Dimalam yang sunyi ini Iqbaal membawa (Namakamu) ke sebuah tempat yang dimana mereka dapat melihat bulan dan bintang lebih dekat.
Gedung pencakar langit.
Mereka sama sama berdiri menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya.
Tangan Iqbaal yang sedari tadi menggenggam erat tangan (Namakamu) dan (Namakamu) pun membalasnya tak kalah erat.
(Namakamu) menatap ke atas langit, ke arah bulan dan bintang itu berada.
"Iqbaal", panggil (Namakamu) lalu melihat ke wajah damai iqbaal
"Iya?" Iqbaal ikut menatap gadis yang digenggamnya ini
"Apa mungkin, bulan dan bintang selalu bersama?"
Iqbaal tak mengerti, "maksudnya?"
(Namakmu) tidak menjawab, dia hanya mengalihkan pandangan nya ke arah bulan dan bintang itu berada lalu menunjuk nya.
Iqbaal mengikuti arah pandang gadisnya lalu ia sedikit berfikir, "kalau aku jadi bulan itu aku nggak mungkin mampu bersinar tanpa bintang, sayang."
(Namakamu) kembali menatap Iqbaal ,"baal.."
"Hem?" Iqbaal juga kembali menatap mata manik hitam itu
"Kalau aku nyuruh kamu untuk berhenti mencintai aku, gimana?" Tanya (Namakamu) pelan
Iqbaal mendengar jelas penuturan (Namakamu), dengan tenang dan lancar dia menjawab, "Berhenti mencintai kamu itu sama hal nya seperti menyuruh bintang untuk tidak lagi bersinar."
(Namakamu) lagi lagi memalingkan wajah nya, ia kembali menatap bulan dan bintang yang ada diatas nya. Tidak, bukan bulan dan bintang. Tapi hanya bulan saja. kemana bintang bintang itu pergi? Secepat itu? Batinnya berseru.
"Bintang nya kemana baal?"
Iqbaal menatap kearah langit malam itu, lalu kembali menatap wajah damai (namakamu), "bintang nya iri sama kamu."
"Hm?"
"Soalnya kan kamu yang paling bersinar diantara mereka."
(Namakamu) tersenyum sebelum akhirnya tertawa lepas, "lampu pijar kali ah, bersinar!"
Iqbaal juga tertawa, "tau nggak kenapa pelangi bentuk nya murung?"
"Kenapa?"
"Karena dia minder, senyuman kamu itu lebih indah dari dia."
**
Minggu ini, (Namakamu) menghabiskan waktunya dengan tidur setelah melakukan shooting iklan.
Dibawah ada Bastian yang sedang bercengkrama dengan pacarnya--kak cassie- via telepon.
'yang, kalau aku jadi superhero tau nggak namanya jadi apa?'
'...'
'Salah. Yang bener itu jadi yourman.'
(Namakamu) yang mendengar obrolan Bastian dengan Cassandra langsung tertawa, "Abang receh!" teriaknya
Sontak Bastian langsung memandang nya dan menjauhkan ponsel itu dari telinganya sendiri, "kamu tu ganggu Abang aja!" dengus nya pelan
"Dih apaan? Orang aku cuma mau ambil minum kok. Dan kebetulan tadi ga sengaja dengerin Abang ngomong." ucapnya lalu terkekeh
Bastian mendengus sebal, "kayak nggak pernah digituin aja."
Bukannya menjawab (Namakmu) malah tersenyum lebar menunjukan deretan giginya, "sering malahan." gumam nya pelan lalu meninggalkan Bastian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit [IDR]
Teen FictionMenceritakan tentang kisah cinta (Namakamu) dan Iqbaal yang berakhir sesuai takdir tuhan :)))