16🌻

4.5K 490 35
                                    

"Kino?"

"(Namakamu)?"

Kedua nya sama-sama  saling menatap dengan pandangan terkejut, heran, dan... Kagum?

Iqbaal yang berada diantara mereka, hampir bergelut dengan pemikirannya. Awalnya ia bingung siapa laki-laki yang ada dihadapannya ini. Setelah mendengar jelas (Namakamu) menyebut namanya,  iqbaal jadi tau betul siapa laki-laki ini. Tangannya mengepal, hawa panas menyelimuti nya kala mengingat Kino pernah membuat gadisnya menangis selama seminggu. Dan niat nya untuk memukuli kino ia urungkan karena itu hanyalah masalalu, pikirnya.

"Ekhem.." Iqbaal berdehem

Terlihat (Namakamu) dan Kino terbuyar dari lamunannya.

Namun..

Kino langsung berhambur kepelukan (Namakamu), dia tidak peduli siapa yang berada disamping gadis itu.

Terlihat (Namakamu) yang hanya diam mematung, dan tidak membalas pelukan Kino.

Iqbaal merasa, mungkin gadisnya ini juga rindu dengan mantannya dan mungkin mereka butuh waktu berdua untuk mengklarifikasi kejadian kesalahpahaman nya dulu, namun tidak enak hati dengan nya.

Iqbaal sempat berfikir ingin pergi dari taman itu, namun ia takut gadisnya mengira bahwa dirinya marah. Padahal tidak. Iqbaal itu pengertian. Iqbaal hanya ingin memberi waktu untuk mereka berdua.

Jadi, dia juga hanya diam di tempat.

"Aku kangen." lirih kino yang jelas-jelas dapat terdengar oleh Iqbaal, apalagi (Namakamu)

Terlihat (Namakamu) yang sedang menahan airmatanya untuk tidak jatuh, lalu melirik Iqbaal.

Iqbaal yang mengerti maksud tatapan itu. Mengangguk kan kepalanya seraya tersenyum tipis.

Lalu (Namakamu) membalas pelukan Kino, erat.

Setelah satu atau dua menit berselang, dengan Iqbaal yang masih diam di tempat. Mereka berdua melepas pelukannya.

"Kamu apa kabar?" Tanya Kino

(Namakamu) tersenyum tipis menghapus air matanya yang sempat jatuh lalu menjawab "baik. Kamu?"

"Baik." Kino tersenyum lalu senyum itu luntur kala,

"Ekhem.." lagi lagi Iqbaal berdehem karena dia merasa benar-benar tidak dianggap kehadirannya

"Eh?" (Namakamu) terkejut dan baru menyadari bahwa sedari tadi masih ada iqbaal disini, "kino, kenalin ini iqbaal. Baal, kenalin ini kino." lanjut nya

"Kino." ucap Kino sambil mengulurkan tangannya ke iqbaal

"Iqbaal. Calon suami (Namakamu). " ucap Iqbaal membalas uluran tangan kino dan membuat sedikit penekanan di tiga kata terkahir nya.

**

Saat ini (Namakamu) sedang berada bersama Salsha dan Steffi di cafe tempat biasa mereka kumpul. Ia menceritakan kejadian tadi pagi saat dimana ia bertemu dengan Kino saat sedang bersama Iqbaal.

"Terus Iqbaal gimana?" Tanya Salsha

"Iya tuh, marah nggak?" Pertanyaan itu dilanjutkan oleh Steffi

(Namakamu) menceritakan semua nya dari saat dia terkejut melihat Kino yang sedang memandangi langit di taman tadi, iqbaal yang mengajak mereka ke sebuah tempat makan, lalu mengobrol tentang banyak hal.

Dan tidak lupa (Namakamu) menceritakan ke Salsha kalau Iqbaal adalah laki laki yang sangat pengertian, dia tidak marah, tidak cemburu saat melihat gadisnya dipeluk orang yang berstatus mantannya itu.

Relationshit [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang