjang.
Seringkali kita dihadapkan dengan berbagai persoalan,
Kenyataan kadang tak sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Banyak hal tak terduga yang terjadi,
Kejadian beruntun yang kerap kali melemahkan kaki kita ketika akan melangkah.
Jatuh, bangun menjadi sesuatu yang harus dihadapi berkali-kali.
Kehilangan.. adalah bagian dari pilu yang menyedihkan.
Setiap orang memiliki kehilangannya masing-masing,
Ada yang kehilangan harta, cinta, bahkan keluarga.
Seperti yang dirasakan (Namakamu) saat ini, dia merasa kehilangan.
Kehilangan kasih sayang orang tua.
Bastian duduk di sebelah adiknya, (Namakamu) yang menyadari kehadiran abangnya terperanjat kaget lalu dengan segera menaruh laptopnya, dan mengusap mukanya yang basah air mata.
"Abang sejak kapan disini?" Suaranya serak khas orang sehabis menangis.
Bastian tersenyum kecil lalu tangannya mengelus rambut hitam panjang adik nya itu, "Abang minta maaf."
(Namakamu) menatap bastian sendu, "Abang nggak salah."
"Abang udah ngebiarin kamu sendirian." Lagi-lagi tanpa disuruh air mata Bastian keluar.
Terlihat bukan? Seberapa besar rasa sayang Bastian pada adiknya itu.
"Abang jangan nangis. Abang nggak salah." ucap (Namakamu) sok menenangkan abangnya, padahal dia sendiri sedang menahan mati matian agar airmatanya tidak turun.
Bastian mengelap air matanya sendiri lalu tersenyum kecil, "abang nggak nangis."
"Cuma kelilipan?"
Bastian terkekeh kecil..
"(Namakamu) bukan anak kecil lagi bang."
"Abang janji bakalan terus ada buat kamu." ucap Bastian lalu tersenyum manis
(Namakamu) hanya menjawab nya dalam hati, semoga Abang nggak ingkar ya :).
Tiba-tiba Bastian menatap selidik ke arah adiknya itu.
(Namakamu) yang merasa ditatap seperti menjadi gugup, "k kenapa bang?"
"Kamu hujan-hujan an ya?"
'mampus gue.' batinnya
"Eng enggak." ucap nya terbata
"Jangan bohong."
"Enggak bang."
"Dek.." panggil Bastian lembut
"I iya?"
"Ambil vitamin nya." suruh Bastian
"(Namakamu) nggak hujan-hujan an kok bang."
Bastian tersenyum kecil, "iya Abang percaya."
(Namakamu) menahan senyum nya.
"Tapi tetep kamu harus minum vitamin, biar sehat. Ya?"
(Namakamu) tidak jadi menahan senyum nya. Jadinya, dia menahan kesal pada abangnya.
Bastian tertawa kecil, "abang ambilin apa ambil sendiri?"
(Namakamu) berdecak, "(Namakamu) ambil sendiri." ucap nya lesu
Bastian gemas, dia mengacak asal rambut adiknya itu. "Gitu dong."
"Aaaaa abang!! Berantakan kan?" ucap (Namakamu) sambil memegangi tangan Bastian yang bertengger di atas kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit [IDR]
Teen FictionMenceritakan tentang kisah cinta (Namakamu) dan Iqbaal yang berakhir sesuai takdir tuhan :)))